Jumat, 22 Agustus 2014

CUPLIKAN MANIS DARI KELAS YANG PALING EKSIS



Teruntuk Keluarga Pendidikan Kimia Billingual (PKB)’13

Sekiranya mulutku tak pernah mengungkapkan, dan mata tak mampu buktikan. Mungkin dengan tulisan ini akan membuat dunia mengerti.

Ada atau tidaknya kalian mungkin tak berpengaruh apapun pada dunia ini, ada atau tidaknya kalian tak membuat matahari berhenti tuk sinari bumi, tak membuat samudra mengering, dan tak membuat angin berhenti. Akan tetapi, adanya kalian sangat menentukan bagian bab terpenting dalam hidupku. Bab dimana aku meninggalkan masa putih abu-abu dan beralih menjadi para kaum terpelajar(mahasiswa).

{Okay, fix. Kalimat alay sok puitisnya cukup sampai disitu }

Cuplikan manis dari kelas yang paling eksis, check it out!

Dewi Fitriyani: Kehujanan saat pindahan dan gagal makan di Mall adalah peristiwa yang tak terlupakan bersama mama dew (sapaan hangat di kelas). Waktu itu aku, ayyi, dan dewi sama sama kehujanan saat mindahin barang dari kostan dewi yang lama ke yang baru. Entah kenapa saat hujan turun, kami bertiga sudah seperti bidadari langit yang tersesat di bumi sambil bawa tentengan guling, ember, dan kipas angin beserta magic com -_-  Kami bertiga pun mempercepat langkah kami seraya berkata dalam hati ( Please, jangan ada camera di sini, wartawan dilarang meliput kami)
#just info ( jika Anda menemukan kealayan dan keupayan, maka yang alay dan upay mutlak si penulis bukan dewi, ayyi, ataupun ceritanya)

Fajrin Safta Kusumah: Orang yang berhasil bikin nangis berhari-hari. Keputusannya untuk cuti di semester 2 sempat buatku gak terima. Aku dan fajrin semasa kuliah disemester awal sudah seperti perangko sama amplopnya, seperti bunga dengan tangkainya, seperti pulpen dan tutup pulpen, seperti kaki dan kaos kaki, seperti kutu dengan rambut, dan seperti tempat sampah dan sampahnya. ( gak ada perumpamaan yang agak enakan dikit wan??)
Tapi hal yang tak pernah terlupakan adalah berangkat kuliah 5 menit sebelum mata kuliah dimulai, padahal jarak tempat kostan ke kampus bisa memakan waktu 10 menit. Datang dan duduk paling belakang, berharap tak ada dosen yang melemparkan pertanyaan yang abstrak seabstrak muka yang sedang membaca  pada kami berdua. Hihihihihi J Seusai pulang sekolah selalu wisata kuliner makanan dekat kampus, lebih tepatnya mengomentari tiap makanan yang dijual sambil berdo’a dalam hati. “ Semoga saja kita bisa beli makanan itu??” #cukup tragis dan memilukan.
Dan…..banyaaakkkk hal seru yang sudah kita lewatkan bersama.

Anna Rahmadianty: Ibarat dipewayangan para pandawa nih, dimana ada yudhistira, bima, arjuna, nakula dan sadewa. Anna ini seperti yudhistira. ( hehe..korban Mahabarata begini nih..) Tentu hal yang tak terlupakan bersamanya adalah saat kami berpetualang ke Surabaya. Naik kereta gujes gujes ke Surabaya itupun hampir ketinggalan kereta ya karena anna telat hihihi, ketemu 3 pendaki gunung super duper lucu, Naik motor ke rumah anna lalu sekalian sholat di Masjid Istiqlal….wahh…..:)

Chaeriyatun Nissa Auliyani: Kalau lihat-lihat foto di galeri hpku, selalu tertawa jika lihat foto kami berdua. Bukan seperti sepasang teman yang sedang mengabadikan dirinya di camera, akan tetapi lebih tepat seperti foto keluarga antara ibu dengan anaknya atau kaka dengan adiknya…. ( AKU TUA DONG?)

Syifa Fauziah: JIka aku menulis banyak kata untuk yang lain. Maka untuknya hanya ada 6 kata. “ Intelektual dan sok Misterius Tapi Kece”
(Kuharap syifa langsung memberikan beberapa bingkisan ke rumahku atas pujian yang telah kuberikan padanya) #2014 gak ada yang gratis ya cipaw!

Dewi Meida: Temen seperjuangan di praktikum fisika dasar 1, seperjuangan PKM, seperjuangan kelompok fisdas 2, seperjuangan liqo. Entah kenapa dosen sering mempertemukan kami dalam kelompok. Tapi kenapa dosen belum mempertemukan aku dengannya?????( okay wan sepertinya sudah ke luar topic dan gak lucu juga wan)

Reicka Ananda Syafitri: Ibarat film Harry potter nih, Reicka itu mirip sama Harmonie, lebih tepatnya mirip kecerdasannya. Gak apa apa deh reicka kaya harmonie, aku jadi ginny aja deh, ginny kan pasangannya harry potter. Hihihihihihi ( memaksakan mimpi masuk dunia nyata begininih jadinya)

Galih LP : Aku selalu berusaha keras untuk diterima menjadi kembarannya. Namun apa daya, ibunya telah menolakku mentah-mentah. Padahal aku akan bahagia sekali kalau jadi kembarannya, setidaknya kalau galih dibekali makan siang di kampus, aku juga kecipratan dapat makan siang juga kan…mana enak lagi masakan mamahnya. ( semua yang gratis emang enak wan…..)
Yasudahlah L

Pramita Cucu Mawarni: Pejuang kece selain aku nih..hehe “Kece” itu sebutan khas dari departemen yang menaungi kami berdua di BEM Jurusan Kimia. Aku paling senang kalau melihat cucu bercerita, postur gerakan tangannya yang khas yang sulit untuk diduplikat selalu membuat aku semakin seru mendengar cerita-ceritanya. Hehehe

Ega Saraswati: Pelukan hangatnya saat bertemu denganku, membuat aku menjadi tenang.  Temen duetku kalau sedang ingin bicara pakai style jawa selain dengan Fahri. Orang yang paling cepat bertanya, kalau mukaku sudah lemas lunglai. Medis, jabatan yang sering dia emban di BEM. Begitupun, ega selalu mencoba mengobati segala luka dalam hidupku ini. ( Lebay parah wan -_-) tapi serius kok…..

Desy Suharnita: Ingin rasanya aku merekrut desy sebagai guru gambar bagi adekku. Bukan hanya gambarnya yang bagus, desy juga sangat penyayang dengan anak kecil. Mungkin karena dia bungsu kali ya…Namun kuurungkan niatku tuk merekrutnya menjadi guru gambar bagi adekku, selain karena belum punya uang yang cukup buat bayar guru gambar, yang ditakutkan, adekku lebih memilih desy menjadi kakanya dibandingkan aku…L

Septina Restu: Biasa dipanggil “teteh septin”. Sama-sama suka dengan film harry potter membuat kami pernah keasyikan main games harry potter saat mata kuliah computer 1….hihihihi ( tapi tugas sudah dikerjain kok pak)
# Cuma sekali kok, itu juga karena keasyikan aja, jadi lupa kalau lagi jam kuliah.

Afwu Ayyi Amyana: Duuh salah gak ya nulis nama ayyi?????hehe Ketawanya yang khas, sudah melekat sama ayyi. Kita pernah nyolong waktu curhat bareng sebelum piket praktikum kan ayyi??? Hihihihihihi

Sylvia Faustine: Beliau ( ceilahhh beliau..) Kata beliau identik dengan orang-orang yang punya kelebihan yang WOW. Hehe…Selain jago speak in English, Sylvia juga punya pekerjaan sampingan sebagai DDSUK ( Dosen Dadakan Sebelum Ujian Kalkulus) hihihi…Karena menurut penelitian yang saya lakukan selama berabad-abad yang sekiranya agak connect dengan matakuliah yang satu ini hanyalah beliau (Sylvia) #prok prok bangga.

Mentari Reza: Pengalaman sekelompok praktikum fisika dasar 1 yang paling tak terlupakan di tahun pertama kuliah. Pusing mikirin turunan rumus, smsan seharian cuma ngomongin rumus fisika doang ( gak ada topic lain ya), dimarahin bareng sama kaka asleb, kalau ketemu mentari hawanya seperti ketemu laporan yang belum juga terselesaikan. Hehehehe
Tapi mentari orang yang pertama mau ngajarin aku cara pemakaian alat-alat fisika, seperti timbangan(neraca), dsb. ( Maklum wanda biasanya pakai timbangan pasar buat nimbang telor di warung)-_-

Dian Nisa F. : Selalu Ceria kalau ada dian. Ibarat pelangi yang selalu membawa warna indah pada langit seusai hujan. Tak ada dian, kelas PKB tak akan berwarna….

Septia Dwi Cahyani ( Beb): Orang yang tulus jika berteman, itu yang dapat kuambil dari wajah dan tatapan polosnya. Selalu kujadikan inspirasi dalam berteman. Pertanyaannya selalu mencairkan suasana liqo. Septia juga inspirasiku dalam belajar, ia selalu rajin mencari apa yang dirinya belum ketahui. Sering kutemui dia di perpus sendirian. Orang cerdas dan pintar memang luar biasa, tapi orang yang rajin dan pekerja keras tak bisa dibilang biasa ataupun luar biasa, ia lebih dari itu.

Tiara Nabila dan Annisa : Kedua anakku di kampus. Hehehehe. Mereka selalu menyapaku dengan sebutan “Bunda”. Karena terlalu sering menyapaku dengan sebutan Bunda, akupun menjadi aneh kalau tiba-tiba mereka memanggilku dengan nama asliku. Hihihihi. Yang lucunya, mereka berdua adalah teman 1 meja praktikum dengan ku. Saat semester 1 dengan tiara, dan saat semester 2 dengan Annisa. Hidup memang lucu ya… ( tapi lucuan aku kan…) -__- gak nyambung!

Sarah Anis : Sarah itu seperti Dewan Penasehat bagiku. Banyak kata-kata nasehat yang dia berikan untukku. Hal yang tak terduga dari sarah adalah, ia bisa menebak bahwa golongan darahku adalah AB. Hehe,,Kata sarah orang kaya wanda yang rada aneh tapi anehnya itu sulit banget untuk dijelaskan, apalagi kalau bukan dari golongan AB. Hihihihihi…( tapi bener loh..)

Chntya: Orang yang bilang kalau aku lembut. Sebenarnya aku senang sekali, tapi kalau boleh jujur aku ini orang yang baru belajar menjadi lembut. Kalau flashback wanda yang dulu, sulit dikategorikan lembut. Gimana mau lembut, dulu mainannya sama gitar. Hehehehe ( mata langsung menatap gitar usang nan berdebu tergantung di tembok dekat kaca, tak pernah terjamah, terancam akan dijual) hihi….Mauuuu Beliii?

Nurul Febi Safitri: Pernah suatu seketika di semester 2 kami selalu bertemu dalam kelompok dihampir setiap matakuliah. Rasanya pernah kita satu kelompok dalam 3 matakuliah sekaligus. Sampai-sampai bosen kalau amprukan bertemu. Ibarat kata anna mah 4 L ( Loe lagi Loe Lagi) hihihi. Semoga fifi gak bosen ya….? J

Risa Rianti: Anak bogor yang satu ini teh meuni alus pisan kalau berbicara. Nada sundanya teh meuni khas pisan euyyy. Hal yang paling tak terlupakan bareng risa apalagi kalau bukan saat MPA ( Masa Pengenalan Akademik) bukan masa pengenalan aku dan kamu ya….! Kita rela malam malam ke luar gang kostan buat cuma ambil pesanan tas buat MPA.
#padahal tas untuk MPA dilarang beli loh…hihi

Satu hal yang aku senang dari Risa, wawasannya luas. Itu semua terlihat saat ia sedang berbicara menjelaskan sesuatu di depan kelas. Sepertinya ia suka sekali membaca berita-berita ter up date.

Betania dan Putri: Dimana ada beta, pasti ada putri. Bener kan???? Hehe…dua sejoli ini termasuk mahasiswa stylist loh…Aku paling ingat saat ada tugas mengajar di salah satu SD negeri di Jakarta. Mahasiswa yang sedang bertugas mengajar memakai rok hitam bahan yang biasa, namun beta memakai rok hitam dengan style yang sedikit lebih bermodel dibanding yang lainnya namun tetap sopan kok J

Hadits R. Deli: Aku dan deli selalu berdua-duaan kalau lagi praktikum fisika dasar 2. Mungkin karena hanya aku dan deli yang kurang punya keberanian memakai alat-alat fisika. Kita berdua hampir sering kebagian job mencatat. Aku mencatat hasil percobaan sementara, nah..deli bagian menulis di laporan kelompok. Saya rasa praktikum fisika berubah menjadi praktikum menulis bagi kami. Hihiihi…Tapi hal itu gak berlangsung lama, di praktikum berikutnya, aku dan deli sudah mulai sering memberanikan diri untuk menggunakan alat-alat fisika sesuai prosedur praktikum. ( Tos dulu deli…J )

Rahma: Teman sepenerima bidikmisi, dan perkenalan pertama antara aku dengannya adalah saat di gedung serba guna sesaat briefing MPA. Mungkin Rahma mahasiwa pertama yang sudah ngajar privat. Tapi sekarang ia sudah pindah ke Univ lain, Univ dimana Rahma bisa lebih mengembangkan passionnya lebih dalam. I always support u Rahma…good Job ya. Congrats for SBMPTN nya…J

Itu hanyalah sekilas cuplikan manis bersama mereka selama 1 tahun dalam orbital yang sama. Adapun ikhwan-ikhwan dari PKB yang mungkin tak tertuliskan dalam postingan ini. Namun apalah arti uraian cuplikan ini semua, jika tak terkenang dalam hati. Suka, duka, tawa, candaan, air mata, sudah banyak kita lewatkan. Masa-masa famday kelas, perayaan ulang tahun, buat video kelas, berjamaah dalam mengerjakan tugas. Semua itu terbungkus indah dalam kenangan.

-Semangat tahun kedua-

-Semangat semester 3 dan 4-

Senin, 11 Agustus 2014

Batu kecil Palestina


Hai berbaju besi!
Setiap pagi kau beri sarapan ketakutan untuk kami
Kau renggut siang kami dengan kehancuran
Masih kau renggut juga waktu bermain kami dengan darah
Dan malam kami kau buat penuh air mata

Semiskin apakah hai kau berbaju besi!
Hingga tak habisnya kau renggut segala milik kami
Rumah kami rata dengan tanah! Kau bahagia
Kakak ku mati muda! Kau tertawa

Air mata ibuku, adalah luka terperih dalam jiwa
Kini ayahku akan kau bawa kemana?
Tubuhku yang mungil tak akan kubiarkan percuma untukmu
Berhentilah kau baju besi, ada batu kecil yang akan menghadangmu di sini!!!!!!


NENEK NENEK COMMUNITY (NNC) PART 2




Saat bintang coba bisikkan, isyarat agar aku mengunjunginya
Sekali saja….tapi aku justru menunda
Hal yang paling tak terduga, walau itu hal yang pasti. Nenek…
Entah pantaskah aku memanggilmu dengan sebutan itu?

Masih terputar dalam memoriku, sepotong roti yang kau beri
Selembar kertas 5000 kau tawarkan, begitu membengkas dalam mesin waktuku
Entah berapa petuah telah kau sajikkan untukku.
Walau tak ada darah yang mengalir jelas antara kita

Nenek…yang namanya baru ku hafal justru saat kau telah bisu
Bisu akan bisingnya dunia, dan akupun terhunus panah waktu
Kau pergi saat aku mulai bisa bertahan dengan hidupku
Kau kembali pada-Nya saat diri ini lebih tegar dari sebelumnya

Pilu ini semakin terasa saat mataku tak pernah berhasil mencari nenek di shaf terdepan barisan wanita dalam masjid.
Dulu, nenek selalu disitu. Yah…duduk sambil memegang tasbih
Apa mungkin nenek ke kamar mandi sejenak??
Tidak! Sudah kucari memang tidak ada..

Ya Robb…kubukanlah cucu kandungnya
Tapi aku sangat menyayanginya layak nenekku sendiri
Saat dahulu hidupku diputar balik, kau menerimaku sungguh manis
Saat yang lain hanya membuat LUKA, tapi nenek selalu beritahu bahwa adanya luka dunia untuk membuat kita semakin kuat dan bertahan

Nek..kini aku sholat isya di Masjid sendirian, gak ada nenek lagi
Dulu kita kan sering bercerita di sini, iya di sini. Nenek ingat kan??
Kau begitu bahagia menceritakan cucumu yang kembar
Dan aku selalu tertawa saat ku dengar ceritamu

Bersama nenek, aku merasa seperti anak 5 tahun yang selalu minta untuk diceritakan pengalaman-pengalaman menakjubkan dalam hidupmu
Kau yang selalu tersenyum saat aku ikut menjadi jama’ah di masjid
Nek…Wanda sayang nenek, seperti nenek menyayangiku dengan tulus tanpa pamrih

Itu kalimat yang tak pernah terucap saat berbincang denganmu

Kini anggota NNC tinggal 2, Kalian semua keluargaku, nenek…

Namamu terselip dalam do’aku…..



SADAR JIKA BODOH, LANTAS BAGAIMANA?




Pernah merasa menjadi orang paling bodoh di kelas???????
Bodoh???? Kata orang, bodoh itu tidak ada, yang ada hanya orang yang malas belajar. (hmm bener juga sih. Tapi…)

Saat semua murid di kelas mengacung tangan menandakan bahwa dirinya sering melakukan praktikum saat SMA, dan hanya aku dan satu orang temanku yang tidak mengacung. Lantas apa artinya? Saat itu aku belum menghakimi diriku sendiri. Aku hanya bilang, mereka sungguh beruntung. Dan aku hanya yang belum beruntung. Karena belum,  jadi masih ada kesempatan untuk beneran beruntung kan??

Untuk mengerjakan 3 soal fisika dasar + anak dan cucunya, aku menghabiskan waktu 2 hari 1 malam didampingi 2 buku besar yang kupinjam dari perpus 1 minggu yang lalu. Namun teman-temanku bilang, mereka hanya mengerjakannya dalam waktu setengah jam, ada juga yang ekstrem hanya 15 menit saja tanpa lihat buku. Nilai kita sama, namun bedanya mereka mengerjakan dalam kisaran waktu belasan menit, tapi spektakulernya aku menghabiskan waktu ratusan menit. ( Peristiwa tersebut menyentakku dan akhirnya kubilang “ aku Lola”) Tak jauh beda dengan computer Pentium 1, kataku saat itu

Saat hampir 80% teman di kelasku mengangguk serentak menandakan bahwa mereka mengerti akan apa yang diajarkan, aku justru menampangkan wajah melas, berdo’a agar ada temanku yang baik hati mau menjelaskannya kembali padaku.

Aku yang selalu rajin mencatat rumus matakuliah buyutnya matematika yang unyu unyu, baru bisa mengerti setelah 3 kali membaca berulang-ulang. Sedangkan temanku yang hanya mencatat seusai pelajaran, itupun meminjam catatanku, langsung mengerti saat itu juga.

Sebenarnya hal apa yang pantas dikatakan bodoh. Aku yang menghabiskan ratusan menit untuk mengerjakan soal, atau aku juga yang perlu membaca 3 kali untuk mengerti sebuah materi, atau pola fikirku yang keliru. Ya, kalimat bodoh pantas diucapkan pada diriku yang menganggap remeh sendiri kemampuanku. Bodoh karena aku tak mensyukuri apa yang diberi. Bodoh karena aku selalu menuntut rugi jika aku harus berjalan lebih jauh untuk mencapai tujuan yang sama. Semua kembali pada tujuan, entah berapa lama, atau seberapa anehnya cara kita, yang penting kita sampai tujuan, tak peduli keringat kita yang jauh lebih banyak, tak peduli sudah seberapa lelah kaki ini berlari. Siapa tau keringat ini justru penghapus segala noda hitam dalam hidup kita, siapa tau usaha ini mendapat nilai lain dari sang pencipta.

Bodoh hanya sebuah kata sifat bagi orang yang tak menyadari dan tidak memanfaatkan segala kemampuan hebat yang dimilikinya.




Serunya Oreo 110th Birthday Celebration Bareng Keluarga di Rumah

  Hal yang paling dirindukan dari seorang anak perempuan yang sudah berumah tangga adalah momen saat bisa kumpul bareng sama orangtua ters...