Senin, 27 Januari 2014

YANG TAK PERNAH TERLIHAT






Ini lebih dari itu

Lebih dari sekedar manisnya gula
Lebih dari legitnya madu
Lebih juga dari senyumanmu

Apalah arti dunia semata
Semakin dikejar, semakin mati berdiri
Dan gila karna menggilainya
Sukur! Rasakan Sendiri!

Belajarlah pada yang Taqwa
Maka hati akan terjaga
Hangat dan tenang sungguh nikmatnya

Inilah yang suci yang tak pernah terlihat

MANUSIA PICIK!

Ini karenamu dan ini ulahmu
Manusia Picik!
Sudikah kau mengemis pada keadaan
Manusia Bodoh!

Racun yang kau racik sendiri
Manusia Dusta!
Sakit kau telan sendiri
Manusia tak tau diuntung!

Bagaimana caranya kau berpijak pada bumi
Pastilah ada langit di atas langit
Semua tunduk pada Yang Maha Tinggi

Nikmat Mana Lagi??????????




-Wanda Amelia Rahma-

PEMILIK PENA INI

Hilir mudik angin menyapaku
Tak satupun mampu lepaskan
Sesak yang menggerogoti sukma
Tapi Bukan Sodara!

Kecewa nian diri ini
Pada jiwa yang berdebu
Yang bening kini tinggal kicauan
Tapi Bukan Sodara!

Air mana lagi yang harus aku teguk
Ini memang mutlak penyakit
Tapi Bukan Sodara!
Melainkan  pemilik pena ini……………


-Wanda Amelia Rahma-

Rabu, 22 Januari 2014

KETIKA AIR BERSILATURROHIM KE RUMAHKU

Assalamu’alaykum wr.wb.

Kaifa khaluk??? Ana bi khoir walhamdulillah J # Aamiin

Kalian mau tau salah satu korban banjir 2014? Tak perlu khawatir ataupun resah untuk mencarinya, karena saya adalah orangnya. (Pandangan lurus ke depan). Hari ini memang banyak air kali yang bersilaturrohim ke rumah saya, maklum hampir setiap awal tahun mereka selalu mampir, padahal saya sudah katakan pada mereka, jika hanya ingin sekedar menanyakan kabar seorang wanda tidak perlu datang ke rumah, sekarang kan bisa pakai social media kelesss. Tapi karena air kalinya belum sekolah karena biayanya belum full gratis dari pemerintah jadinya begini deh, bukannya pakai weChat, malah lonChat ke rumah. # Maksudnya rumah saya kena banjirrrrrrrrrrrrrr T_T


Tapi saya tidak terlalu bersedih, malahan sekarang saya sedang berdiri di rumah saya yang tergenang air susu coklat ups maksudnya air kali, berharap ada camera dari TV dan segera menangkap wajahku yang perbedaannya sungguh tipis sekali dengan Marshanda. # silahkan muntah ditempat yang telah disediakan. Jika hal itu terjadi, maka senyum eksis akan saya pajang di depan camera, tangan membentuk membentuk huruf “V”, dan tangan yang satunya memegang sebuah kertas yang bertuliskan “ Saya Adalah Korban Banjir tapi Bukan Korban Perasaan ya!”. Seluruh stasiun televisi akan menayangkan hal tersebut dan pembawa berita pasti akan memberikan komentar. “ Sungguh memprihatinkan sekali anak ini” . ( huaaaaaaaaaaaa) # Ini bukan eksis, tapi miriiiis

Hidup ini memang seperti 2 sisi pada koin, ada senang ada pula sedih. Tapi saya fikir senang ataupun sedih bukanlah suatu pilihan yang harus dijalani. Jika kita membuatnya secara terpisah, maka saat kita sedih kita akan sedih setengah mati sampai lupa bagaimana rasa bahagia itu, dan saat senang maka kita akan senang bukan main hingga lupa segala kesedihan yang pernah terjadi. Hal tersebut bisa dikatakan perubahan yang ekstrem seperti cuaca yang dialami negeri ini. Pernahkah kita berfikir untuk meletakkan sedih diatas senang dan meletakkan senang di atas sedih????? Dengan begitu tidak akan terjadi shocktherapy yang mengagetkan dalam kehidupan yang dijalani.

Banjir memang tak nikmat, tapi lihatah mereka yang kecil masih tertawa riang di tempat pengungsian. Bermain bersama layaknya saudara satu rumah. Makan hanya nasi putih pun tak apa asal bersama, berenang bersama melukis bahagia tak peduli ancaman bahaya yang terjadi. Nikmati sajalah….semua akan terlewati. J

“Ibu pertiwi kini sedang jatuh, tapi tak mengapa itu biasa, tak usah berkelik siapa yang salah, karena sang ilahi bukan ingin lihat jatuhmu, melainkan seberapa jauh kita mampu melompat setelah kejadian ini.”

Segelas air putih kembali aku teguk, ditemani pelukan ringan dari sang angin, sambil sesekali melihat awan yang sedang menggodaku tuk terus memandangnya, berharap setelah itu air akan berpamitan.

-Wanda Amelia Rahma-

Wassalamu’alaykum wr.wb

SISKOM XXII

Assalamu’alaykum wr.wb




Sudah pernah pergi ke Bogor???? Sudah dong, malahan dua kali. Yeeeeeeeeeeee. # wanda gitu loh

Sungguh katro sekali anak ini, baru ke bogor saja bahagianya luar biasa, bagaimana jika anak ini ke luar rumah? # huh menyebalkan ( sebel kok sama diri sendiri)

Waktu itu saya ke Bogor karena ada acara kampus yaitu SISKOM XXII dan PKMJ.  Sebenarnya acara itu tidaklah wajib, tapi seorang Wanda Amelia rela meluangkan waktunya untuk ikut acara kampus tersebut ( sok sibuk sekali dia). Hebat bukan?????. Jika boleh jujur, alasannya ikut acara tersebut karna saya ingin jalan-jalan ke bogor, kalau ke bogor dengan acara kampus kan biaya irit. # Wah…MNPO( Mahasiswa Ndak Punya Ongkos ).


Tapi memang benar kok, saya tertarik dengan  2 acara tersebut. Siskom dibidang keagamaan, dan pkmj di bidang kepemimpinan. Subhanallah kampus ini, acaranya benar-benar untuk mencetak generasi pemimpin yang religius. # prok prok bangga

 Semuanya memberikan kisah yang berarti untuk hidup, jiwa, raga, batin, dan sukmaku.  Kisah yang pertama diawali dari siskom terlebih dahulu. Kami yang terdiri dari ikhwan dan akhwat pergi ke Bogor menggunakan mobil tronton. Saya duduk hampir mendekati pojok dari mobil tersebut dan agak terjepit-jepit karena jumlah penumpang sangat banyak. Sangking terjepitnya hingga keberadaan saya pun sulit untuk dideteksi apalagi saat itu gelap gulita karena kami berangkat pada malam hari tepatnya ba’da isya. Indahnya malam membuat saya ingin bernyanyi “ Naik naik ke puncak gunung tinggi-tinggi sekali.” ( tapi malu kalau liat umur hahaha)


Sesampainya di villa, kami yang telah terbagi menjadi beberapa kelompok menuju kamar kami masing-masing. Tidur kami diatur serapih dan seefisien mungkin tidak jauh beda seperti ikan asin lagi dijemur. Tapi karena kami akhwat yang girly sekali, maka pose tidur kami pun masih nampak unyu-unyu seperti ratu inggris lagi tidur dipengungsian korban banjir # Sanking unyunya sampai tak ada camera yang mampu mendokumentasikannya.

Saat sepertiga malam, kami dibangunkan untuk segera melaksanakan sholat malam. Subhanallah sekali acara ini bukan? Banyak hal yang menarik ketika sedang jamaah sholat malam. Mungkin karena acara saat itu sangtalah berbau islami, maka imam sholat pada saat itu membacakan surat yang panjanggggggggggggggggggggggggggg sekali. Subhanallah….di tengah kesibukannya , kaka tingkat kami sangatlah rajin menghafal Al-Qur’an , hal itu terbukti dari bacaan surat dalam sholat yang kebanyakan mengambil dari juz 29, jikalau membaca juz 30 pun pastinya antara surat an-naba sampai al-fajr mungkin yang dibaca karena surat itu agak panjang dibandingkan surat pendek yang sangat terkenal yaitu kalau tidak al-ikhlas, ya al-falaq, atau an-nas. Allohu Akbar!


Tapi mungkin karena kondisi malam itu sangatlah melelahkan dan ngantuk, tak jarang dari kami yang ketiduran saat sholat dikarenakan belum terbiasa sholat dengan surat yang amat begitu panjang . Saya sebelll banget sama diri saya sendiri, saya ingin khusyuk tapi syaiton lagi-lagi pinter bingit mengoda mata saya. Yang lain sudah mau iktidal, saya masih berdiri ketiduran. Istigfar wanda….Sehabis salam, imam pun berdiri lagi untuk raka’at selanjutnya. Saya pun bertekad untuk lebih khusyuk lagi.  Sebelum niat saya berdo’a untuk dijauhkan dari rasa ngantuk. Aamiin.  Namun, ketika saya berdiri untuk mengikuti imam, banyak dari teman saya yang belum berdiri juga, saya fikir mungkin mereka duduk sebentar dulu. Akan tetapi, hingga imam selesai membaca surat Al-Fatihah pun mereka belum juga bangun, khususnya yang ada di samping kanan dan kiri saya. Konsentrasi saya mulai pecah, padahal rasa ngantuk sudah tidak ada. Walaupun mata saya memandang lurus ke tempat sujud, namun karena fikiran saya tergoda akan kelakukan teman saya yang berada di samping saya, membuat saya mengetahui aktivitas mereka. Mereka membuka Al-Qur’an lalu segera mencari surat yang dibaca oleh imam, mereka  baca mengikuti bacaan imam, dan jika sudah 3 ayat terakhir, mereka baru berdiri untuk sholat. Astagfirullah………( Tak kuat rasanya ingin  tertawa, bagaimana tidak, Orang yang berada di samping kanan dan kiri saya kompak seperti itu tanpa kompromi dulu dengan saya). # Saya kan ingin ikutan. ( istigfar wanda, syaiton memang paling jago menggoda manusia apalagi dalam kondisi lemah alias kecapean).

Setelah melakukan ibadah, kami pun berebut kamar mandi.
“ Siapa cepat, di dapat” itulah jargon kalau lagi ngantri kamar mandi. Karena kelompok saya hampir terdiri dari para akhwat tangguh. Kenapa tangguh??? Karena kami semua adalah para atlet. Yups…ATLET BOLA, lebih tepatnya bola bekel. Segala jurus telah kami keluarkan, salto, koprol, handstand, backroll, akan kami lakukan untuk dapat memasuki yang namanya kamar mandi. Dan jika kami kalah satu langkah dibanding yang lain, kami akan mengeluarkan jurus special kami yaitu JURUS BULU. ( Bukan bulu ayam ya). Melainkan, Buluaaaaaannnnnnnn dong dikamar mandinya (sambil garuk-garuk pintu.) 

Waktunya sarapan pun tiba. Alhamdulillah…hore, hore, hore!. Hidangan untuk sarapan pun tiba, semua sudah pada posisinya masing-masing. Mata tertuju khusyuk pada makanan,  tangan sudah berada pada posisi bersedia. Siapppp! Mulllllllll, STOP!, salah satu temanku mengingatkan untuk membaca do’a terlebih dahulu. Hampir saja kami  makan bareng dengan syaiton. Kata Aaminn pun menandakan bahwa perang sudah dimulai. Hitungan 10 mundur, 9,8,7,6,5,4,3,2,1 ya…habisssssssss. Alhamdulillahirrobbil’alamiin. Kelompok kami habis duluan.
( Maklum rata-rata anggota kelompok kami adalah anak kosan yang mungkin ketemu makanan enak skalanya agak jarang, jadi tidak ada kata jaim dalam kamus kami).

Dalam acara inipun kami diberikan mentor untuk memberikan materi-materi yang luar biasa untuk kami. Seorang akhwat cantik dengan kerudungnya yang panjang membuatnya terlihat anggun sekali. Namanya Ka Yuni, beliau sekarang adalah murrobi liqo. Beliau bukanlah dari fakultas yang sama dengan kami, beliau dari fakultas ilmu keolahragaan. Hal tersebut sangatlah menampar kami khususnya yang menulis blog ini. Beliau saja yang dari fakultas keolahragaan yang notabennya sangat menguras tenaga tetap bisa tampil islami dan berkelakukan sangatlah islami dan akhwaatttt banget. Sedangkan aku????????? Huhuhuhuhuhu. Banyak kekurangan sekali diri ini.

Setelah bertemu dengan Ka Yuni, sedikitnya aku pun harus berubah. Tak ada lagi rebutan makanan, tak ada lagi rebutan kamar mandi, kecuali kalau kebeleeettt banget baru rebutan lagi. Lo???? Akhwat cantik harus sabar, kalau buru-buru temannya?????? Hayo temennya siapa????? Hehehe

Setelah mengikuti acara ini, saya mengerti bahwa banyak hal yang harus sedikit demi sedikit saya rubah. Kini, saya bukan lagi anak SMA .  Salah satu yang harus di rubah adalah tidur saat mendengarkan materi. Seharusnya sudah tidak lagi memperebutkan tempat duduk di belakang hanya untuk bisa tidur saat materi atau untuk mendapatkan snack gratis. Karena kalau duduk di depan jarang dapat snack biasanya. Wanda pasti bisa……Kalau belum bisa juga, mungkin jika ada materi di acara berikutnya saya akan bawa cabai rawit, atau kalau perlu snacknya diganti saja dengan cabai rawit sehingga mengurangi resiko terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan yaitu TIDUR. Dengan cabai rawit, mata melek, kamar mandipun penuh. Hehehe. #Saran tanpa penyelesaian.


Acara yang paling menyentuh adalah saat kami semua ditutup matanya dan dikumpulkan di suatu tempat. Saat itu semua kaka tingkat menyetting suasananya seperti ada di dekat neraka. Kaka tingkat saya memang kreatif sekali dalam memberikan kesan ruhani yang tak pernah bisa dilupakan. Untuk memberikan kesan di dekat neraka, kami didekatkan ke api yang menyala, dan sesekali kami ditetesi cairan seperti cairan api neraka yang panas. Dan ternyata cairan itu adalah cairan lilin yang dibakar ( kelewat kreatif kaka-kaka kami). Teman sekamar saya dikosan menjadi korbannya, lebih tepatnya rok kesayangannya terkena tetesan lilin. Kami berdua sempat bingung untuk menghilangkannya. Kami telah berusaha menghilangkan noda lilin tersebut menggunakan rumus luas lingkaran, tapi tidak bisa hilang juga. -__-

Hal yang paling tidak terlupakan juga terjadi saat saya jatuh sakit. Saya memang kalau terlalu lama di cuaca dingin, akan timbul penyakit PusKesMas ( Pusing, Keseleo, Masuk Angin). 
-__- Apalagi kaos kaki saya basah, namun tetap saya pakai karena kaos kaki satu-satunya. Huaaaaaa. Saat sedang sholat malam, raka’at pertama, saya pun terjatuh ke tempat sujud, tak kuat lagi menahan rasa sakit, ingin menyerah dengan melambaikan tangan ke camera, tapi saya cariin cameranya dari tadi tidak ada. Yah sudah saya pun tergeletak di sajadah. Setelah imam mengucapkan salam, teman disamping saya pun langsung memberikan pertolongan pertama dan dengan sigap membawa saya ke kaka bagian kesehatan.

A: kamu sakit apa de????

B: Kurang tau juga ka, Cuma kepala pusing, badan lemes.

A: Wah..,kaos kaki kamu basah tuh, kamu pasti masuk angin

B: Hehe..mungkin iya kak, habis saya tidak punya kaos kaki lagi.

A: Ya ampun kasian sekali kamu de. Ini kaka ada kaos kaki

B: Dalam hati ( subhanallah kaka ini baik sekali, kaos kaki baru diberikan pada saya # terharu)

A: Harga kaos kakinya 10.000 ya…uangnya bisa dibayar ke kakak kapan aja kalau kamu sudah agak mendingan ya dek

B: (muka kaget namun tak berdaya).oooh iiyaa ka. Terima kasih ka. # ingin rasanya gigit jari

A: Oh ya, kakak juga ada tolak angin nih..

B: ( aduhhh, tolak anginnya bayar lagi gak ya????) terima, enggak, terima, enggak

Karena dipaksa melulu, akhirnya diminum juga tolak anginnya, dan kabar baiknya bahwa tolak anginnya ternyata gratis. Alhamdulillah…..

Semua yang terjadi pastilah ada hikmahnya. Berbuat salah itu biasa, tapi kalau mau terus memperbaiki kesalahan itu luar biasa.


-Wanda Amelia Rahma-

Rabu, 08 Januari 2014

KETERAMPILAN DI LABORATORIUM

Assalamu'alaykum semuanya....

Praktikum I: Keterampilan Dasar di Laboratorium
Pada praktikum pertama ini keterampilan dasar yang paling dominan terletak pada percobaan titrasi asam basa. Praktikum tersebut mengenalkan kepada para praktikan mengenai cara pemasangan alat titrasi yang terdiri dari statif dan kemampuan mengambil larutan menggunakan pipet gondok. Adapun cara menggunakan pipet gondok yang diajarkan oleh asisten laboratorium:

1.      Bersihkan ( sterilkan) pipet gondok menggunakan aquadest
2.      Pipet gondok dipegang menggunakan tangan kiri
3.      Bulb dari pipet gondok tersebut dipasang di bagian atas pipet gondok menggunakan tangan kanan. ( untuk pemasangan bulb itu sendiri tidak perlu terlalu ditekan karena bisa menyulitkan saat dibuka)
4.      Masukan pipet gondok yang sudah siap ke dalam gelas kimia yang berisi larutan yang akan diambil . ( untuk penggunaan jenis ukuran pipet gondok itu sendiri disesuaikan dengan volume larutan yang akan diambil)
5.      Blow up bulb ( tekan bulb dari pipet gondok, maka larutan akan masuk dan naik ke dalam pipet gondok)
6.      Setelah larutan sudah tepat pada ukuran yang diinginkan, segera lepaskan bulb lalu dengan cepat tutup ujung pipet gondok tersebut menggunakan telunjuk tangan kanan.
7.      Untuk mengetahui ketepatan pengambilan menggunakan pengamatan meniscus pada larutan yang terdapat dalam pipet gondok. Apabila larutan yang diambil tak berwarna, maka menggunakan meniscus bawah, namun jika larutan yang diambil berwarna, maka menggunakan meniscus atas.
8.      Masukan pipet gondok ke dalam wadah kimia yang telah disediakan.
Saat ingin menuangkan larutan dari pipet gondok ke wadah kimia, perhatikan posisi dari pipet gondok tersebut. Pipet gondok harus berada dalam posisi yang tegak, sedangkan wadah kimia sebagai tempat menampung larutan dibuat agak miring beberapa derajat.
9.      Buka telunjuk yang menutupi ujung dari pipet, agar larutan turun ke dalam wadah.
10.  Apabila semua larutan sudah turun, diamkan kurang lebih 10 detik agar semua larutan benar-benar turun semua tanpa ada yang tersisa. Hal tersebut sangat mempengaruhi terhadap keberhasilan percobaan.

Selain keterampilan mengguanakan pipet gondok, kita pun diajarkan kembali untuk menggunakan pipet tetes. Memang terlihat sederhana, namun ternyata masih banyak dari praktikan yang kurang tepat dalam menggunakan pipet tetes. Adapun cara yang diajarkan:
1.      Pastikan pipet tetes yang digunakan masih dalam keadaan yang layak pakai terutama pada bulbnya , dimana bulb dari pipet tetes tersebut apabila ditekan harus bisa cepat kembali mengembang seperti semula, dengan demikian dapat dikatakan bahwa pipet tetes tersebut dalam keadaan baik

2.      Sterilkan pipet tetes
3.      Tekan bulbnya
4.      Masukan pipet tetes ke dalam larutan yang akan diambil.
5.      Setelah pipet tetes masuk ke dalam larutan maka segera lepaskan bulbnya agar larutan segera naik ke dalam pipet tetes.
6.      Tekan bulbnya kembali apabila ingin mengeluarkan larutan tersebut ke dalam wadah kimia.

Pada titrasi asam basa, kami dituntut untuk menguasai kemampuan pengamatan warna hasil titrasi agar tepat equivalen sesuai dengan warna yang diinginkan, keterampilan dasar pada masalah ini adalah menggunakan kertas putih kosong sebagai alas dari Erlenmeyer. Perubahan warna dari larutan yang terdapat dalam Erlenmeyer akan lebih akurat jika didasari warna putih.
Keterampilan yang diajarkan pada praktikum I ini sangatlah banyak, salah satunya kemampuan mengocok larutan. Ada perbedaan teknik mengocok ketika menggunakan labu ukur dan dengan labu Erlenmeyer.

1.      Menggunakan labu ukur                     : Teknik mengocoknya dengan cara dibolak balik
2.      Menggunakan labu Erlenmeyer          : Teknik mengocoknya dengan cara digoyang-goyang ke kiri dan kekanan


Praktikum II: Stoikiometri
Pada praktikum stoikiometri ini, hampir semua praktikan tidak berhasil dalam melakukan percobaan. Hal itu terbukti karena massa hasil percobaan tidak sesuai dengan massa hasil perhitungan. Salah satu penyebabnya adalah kesalahan praktikan dalam menuang larutan dari gelas ukur ke dalam gelas kimia. Setelah praktikum berakhir, kami diajarkan teknik menuangkan larutan. Teknik menuang larutan yang benar dari gelas ukur ke dalam gelas kimia adalah:
1.      Gelas ukur yang sudah berisi larutan yang akan dituang diletakkan pada posisi 450 terhadap gelas kimia.
2.      Tuang larutan secara perlaha-lahan
3.      Setelah larutan dikira sudah tertuang, maka diamkan dahulu selama 10 detik agar tidak ada setetes pun yang masih tertinggal di dalam gelas ukur . Hal tersebut sangatlah mempengaruhi terhadap hasil percobaan.
Selain itu, kami pun diajarkan teknik menimbang, pada percobaan ini kami menimbang dua kali, yaitu menimbang kertas saring kosong, dan yang ke dua menimbang kertas saring yang terdapat endapannya. Cara menimbangnya adalah.

1.      Kalibrasi timbangan
2.      Pastikan angka digital pada timbangan menunjukkan angka nol
3.      Lalu masukan benda yang akan ditimbang
4.      Tunggu sampai angka digital pada timbangan tidak berubah-ubah
5.   Angka digital yang tidak berubah-ubah dicatat sebagai hasil timbangan, lalu angkat benda yang sudah ditimbang tersebut.

Praktikum III: Reaksi Kimia
Pada percobaan pembentukan gas amoniak, kita dituntut harus membaui zat hasil percobaan. Teknik cara membaui zat tersebut tidaklah langsung dihirup menggunakan hidung dengan jarak dekat layaknya membaui parfume. Dikarenakan zat-zat kimia yang digunakan hampir seluruhnya berbahaya apabila terhirup tubuh, maka diperlukan tekniknya sebagai berikut:

1.      Zat yang akan dibaui diletakkan agak jauh dari hidung.
2.      Membaui zat tersebut sambil mengipas-ngipas zat tersebut, agar tidak seutuhnya gas tersebut dibaui oleh hidung karena khawatir akan terhirup tubuh.

Praktikum IV : Termokimia dan Reaksi NaOH padat dengan HCl

Pada praktikum ini alat yang dominan digunakan adalah kalorimeter. Kalorimeter itu sendiri terdiri dari tabung calorimeter, batang pengaduk, dan thermometer. Teknik yang diajarkan:
1.      Larutan yang berada di dalam tabung calorimeter diukur suhunya terlebih dahulu menggunakan thermometer sebagai suhu awal.
2.      Masukkan tabung calorimeter ke dalam kelorimeter. Tutup calorimeter.
3.      Pasang batang pengaduk calorimeter dan thermometer pada posisinya pada penutup calorimeter. Pastikan thermometer menyentuh larutan dalam tabung calorimeter agar suhu hasil percobaan dapat diketahui.
4.     Aduk larutan menggunakan batang pengaduk. Teknik mengaduknya haruslah konstan, maksudnya kecepatan dalam mengaduk tidak boleh berubah-ubah seperti kadang lambat , kadang pula cepat mengaduknya. Diusahakan konstan agar hasil percobaan berhasil.

Dalam percobaan yang mengguanakan alat calorimeter ini, kami juga diajarkan cara mengukur suhu menggunakan thermometer. Seringkali praktikan dalam mengukur suhu menggunakan thermometer memegang ujung dari bagian thermometer. Hal tersebut tidaklah boleh dilakukan karena tangan kita yang memegang pun memiliki suhu, sehingga suhu dari tangan kita dapat mempengaruhi larutan yang sedang diukur juga suhuhnya. Oleh sebab itu cukuplah kita memegang tali yang diikatkan diujung thermometer.

Praktikum V: Pemurnian
Pada praktikum ini, kita haruslah ekstra hati-hati dalam menggunakan setiap alat-alatnya. Dikarenakan praktikum pemurnian adalah praktikum yang memiliki banyak alat-alat yang mahah harganya. Hal itu terbukti, banyak praktikan yang akhirnya tanpa sengaja memecahkan alat-alat tersebut khususnya alat-alat destilasi, akibatnya para praktikan harus menggantinya dengan harga yang lumayan menguras kantong. Teknik yang paling sulit dikuasai adalah memasang alat destilasi. Apabila ada kesalahan dalam memasang bisa mempengaruhi hasil percobaan, atau yang lebih berbahayanya bahkan bisa menimbulkan ledakan, dikarenakan pemanas yang digunakan bukan menggunakan alat pemanas biasanya, melainkan menggunakan heating mentle, selain mahal harganya heating mentle sangatlah sensitive, apabila ada kesalahan dalam pengguanaanya ia bisa melempar benda di atasnya. Adapun teknik yang diajarkan oleh asisten laboratorium kami dalam merangkai alat destilasi:

1.     Pasang statif dengan benar dan gabungkan dengan heating mentle. Statif digunakan untuk menyangga alat destilasi.
2.     Letakan labu alas bulat dalam heating mentle, usahakan posisinya tegak lurus, jangan miring, selain berbahaya juga dapat mempengaruhi suhu hasil percobaan.
3.      Pasang thermometer, usahakan ujung bawa thermometer mencapai persimpangan tiga agar suhu yang diukur tepat.
4.      Hubungkan labu alas bulat dengan pendingin liebig, dan jangan lupa sanggah pendingin liebig tersebut dengan statif kembali agar alat tidak jatuh atau goyang.
5.     Pendingin liebig memiliki 2 lubang. Liquid in berada dibagian bawah, sedangkan liqiuid out ada di bagian atas. Pasangkan selang dari keran air ke liquid in, kemudian pasang juga selang dari liquid out ke liquid in pada alat destilasi praktikan lain, sehingga membentuk siklus.
6.      Alirkan air dari kran ke dalam pendingin liebig hingga tidak ada gelembung di dalam pendingin liebig, karena mempengaruhi proses pendinginan dikarenakan adanya udara dari gelembung tersebut.
7.     Hubungkan pendingin liebig dengan adaptor. Adaptor adalah alat yang menghubungkan pendingin liebig dengan labu Erlenmeyer.
8.      Letakkan Erlenmeyer yang nantinya berfungsi sebagai penampung cairan hasil destilat.
9.      Jika semua set alat destilasi sudah terangkai dengan baik maka proses destilasi bisa dimulai. Nyalakan ( tekan tombol on ) pada pemanas heating mentle, setelah itu alirkan air dari kran.
10.  Tunggu sampai sample pada labu alas bulat mendidih dan akhirnya menimbulkan gelembung yang melewati pendingin liebig dan akan jatuh ke dalam Erlenmeyer sebagai 1 tetes pertama, segera catat suhunya. Lakukan terus hingga suhu yang didapatkan konstan. Catat titik didihnnya.

Praktikum VI: Pengaruh perubahan konsentrasi pada sistem kesetimbangan
Pada praktikum ini, teknik yang paling utama digunakan adalah teknik melakukan perbandingan warna. Dikarenakan perubahan warna yang terjadi akan menjadi bahan dasar analisa data kami. Teknik pengamatan perbandingan warna menggunakan background warna putih. Kita bisa membandingkan ke dua larutan dengan alas jas laboratorium yang berwarna putih, atau mengguanakan kertas putih sebagai pembantu agar perbandingan warna lebih akurat. Teknik pengamatannya juga diajarkan dari atas ke bawah, bukan dari samping atau muka. Pengamatan yang dilakukan dari atas ke bawah akan menguarangi pengaruh atau gangguan dari cahaya luar yang dapat menganggu hasil perbandingan warna tersebut. Jika pengamatan dilakukan dari samping atau muka, maka akan terdapat banyak gangguan dari cahaya luar sehingga akan sulit dalam membandingkan warna ke dua lautan.

Praktikum VII: Hubungan antara konsentrasi komponen dalam sistem kesetimbangan
Dalam praktikum ini terdapat kegiatan mengukur tinggi larutan yang menjadi pembeda dengan praktikum sebelumnya. Tingginya larutan setelah dilakukan kesetimbangan akan menjadi bahan dasar dalam perhitungan kesetimbangan. Adapaun teknik mengukur tinggi larutan :
1.      Mengukur tinggi larutan dapat menggunakan penggaris.
2.      Posisi pengukur haruslah sejajar lurus terhadap alat ukur, agar hasilnya akurat.


Pada praktikum ini kita membandingkan warna larutan pada tabung reaksi 1 terhadap warna larutan pada tabung reaksi 2, 3, dan 4. Warna larutan yang lebih pekat harus dikurangi menggunakan pipet tetes hingga warnanya sama dengan warna larutan yang dibandingkan. Setelah setimbang, maka diukur ketinggian larutan tersebut.

Jumat, 03 Januari 2014

MENGHAFAL UNSUR-UNSUR KIMIA BERDASARKAN KENAIKAN NOMOR ATOM DENGAN SINGKATAN LUCU

Nomor Atom
Nama Unsur
Singkatan Lucu
1
Hidrogen ( H)
Hidro
2
Helium ( He)
Heboh
3
Litium (Li)
Litium
4
Berilium(Be)
Berduaan
5
Boron(B)
Bareng
6
Carbon(C)
Cama
7
Nitrogen(N)
Nitro
8
Oksigen(O)
Oh itu gara2
9
Flour(F)
Flour
10
Neon(Ne)
Nembak
11
Natrium(Na)
Natrium
12
Magnesium(Mg)
Di Pohon Mangga
13
Alumunium(Al)
Alamat
14
Silikon(Si)
Si
15
Posfor(P)
Pospor
16
Sulfur(S)
Sekarang
17
Clorin(Cl)
Cinlok sama
18
Argon(Ar)
Argon
19
Kalium(K)
Kita harus
20
Calsium(Ca)
Cari tau
21
Scandium(Sc)
Skalian
22
Talium(Ti)
Melakukan Tindakan
23
Vanadium(V)
Tapi
24
Crom(Cr)
Cara
25
Mangan(Mn)
Mencarinya
26
Ferrum(besi)(Fe)
Ferlu
27
Cobalt(Co)
Consentrasi
28
Nikel(Ni)
Jangan kaya Nini
29
Cuprum (tembaga)(Cu)
Dan cucu-cucu
30
Zinc (seng)(Zn)
Zaman
31
Galium(Ga)
Gaplok
32
Germanium(Ge)
Geplak
33
Arsenik(As)
Asal
34
Selenium(Se)
Sepak
35
Brom(Br)
Itu Berbahaya
36
Kripton(Kr)
Karena
37
Rubidium(Rb)
Si Robi
38
Stroncium(Sr)
Sering digituin
39
Itrium(Y)
Ya
40
Zirkonium(Zr)
Zahra
41
Niobium(Nb)
Nabila
42
Molibden(Mo)
Dan Moses
43
Tecnetium(Tc)
Sekarang jadi Tecnisi
44
Rutenium (Ru)
Rumah sakit
45
Rodium(Rh)
Dan si Rohaye
46
Paladium(Pd)
Lagi pede kate
47
Argentum (perak) (Ag)
Sama Agus
48
Kadmium(Cd)
Mereka beli Cd
49
Indium(In)
Di Indomaret
50
Stannum (timah) (Sn)
Mereka Seneng
51
Stibium(Sb)
Sebab
52
Telurium(Te)
Tempatnya
53
Iodine (I)
Indah
54
Xenon(Xe)
Dan Seru



Jadi, cara menghafalnya bisa diibaratkan dengan sebuah cerita beruntun. Maka semua singkatan yang dibuat dapat digabung menjadi sebuah cerita pendek. Begini ceritanya…..

Hidro Heboh karena Litium Berduaan Bareng Cama Nitro, Oh itu gara-gara si Flour Nembak Natrium di pohon Mangga. Alamat Si Posfor Sekarang CinLok sama Argon. Kita harus Cari tau Scalian melakukan Tindakan Tapi(V) Cara Mencarinya Ferlu Consentrasi jangan kaya Nini dan Cucu Zaman sekarang, Gaplok lah…Geplak lah..Asal Sepak. Itu Berbahaya Karena si Robi Sring digituin. Ya sekarang mah Zahra, Nabila, dan Moses sudah jadi Tecnisi Rumah sakit, sedangkan adeknya si Rohaye lagi Pedekate sama Agus. Mereka beli kaset Cd di Indomaret. Mereka Seneng, Sebab Tempatnya Indah dan Xeru

Serunya Oreo 110th Birthday Celebration Bareng Keluarga di Rumah

  Hal yang paling dirindukan dari seorang anak perempuan yang sudah berumah tangga adalah momen saat bisa kumpul bareng sama orangtua ters...