Sabtu, 19 Oktober 2013

Nilai-nilai Olimpisme dalam Kepemimpinan Strategik



Nilai-nilai Olimpisme dalam Kepemimpinan Strategik
Assalamu’alaikum wr.wb
Ada yang berbeda dengan Mata kuliah Olimpisme hari ini. Materi ke-6 dan ke-7 digabung dalam satu waktu, dikarenakan Om Jay yang minggu depan akan berhalangan hadir. Semangat semuanya. PKB?????? Oke
Langsung aja yuuk………
Dalam materi ini kita membahsa kepemimpinan strategic. Apa sih kepemimpinan strategic itu?????
Pada hakekatnya kepemimpinan merupakan kemammpuan menggerakan, mempengaruhi dan dapat menanamkan kepercayaan pada orang lain atau sekelompok orang untuk bekerja mencapai tujuan tertentu
Fungsi pemimpin adalah memberikan arah, mengendalikan, mrlindungi, dan memberdayakan sistem sumber daya manusia dan kreativitas dikelompoknya.
Kepemimpinan strategic= kompetensi kepemimpinan yang diperlukan pada lingkungan yang kompleks.
Fokus organisasi telah berubah.
1.     Paradigma lama.
-Organisasi akan berkembang bila mempunyai cukup sumber daya. ( 5M + Power)
-pengelolaan manajemen focus pada pengembangan organisasi karena lingkungan yang menjanjikan.
2.  Paradigma baru.

Tantangan organisasi dewasa ini begitu kompleks, maka diperlukan pemimpin yang memiliki pola berpikir dan bertindak strategis dan visioner, sehingga setiap keputusan yang dikeluarkan tepat.
Pemimpin strategic mampu berperan sebagai manajer sekaligus leader.
Manager
Leader
Planning and budgeting
Setting a strategic direction
Organizing and staffing
Aligning people
Controlling and problem solving
Motivating and inspiring

Leaders not only know where they’re going, they also take people with them

Karakteristik pemimpin yang strategic:
1.     Visioner= memiliki gambaran tentang apa yang ingin dilakukan, bagaimana melakukannya dan bagaimana menghadapi hambatan yang ada.
2.    Memiliki Animo yang besar.
3.    Menyukai apa yang dilakukan, membangkitkan semangat dan memberikan inspirasi.
4.    Memiliki integrasi.
-Mengenali kekuatan dan kelemahan diri.
-Dedikasi terhadap cita-cita dan gagasan.
-Kepribadian yang dapat bekerja sama.
5.  Dapat dipercaya atau jujur
     -Terbuka dan respek terhadap orang lain.
     -Berani mengambil resiko.
     -Inovatif dan kreatif.
     -Belajar dari pengalaman dan kekeliruan.

Adapun peran pemimpin yang strategic:
1.     Sebagai motivator.
2.    Sebagai fasilitator.
3.    Sebagai dinamisator.
4.    Sebagai konselor.
5.    Sebagai evaluator.
Nilai olympisme sangat relevan dalam pengembangan karakter kepemimpina strategic, yaitu:
1.     Visitor
2.    No Discrimination
3.    Mutual Understanding
4.    Friendship
PEMIMPIN MEMILIKI PERAN YANG SANGAT STRATEGIS DALAM SUATU ORGANISASI.

KATAKAN PADA DUNIA. AKU ADALAH SEORANG PEMIMPIN. NAMUN BUKAN PEMIMPIN BIASA. AKU PEMIMPIN YANG STRATEGIK. BERDIRI BUKAN DENGAN KAKI SAJA, MELAINKAN JUGA DENGAN HATI DEMI KESEJAHTERAAN SEMUANYA.

SEMANGAT PARA PEMIMPIN

Nilai-Nilai Olimpisme Dalam Kehidupan Masyarakat Global



Nama                   : Wanda Amelia Rahma
No.Reg       : 3315130916
Prodi          : Pendidikan Kimia Bilingual
Resume      : 6

Nilai-Nilai Olimpisme Dalam Kehidupan Masyarakat Global
Assalamu’alaikum wr.wb
Hari Sabtu telah tiba, Sabtu telah tiba. Hore…hore hore! J Hari Sabtu menjadi hari yang dinanti-nanti. Memangnya ada apa di hari Sabtu??????? Apa lagi kalau bukan “Mata Kuliah Olimpisme” Yeahhh!. Bukan hanya Olimpisme. Hari Sabtu merupakan jadwal rutinku untuk pulang ke kampong halaman tercinta. J. Hari ini Om Jay mengenakan pakaian batik dan tentunya masih ditemani segelas kopinya tak ketinggalan juga dengan permennya. Hal itu menambah aura Om Jay lebih bersemangat lagi, walaupun sudah mengajar sejak pagi. Om Jay saja semangat, kita juga pasti lebih semangat dong. PKB????? Oke J
Pada awal perkuliahan, Om Jay menyuguhkan sebuah video lucu unyu-unyu. Bagaimana tidak unyu-unyu, video itu berisi beberapa anak kecil ada yang perempuan dan laki-laki. Mereka dengan bahagianya tanpa beban bermain bersama sambil bernyanyi “Cublak Cublak Suweng”. Subhanallah….kapan terakhir kali aku bermain seperti itu ya???. Seandainya waktu bisa diputar, pastilah aku ingin bermain sebahagia itu, hehe. Manusia memang mempunyai fasenya masing-masing. Fase bayi, balita, anak-anak, remaja, dewasa, tua, hingga almarhum (Innalillahi wa innailaihi roji’un). Setiap fase yang sedang kita lami sewajarnya dilewati dengan sebagaimana mestinya. Maksudnya saat kita berada di fase anak-anak, maka jadilah anak-anak seutuhnya. Bermainlah permainan anak-anak, bernyanyilah lagu anak-anak pula. Namun hal kini hanyalah bayangan semu. Banyak anak-anak zaman sekarang yang terlalu memaksakan dirinya menjadi remaja/dewasa sebelum waktunya. Perlu bukti????? Atau Mau bukti??? ( sama saja wanda)-__-
Waktu saya masih kecil, saya sering bermain bersama dengan teman-teman sepulang sekolah ( Cie..wanda punya temen juga). Bermain congklak, bola bekel, emprak gunung, karet, dsb. Lagu yang dinyanyikanpun tak pernah jauh dari lagu LAGANDA ( Lagu Anak Daerah).Coba kalau kita bandingkan dengan anak zaman sekarang????? Anak kelas 3 sekolah dasar saja sudah dengan percaya dirinya menyanyikan lagu-lagu dewasa yang tidak sesuai dengan fasenya. Keponakanku menjadi salah satu korbannya.
Aku    : Tika sayang…, sekarang kelas berapa?
Tika   : Kelas nol ( sambil asyik memakan eskrimnya)
Aku    : Oh.kelas nol berarti Tika masih di taman kanak-kanak ya. Mmm..sudah bisa bac belum:
Tika   : (Tika hanya menganggukan kepalanya)
Aku    : Coba sebutkan huruf-huruf alfabhet?
Tika   : A…..B……………G Tua, Cinta mu semakin gila…hahahahahaha ( Tikapun tertawa tidak jelas)
Aku    : ( Hanya bisa istigfar dalam hati, sambil garuk-garuk kepala karena terlalu shock)
Istigfar, istigfar. Baru taman kanak-kanak saja sudah bernyanyi seperti itu. Jangan-jangan nanti bayi baru lahir langsung nyanyi lagi. Ckckckc
Mengapa itu bisa terjadi? Benarkah itu semua merupakan dampak dari adanya Globalisasi????
Tulisan resume ini akan menjelaskan mengenai:
1.     Globalisasi dan impeknya terhadap kehidupan masyarakat.
2.    Nilai-nilai Olimpisme dalam kehidupan masyarakat masa kini (global)?
Globalisasi itu apa sih??????
“Kondisi dan situasi dimana terjadinya proses perubahan diberbagai sector yang berlangsung begitu cepat dan mendunia (standar global)”
“Globalisasi dipicu dan dipercepat oleh adanya keterbukaan informasi dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi”
“Globalisasi mengakibatkan meningkatnya tuntutan standar kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap orang”
“kekuatan/daya pikir (kecerdasan, kreatifitas, inovasi) lebih berperan dalam kesuksesan”
Globalisasi sendiri memiliki beberapa indicator loh??????
1.     Perkembangan Iptek yang begitu cepat.
2.    Keterbukaan informasi melalui multimedia dan internet.
3.    Persaingan.kompetisi diberbagai sector usaha.
4.    Pergeseran kultur/ budaya, poltik secara global.
5.    Standarisasi kualitas secara global (International).
Impek dari Globalisasi :
1.     Modernisasi Vs Kesiapan mental masyarakat.
2.    Negara “kuat” yang menguasai teknologi dan informasi ) facebook, google
3.    Kesenjangan ekonomi dan social yang semakin lebar.
4.    Adopsi kultur yang berdampak “positif dan negative”
5.    Tuntutan terhadap tuntunan kompetensi pendidikan.
6.    Ketergantungan masyarakat terhadap teknologi.

Globalisasi dalam masyarakat Indonesia
Modern
Daerah
Hidup mewah, setiap anak punya mobil masing-masing, sering berbelanja ke Mall, rekreasi ke luar negeri, menonton konser ini itu.
Hidup mewah (mepet sawah), jembatan banyak yang rusak, ke sekolah harus lewat sungai, belum ada lampu

# Sungguh miris dengan kesenjangan social yang begitu jauh. Siapa yang salah???? Takdir?????? Ayo salah siapa???? ( tunjuk diri masing-masing aja yuuuk) hehe

Impwk Globalisasi di Indonesia:
1.     Pergeseran orientasi pada negara-negara barat.
2.    Cenderung menjadi negara komsumen (objek pasar) industry dan perdagangan,
3.    Ketergantungan terhadap negara lain yang sangat tinggi, terutama dalam pengelolaan sumber daya alam.
4.    Kekalahan dalam persaingan global.
5.    Informasi mudah didapat dan sangat transparan.
6.    Peluang untuk belajar dan meningkatkan kompetensi sangat terbuka luas.
7.    Kesadaran terhadap pentingnya profesionalitas.
Adapun dampak negative masyarakat karena globalisasi:
1.     Pergeseran kultur budaya timur ke barat diberbagai aspek kehidupan masyarakat.
2.    Perkembangan sikap sikap negative pada kelompok masyarakat karena dampak negative globalisasi dan modernisasi, seperti: sikap individualism, egois, mau menang sendiri, anarki, hedonism.
3.    Menurunnya nasionalisme, rasa kebangsaan dan persatuan.
4.    Berfikir secara instan, kurang semangat dan kerja keras, masa bodoh.
Informasi dan telekomunikasi menjadi bagian sangat penting dalam kehidupan globalisasi. Dengan adanya kecanggihan teknologi terutama teknologi informasi dan komunikasi telah membuat semuanya menjadi semakin dekat dan mudah. Ada online banking, online ticketing, reservation, tele working, remote education. Dulu anak-anak banyak yang bermain conklak, namun kini anak-anak Indonesia sudah ditenggelamkan dengan dunia Game Online. Benar atau Betul????

Agar hal yang demikian dapat diminimalisir, maka diperlukan penyeimbang. KOndisi penyeimbang masyarakat Indonesia:
1.     Kecintaan terhadap budaya Nasional yang masih terasa di lingkungan masyarakat dan generasi muda.
2.    Nilai-nilai spiritual masih sangat berpengaruh di seluruh lapisan masyarakat sehingga merupakan fungsi kendali kehidupan social masyarakat.
3.    Masih bertahannya budaya positif, antara lain: kepedulian masyarkat, family culture, sifat gotong royong, hormat pada orang yang lebih tua.

Kondisi masyarakat pada bidang pendidikan dan usaha yang kurang kondusif, sebuah tantangan berat dalam globalisasi. Salah satunya adalah sumber daya manusia yang kurang siap pakai karena links and match antara Pendidikan dengan lingkungan.
Ada sebuah fakta yang mengejutkan!
4,5 juta dari 4,9 juta pengangguran berasala dari lulusan SMA dan Perguruan tinggi. Hal itu menunjukkan bahwa 4,5 juta pengangguran terdidik. Ironi sekali mengetahuinya.
Berdo’a dan terus berusaha agar kita tidak menjadi salah sati di dalamnya…
( Naudzubillah)

Kondisi penyeimbang lingkungan pendidikan dan dunia usaha di Indonesia adalah:
1.     SDM potensial masih cukup tersedia.
2.    Peluang kerja masih terbuka lebar.
3.    Meningkatnya kepedulian dunia usaha/industry terhadap pendidikan.

Masyarakat membutuhkan sebuah alternative nilai-nilai positif untuk membangkitkan semangat prestatif dan selalu menjaga kehormanisan dalam kehidupan. Nilai-nilai olympisme sebagai alternative solusi jawaban. Nilai-nilai olympisme sebenarnya merupakan nilai-nilai kenabian yaitu Shidiq, fathonah, Tabligh, Amanah.
A.   Olympic value = Living respect
Indonesia terdiri beberapa agama, yaitu islam, Kristen protestan, Kristen katolik, hindhu, budha. Perbedaan itu tidak perlu dipermasalahkan atau tidak perlu menjadi sumber bahan bakar suatu permasalahan. Perbedaan itu indah jika kita mau saling menghargai dan menghormati di setiap agama. Jadi inget lagu D’massive. “ Beda itu wajar….asal jangan saling menyakiti…..” hehe

Penerapan nilai-nilai olympisme dalam kehidupan masyarakat global agar terbangun lingkungan yang kondusif.
Membangkitkan sikap respect masyarakat:
1.Meningkatkan dan menjaga kecintaan terhadap budaya luhur bangsa.
2.Kepedulian terhadap sesama.
3.Selalu ingin berperan dalam setiap hal-hal positif.
4.Menanamkan persahabatan dan kedamaian
B. Olympic Value = Living Excellence
          Membangkitkan sikap prestatif masyarakat:
1.Tidak mudah menyerah dan selalu semangat
2.Masyarakat yang dinamis, kretaif, inovatif dan selalu ingin berkarya dan belajar.
3.Tidak mudah puas diri dan kerja keras
4.Melihat masalah sebagai tantangan

Kita sebagai mahasiswa haruslah memiliki jiwa kreatif. Jiwa kreatif itu bisa ditunjukkan dengan banyaknya melakukan penelitian. Contoh orang kreatif adalah mengubah sesuatu yang biasa menjadi sesuatu yang luar biasa.
C.Olympic Value = Living fair play ( sportif)       

Salah satu nilai dari Olympisme adalah kejujuran. Membangkitka sikap jujur masyarakat:
1.     Sportif.
2.    Membangun sistem control yang baik.
3.    Mengurangi budaya malas dan instan.
4.    Menghargai kejujuran.
Sebagai penutup dari materi ke-6 ini, Om Jay pun menyangkan video lagu Opick “Obat Hati”  Subhanallah…ademnya lagu itu. Dunia perkuliahan yang selalu mencoba memaksa mengambil semua waktu kita,  terkadang membuat hati tak tenang dan menjadi cepat emosi. Namun dengan memperbanyak idtigfar, baca Al-Qur’an dan maknanya dapat menjadi obat hati yang paling ampuh. Setuju kann?????

Let us be part of the Olympic movement in achieving a better world and live

Semangat untuk kita semua???? Smile together guys…..
Wassalamu’alaikum wr.wb



Serunya Oreo 110th Birthday Celebration Bareng Keluarga di Rumah

  Hal yang paling dirindukan dari seorang anak perempuan yang sudah berumah tangga adalah momen saat bisa kumpul bareng sama orangtua ters...