Senin, 13 Agustus 2018

Perlindungan Terbaik dari Allisya Protection Plus untuk Keluarga




Pada awalnya saya kurang begitu memberi perhatian lebih terhadap asuransi yang begitu menawarkan banyak perlindungan jangka panjang untuk saya beserta keluarga. Namun, semenjak kakek saya mendadak sakit dan harus dilarikan ke rumah sakit membuat saya berfikir ulang. Saat itu, kakek saya divonis menderita sakit jantung dan memerlukan tindakan dari dokter yang membutuhkan biaya besar. Pengobatan yang dilakukan beberapa kali hingga tak terasa jumlah uang tabungan keluarga kian menipis. Saya benar-benar kewalahan mencari dana ke sana-sini untuk dapat menutupi segala biaya rumah sakit. Saya anak pertama di keluarga yang secara otomatis menjadi tumpuan keluarga selain kedua orangtua. Saya memiliki tanggung jawab besar untuk membantu kakek agar segera mendapatkan perawatan medis. Kendala biaya pengobatan memang menjadi momok besar saat itu. Membutuhkan waktu cukup lama untuk mengumpulkan sejumlah uang yang diperlukan. Alhamdulillah, dengan kerjasama seluruh keluarga besar akhirnya uang bisa terkumpul dan kakek bisa segera mendapatkan tindakan selanjutnya. Pada kondisi itu saya benar-benar merasa lelah dan menyesali keputusan saya yang lalu untuk lebih memilih menabung mandiri untuk keperluan jangka panjang. Dulu, saya berfikir bahwa tabungan ini kelak bisa menutupi keperluan keluarga di masa mendatang. Ternyata tabungan saya belum bisa menjadi solusi dari situasi mendadak dan kritis seperti yang dialami kakek saya. Saya mulai mencari tau lebih terkait jenis asuransi yang baik dan halal untuk keluarga.

Pencarian saya dalam memilih asuransi memang tidak boleh sembarangan. Perlu asuransi yang benar-benar memahami keinginan kita namun tetap halal dan sesuai syariat islam biar berkah untuk kehidupan kita. Saya dan keluarga bisa dikatakan keluarga yang baru hijrah dan mulai mendalami lebih terkait islam. Setelah Allah menyembuhkan Ayah saya yang sudah lama terkena TBC (Tubercolusis), keluarga saya mendapat hidayah untuk kembali mendekatkan diri kepada Sang Khalik dan perlahan mulai mengikuti segala syariat yang Allah perintahkan kepada hambanya. Oleh karena itu, asuransi yang sesuai syariat islam menjadi prioritas pilihan keluarga kami.

Pencarian saya-pun berhenti setelah mengetahui adanya produk Asuransi Syariah yang menawarkan banyak produk kebaikan yaitu Allianz. Asuransi Syariah ini menggunakan prinsip "saling menanggung resiko" antar sesama peserta dan terbebas dari praktek riba, gharar, dan maisyir. Jadi apabila terjadi musibah, maka seluruh peserta asuransi akan saling menanggung sehingga resiko tidak dipindahkan ke satu pihak melainkan dibagi keseluruh peserta asuransi. Premi dalam asuransi syariah ini juga dikategorikan menjadi 3 rekening yaitu rekening tabungan peserta, rekening perusahaan asuransi, dan rekening tabarru. Rekening tabarru inilah yang akan digunakan oleh peserta asuransi untuk saling tolong menolong. Sehingga selain berasuransi kita juga sekaligus bisa menolong sesama. Hal lain yang membuat saya tenang adalah Asuransi Syariah Allianz ini juga diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Dewan Syariah Nasional. Sehingga segala bentuk transaksinya terus diawasi agar tetap sesuai syariat islam.



Setelah saya mencari lebih detail terkait Asuransi Syariah Allianz, ternyata asuransi ini memiliki 3 produk kebaikan yaitu Allianz Tasbih, Allisya Protection Plus, dan Allisya Maxi Fund Plus. Kabar baiknya lagi, produk-produk kebaikan dari Allianz ini bisa juga dirasakan oleh warga nonmuslim sehingga kebermanfaatannya lebih meluas.

Kejadian yang dialami oleh kakek saya mengajarkan bahwa musibah itu bisa terjadi kapan saja. Oleh karena itu untuk bisa menghadapi segala kemungkinan yang terjadi di masa mendatang perlu adanya ikhtiar/usaha dari kita untuk melindungi keluarga kita melalui Asuransi Jiwa dan InvestasiAsuransi Syariah Allianz menyediakan Asuransi Jiwa dan Investasi melalui salah satu produknya yaitu Allisya Protection Plus yang memberikan perlindungan maksimal berbasis syariah atas kejadian yang tidak diharapkan yang mempengaruhi kondisi keuangan. Prosedur dalam Asuransi Allisya Protection Plus ini pada dasarnya sama halnya dengan prosedur pada jenis asuransi lainnya sehingga tidak sulit bagi masyarakat.



Kehebatan dari Allisya Protection Plus adalah dapat memberikan perlindungan kepada pesertanya hingga mencapai umur 100 tahun. Cara pembayarannya-pun bebas dipilih yaitu bisa bulanan, kuartalan, semester, atau tahunan. Apabila kita terkena musibah maka bisa mendapatkan santunan asuransi. Tidak hanya itu, kita juga diperkenankan meningkatkan investasi kapanpun bila diinginkan dan diperbolehkan melakukan penarikan dana dalam kondisi keuangan yang darurat. Rencana keluarga juga bisa kita tentukan sendiri sesuai kebutuhan dan bisa kita review kapanpun. Perencanaan setiap keluarga tentu berbeda-beda satu dengan lainnya. Allisya Protection Plus ternyata memang memahami keinginan kita. Selain itu, kita juga tidak perlu khawatir jika sewaktu-waktu ingin menambah jenis perlindungan, hal itu bisa kita lakukan kapanpun yang kita mau. Kita juga bisa mengikutsertakan hal ini kepada keluarga besar kita.



Berkahnya Asuransi Syariah ini ternyata tidak hanya dirasakan oleh pihak perusahaan dan peserta asuransi, Allianz mencoba membagi kebahagiaan kepada orang sekitar yang kurang mampu untuk pergi ke tanah suci yaitu melalui program KadoUmroh Allianz yang sudah diselenggarakan sejak 21 Mei 2018 sampai 08 Juli 2018. Peseta diminta menuliskan cerita/kisah inspiratif hidup seseorang calon penerima hadiah dari Allianz untuk pergi ke tanah suci. Akan ada 25 Kado Umroh untuk 25 Penerima Kado Umroh serta 2 Kado Umroh untuk 2 pencerita terbaik. Tidak hanya itu, Allianz juga mengadakan lomba blog dimana hadiah utamanya adalah umroh ke tanah suci. Melalui program KadoUmroh ini memberi harapan baru bagi keluarga yang kurang mampu untuk mengunjungi baitullah. Terimakasih Allianz



Referensi:
https://jurnal.allianz.co.id/jurnal-search/search-syariah-artikel
https://myallisya.com/produk/allisya-protection-plus-premi-berkala/
https://www.allianz.co.id/produk/asuransi-syariah/allisya-protection-plus

Selasa, 24 Juli 2018

SISI LAIN BUMI

Madiun, Jawa Timur
Juli 2018


Bahagia memanglah sederhana
Sesederhana menghirup udara shubuh
Sesederhana mendengar sautan ayam
Sesederhana tempe dan tahu di meja

Di kota, bahagia di kemas dengan kompleks
Seakan sulit di raih
Butuh waktu yang lama
Bertaruh air mata

Tidak....bumi tidak sesempit itu
Banyak sisi lain bumi
Yang enggan kau cari maknanya
Mungkin cara berfikirku yang sempit

Senyuman hangat mereka
Kasih sayang mereka
Membuatku malu sejadinya
Malu pernah mengeluh

Bahagia atau tidak hanya pilihan
Syukurku tiada tara karena hikmah
Hikmah kesederhanaan yang kutemui
Sederhana membuat laju bahagia lebih stabil


Bersyukur



Minggu, 18 Februari 2018

DARI KEJAUHAN DIMENSI


Depok, 18 Februari 2018
Puisi: Dari Kejauhan Dimensi






MANISNYA TERASA BEGITUPUN AROMANYA

SENYUM-PUN TERSIMPUL DARI KEJAUHAN DIMENSI

AKHIRNYA KUPEJAMKAN DAN ANGIN MENYAPA

JELAS BUMI BAHAGIA, DAN AKU-PUN BEGITU...

Kamis, 04 Januari 2018

ANALISA FOTO VTIC (SARAWAK, MALAYSIA) VERSI WANDA


Assalamu'alaykum Wanda Lovers  maksudnya para blogger yang mungkin sekarang sedang galau, resah, gelisah, gundah, merana. Daripada kita bergalau-galau ria, mendingan baca posting-an kali ini.

Tulisan ini agak berbeda dari sebelumnya, di mana setiap kisah yang diceritakan berasal dari analisa foto yang diambil ketika sedang mengabdi menjadi guru bagi anak-anak buruh imigran Indonesia di negeri tetangga. Penasaran dengan kisahnya??? Yuk ah




Kita mulai dengan foto yang pertama. Foto tersebut di ambil saat hari pertama mengajar di kelas. Kondisinya satu ruang kelas dipergunakan untuk tiga tingakatan sekolah. Satu ruang kelas berisi siswa kelas 1, 2 ,dan kelas 3. Satu ruang kelas lainnya diperuntukkan kelas 4,5,dan kelas 6. Sebenarnya masih ada 1 ruang kelas lagi, namun belum tersedia bangku. Hari pertama diisi dengan perkenalan dan pembagian jadwal piket beserta tugas-tugasnya. Mereka sangat antusias mencatat jadwal piket loh :)




Foto di atas di ambil di hari ke dua kita datang ke lokasi tersebut. Ada Pak Woto dengan Mba Dita yang sedang asyik berbincang-bincang tentang kondisi orang-orang Indonesia di sana. Pak Woto adalah pekerja di sana yang merupakan penduduk Indonesia asli tepatnya dari Jawa Tengah. Selain bekerja di negara tetangga sebagai buruh kelapa sawit, beliau-pun adalah satu-satunya guru di sana sebelum datanya kami para cikgu-cikgu muda :) Beliau adalah pahlawan pendidikan yang sejati. Di tengah kesibukannya bekerja, beliau tetap memikirkan nasib pendidikan anak-anak Indonesia di sana. Beliau-lah yang mendidik seluruh anak-anak di sana mulai dari kelas 1 SD sampai kelas 6 SD di dalam rumahnya yang kecil. Luar Biasa :)

Sosok wanita yang satunya lagi adalah Mba Dita, teman satu tim yang berasal dari UGM. Beliau asli Sumatra sehingga beliau sedikitnya menguasai bahasa melayu. Beliau sangat penyayang, tidak hanya pada anak-anak, beliau juga sangat menyayangi kucing-kucing. Hehe



Begitulah kondisi kelas 1, 2, dan kelas 3. Wanda dan Mba Dita 
bertugas menjadi guru di kelas tersebut. Jumlah mereka sekitar 60 anak dengan beragam karakter. Bisa bayangkan betapa bisingnya mereka jika sudah mulai bosan belajar :( 

Sedangkan Mas Hera yang berasal dari Cirebon bertugas menjadi guru bagi kelas 4,5,dan kelas 6. Kami satu tim yang terdiri dari 3 orang guru (Wanda, Mba Dita, dan Mas Hera)




Foto berikutnya adalah suasana kelas Mas Hera yang terdiri dari kelas 4,5,dan kelas 6. Kondisinya jauh lebih kondusif dibandingkan kelas di bawahnya. Jumlah siswanya-pun lebih sedikit. Mereka semua memang belum memiliki seragam merah putih dan seragam sekolah lainnya. Sehingga mereka bebas menggunakan baju ke sekolah.




"Kenalkan kaka-kaka, namaku Brian. Aku murid yang paling lucu dan paling digemesin sama Bu Wanda" 

Hehehehe......Iya benar. Brian ini anak yang paling bisa bikin ketawa Bu Wanda karena pipi bakpawnya. Iiiiiihhh...gemechh



Oh iya, Wanda juga mengajar IPA di kelas 4,5,dan kelas 6 loh... Waktu itu Wanda percobaan telur melayang. Mereka sangat antusias lohhh:)







Tidak hanya telur melayang, kita juga buat percobaan menanam kacang hijau dengan media tanam berupa kapas. Mereka sangat menikmati percobaan IPA . Mereka sangat pintar-pintar loh khususnya dalam matapelajaran matematika. Mau tau kenapa?? Karena mereka terbiasa menghitung uang ringgit. hehehehe




Ini-lah dia fantastic four  ke- empat murid yang hiperaktif di kelas. Karena tingkah mereka sangat berlebihan di hari itu, maka mereka diberi hukuman dengan sholat dhuha. MasyaAllah mereka Insyaf semua kayaknya paska sholat:) Insyaf untuk sekian detik saja-_- setelah itu mereka berulah lagi :( 




Anak-anak di sana paling suka kalau diajak selfie hehehe. Jiwa narsis itu telah mendarah daging sepertinya...hehehe
Terlihat panas sekali ya di sana :( 



Itu adalah salah satu media belajar milik Pak Woto dari sekian media belajar lainnya yang telah beliau buat sendiri. Beliau kece abis deh....Semangat mendidiknya itu lohhhhhhh

Foto tersebut juga sekaligus menjadi penutup dari posting-an kali ini. Sebenarnya foto-fotonya banyak, tapi karena handphone sempat rusak dan sebagian besar foto ikut terhapus. Jadi, yasudahlah ya....


Semoga tetap bisa menginspirasi walaupun harus ke negeri tetangga. Mereka tetap garuda-garuda kecil bangsa. Mereka adek-adek kita. Jika bukan kita yang peduli terhadap mereka. Maka siapa lagi???

Terimakasih kepada pihak  Yayasan VTIC yang telah memberikan kesempatan kepada saya pribadi untuk menjenguk adik-adik saya di sana. Semoga mereka segera bisa mendapatkan hak-hak pendidikan di Bumi Ibu Pertiwi yaitu rumah kita bersama :)




-Wanda Amelia Rahma-





Rabu, 03 Januari 2018

BUKAN MEDALI ATAU PIALA


Kemenangan itu terletak di dalam
Jauh di dalam qolbu
(Wanda Amelia Rahma)





Hiruk pikuk remaja tidak bisa terlepas dari hingar bingar dunia. Dunia kian berubah mengikuti perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan. Dahulu membutuhkan waktu lama untuk sekedar mengirim pesan melalui surat. Kini, ribuan pesan dapat kita kirim dengan cepat dengan biaya yang lebih murah. Belum lagi perkembangan media social yang merajalela mulai dari friendster, facebook, twitter, instagram, telegram dengan segala keunggulan yang memanjakan umat manusia. Mudahnya dalam berkomunikasi turut memperbesar arus masuknya budaya luar tanpa filter yang baik.

Pemuda menjadi sasaran dari derasnya arus globalisasi. Siapa yang tidak berpegang kuat pada tali yang hakiki (Allah SWT) maka akan mudah terbawa arus bahkan mati. Diri ini bisa menjadi saksi fenomena tersebut karena tak dipungkiri penulis pernah terseret arus kemunafikan. Kemunafikan dengan mengumbar kata-kata bak penyair cinta, kata-kata yang meningkatkan eksistensi diri dengan membohongi khalayak ramai.

Dahulu, diri ini sangat sering membuat status alay hanya agar mendapat perhatian banyak orang. Status yang dibuat pun sudah seperti minum obat 3 kali sehari. Setiap peristiwa, di mana-pun dan kapan-pun selalu selfie dan  upload. Parahnya  foto yang di upload melanggar batas aurat. Tak jarang diri ini-pun suka meng-upload video dengan teman-teman seperguruan alias teman dengan hobi yang sama. Namun semua itu pernah membuat diri ini cemas bukan main tepatnya saat sinar hidayah itu mulai datang. Buat apa segala ikhtiar ibadah yang mulai perlahan ditingkatkan jikalau aurat masih ditebar di sana-sini. Berkali-kali membuka foto-foto dan video yang pernah di upload .  “Duhhhh…..rasanya sayang banget kalau semua fotonya harus dihapus” ujar diri ini.

Perlu waktu berminggu-minggu untuk akhirnya memencet tombol DELETE. Semua foto jaman jahiliyah sudah terhapus. Semoga benar-benar sudah tidak tersisa lagi. Rasanya lega sekali walaupun saat memencet tombol delete harus sambil menutup mata. Sejak itu hari terasa lebih ringan dan sejuk. Qalbu terasa tentram seakan-akan sedang menikmati suatu kemenangan. Kemenangan tanpa piala dan medali namun sangat menentramkan hati karena berhasil melawan hawa nafsu duniawi.

Selain berhasil melawan nafsu duniawi, adapula kemenangan lainnya. Saat cibiran dari sana-sini mulai berserakan membuat hati panas dan geram. Pernah saat duduk di bangku SMA, ketika sedang ingin memulai menjadi orang yang baik, diri ini justru mendapat cibiran negatif. Karena terlewat emosi, diri ini pernah berniat berhenti menjadi orang baik jikalau yang lain tetap menganggap diri ini negatif. Apa susahnya jadi orang jahat. Itu hal yang mudah, sehingga impas jahat dibalas dengan kejahatan.

Untung saja nasihat seorang teman benar-benar menyelamatkan. Katanya dahulu jikalau diri ini berniat kembali seperti dahulu hanya karena orang di luaran sana berfikiran negatif dengan perubahan baik kita maka diri kita tidak ada bedanya dengan mereka. Seandainya menjadi baik itu mudah, mungkin tidak akan ada perang dan perpecahan. Mendengar nasihatnya, berulang kali diri ini berupaya mengatur nafas berusaha membuang seluruh emosi  berbarengan dengan gas karbondioksida yang dibuang oleh tubuh. Fokus pada niat awal untuk berubah menjadi lebih baik di mata Allah, bukan di mata manusia. Karena hanya kekecewaan yang timbul saat berharap pada manusia.  Allah yang akan membukakan hatiku dan hati mereka. Lagi-lagi berkat kasih sayang Allah, diri yang penuh dosa ini diijinkan merasakan kemenangan kembali. Kemenangan melawan amarah. Hembusan angin setiap pulang sekolah seakan bersorak mengucapkan selamat karena berhasil bersabar dalam menerima cibiran negatif orang lain.

Prasangka negatif dari banyak orang lagi-lagi harus diterima sesaat setelah lulus dari bangku perkuliahan. Niat baik untuk membantu sebuah komunitas membuat diri ini terjebak dari segala prasangka buruk. “Saya bersalah” adalah  kata yang ingin dunia berikan pada diri ini. Segala canda gurau yang pernah terjalin terhapus begitu saja hanya karena satu peristiwa yang tidak mengenakan. Keputusan untuk membantu sebuah komunitas dengan menjadi ketua untuk komunitas tersebut mendapat penolakan keras. Segala upaya dan keseriusan sudah dicoba satu persatu berharap mereka mengerti dan mampu memahami. Semakin sadar bahwa mereka sulit mengubah prasangka negatifnya dari diri ini, membuat hati ini sesak. Sesak yang obatnya hanyalah berani jujur kepada Allah SWT. Duduk tersimpuh menangis,  memohon ampun atas segala sikap yang telah melukai banyak hati. Terus dilakukan seusai sholat, namun sesak ini belum juga pergi seluruhnya.  Apa yang salah dengan permohonan maaf dan istigfar ini?

Allah-pun menunjukkan jalan-Nya melalui ceramah Tarawih di Bulan Ramadhan bahwa ada 3 amal yang Allah sembunyikan hadianya. Ketika Allah tidak secara gamblang menunjukkan hadiah atas suatu amalan, pertanda bahwa amalannya sangat besar. Seperti orang tua yang ketika ingin memberikan hadiah ulang tahun mewah nan mahal kepada anaknya, pasti hadiahnya dirahasiakan dari anaknya. Tiga amal tersebut adalah puasa, sabar, dan memaafkan. Ada salah seorang sahabat yang dijamin masuk Syurga  karena memiliki amalan unggulan yaitu sering memaafkan saudaranya sebelum Ia tidur. Isi ceramah tersebut menyadarkan diri ini bahwa selain meminta maaf, kita juga harus memaafkan. Tanpa disadari hati ini terluka karena sikap mereka dan diri ini belum memaafkan diri sendiri dan  mereka. Mencoba membayangi wajah mereka satu per satu sebelum tidur dan mengucapkan, “Saya telah memaafkannya.” Berulang kali hal tersebut dilakukan sampai sesak ini hilang perlahan. Semenjak itu diri ini mulai kembali jelas melihat indahnya pagi, sejuknya sore hari, damainya kehidupan.


Kemenangan bagi diri ini adalah saat kita berhasil melawan hawa nafsu dari hasrat duniawi, bersabar dalam amarah, serta memaafkan

MANISNYA TAWAKKAL


Kita hanya bisa memberikan do’a dan ikhtiar terbaik
Allah yang akan mereaksikanyya di Langit
(Wanda Amelia Rahma)



Umat manusia sudah sewajarnya memiliki impian-impian yang ingin diraihnya selama hidup di dunia.  Impian  yang dapat menjadikan seseorang menjadi lebih bermanfaat dari sebelumnya. Selain itu, impian juga sangat jitu meningkatkan semangat dalam hidup, selalu ada target-target yang ingin dicapai baik dalam jangka pendek atau-pun jangka panjang. Impian akan jauh lebih baik jika tidak hanya di awang-awang saja karena khawatir akan terlupa. Belajar dari orang-orang sukses merealisasikan impiannya, bahwa mereka selalu menulis impian tersebut di atas kertas dan di tempel di bagian dalam kamarnya yang sering dilewati agar terpacu gairah hidupnya setiap hari.   Ada yang mengatakan bahwa hidup itu tenang saja seperti air yang mengalir. Banyak orang yang keliru mengartikan kalimat tersebut. Hidup seperti air yang mengalir bukanlah hidup dengan kepasrahan, melainkan hidup itu perlu tujuan atau targetan yang ingin dicapai. Sejatinya air yang mengalir memiliki tujuan untuk sampai ke hilir.

Selepas merasakan indahnya menjadi wisudawan Universitas Negeri Jakarta pada tanggl 16 Maret 2017, diri ini-pun langsung menatap deretan impian yang masih terpajang di dinding kamar.  Melanjutkan Studi S2 secara gratis melalui beasiswa, begitulah tulisan salah satu impian yang sudah dituliskan sejak duduk di bangku SMA kelas X.

Setelah melihat syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk mendapatkan beasiswa LPDP ( Lembaga Pengelola Dana Pendidikan) merupakan pemberi beasiswa untuk program Magister dan Doktoral dari Pemerintah Indonesia, diri ini jadi terpacu untuk mencoba mengikuti seleksinya pada tahun 2017. Mencoba meluruskan niat, merancang strategi , dan terus mendekatkan diri kepada Sang Khalik agar diridhoi dan diberikan kelancaran. Banyak pertolongan Allah yang berperan ketika proses seleksi, dimulai dari skore toefl yang mencukupi persayatan LPDP walaupun diri ini belum pernah sama sekali sebelumnya mengikuti tes toefl apalagi belajar di suatu lembaga khusus. Setiap malam berusaha selalu berkabar dan  memohon kepada Allah terkait perkembangan proses seleksi. Hingga akhirnya diri ini sampai pada tahap terakhir. Atas ijin Allah SWT, diri ini bisa lolos seleksi pada tahap 1 dan tahap 2. Kini diri ini harus berjuang ekstra di tahap terakhir yaitu tahap wawancara, penulisan esai on the spot , dan LGD.

Rasa syukur begitu besar diri ini panjatkan kehadirat Allah SWT dimana diijinkan bisa lolos hingga ke tahap 3 serta menyisihkan banyak orang. Seleksi tahap ke-3 ini tentu harus optimal  sebagai wujud syukur pada Sang Ilahi yang  telah memberikan nikmat yang banyak.

Diri ini sudah mempersiapkan segala berkas yang diperlukan H-1 minggu dari waktu wawancara dilakukan. Pada tahap terakhir ini terdapat verifikasi dokumen dimana akan dicocokkan dokumen asli dengan dokume yang di upload. Apabila dokumen tidak sesuai maka peserta dapat didiskualifikasi dan akan di blacklist. Bisa dibilang, diri ini sangat mempersiapkan dengan serapih mungkin, bahkan diri ini menyempatkan untuk survey lokasi seleksi sebelum jadwalnya. Secara tertulis, jadwal untuk verifikasi dokumen adalah pukul 13.45. Karena khawatir terlambat, maka diri ini sudah hadir di lokasi sejak pukul 09.00. Alhamdulillah kondisi ruhiyah kala itu sedang dalam keadaan baik. Tilawah 1 juz sudah terselesaikan, Sholat Dhuha sudah ditunaikan dan amalam yaumiyah lainnya. Ketika sudah masuk waktu untu verifikasi, ternyata berkas toefl yang dibawa tertukar dengan berkas tes TOEP. Pihak LPDP masih memberikan waktu 2 jam untuk membawa berkas toefl yang asli. Estimasi waktu yang diperlukan dari lokasi tes ke wawacara normalnya ialah 4 jam untuk pulang dan pergi. Sedangkan ini, hanya diberi waktu 2 jam saja untuk pulang dan pergi. Atas saran dari penumpang kereta, diri ini tidak melanjutkan transit ke stasiun lainnya karena akan memakan waktu. Alhasil diri ini menuju tukang ojek. Melalui kalimat penawaran yang kece, alhamdulillah akhirnya ada satu tukang ojek yang  bersedia mengantarkan ke kosan dengan waktu 30 menit. Sesampainya di kosan, mata langsung menuju lemari tempat penyimpanan berkas-berkas penting. Qodarullahnya, berkas toefl belum ditemukan bahkan sampai lemari baju dibongkar,  berkas toefl juga belum ditemukan. Duduk dipojok kamar sambil beristigfar memohon ampun dan mencoba ikhlas dan meyakinkan hati bahwa ini sudah takdir Allah yang terbaik untuk hamba. Di tengah istigfar , datang Ibu kos yang ikut membantu mencarikan berkas tersebut. Lagi-lagi pertolongan Allah ada melalui tangan Ibu kos yang berhasil menemukan berkas tersebut. Tanpa berfikir panjang, diri ini langsung melaju kembali menuju lokasi seleksi.

Pukul 16.00 WIB lewat beberapa detik yang menunjukkan bahwa sudah 2 jam lebih beberapa detik diri ini sampai ke lokasi seleksi. Atas ijin Allah, berkas tersebut masih diterima dan diri ini diperkenankan mengikuti tes wawancara. Saat memasuki ruangan wawancara, tersadar bahwa diri ini adalah peserta terakhir yang akan diwawancarai karena insiden tertukasnya berkas toefl dengan toep. Penampilan sudah lusuh dan lemas, namun tetap mencoba tampil prima. Sesekali menarik nafas dan menghembuskannya. Berkata dalam hati bahwa diri ini sudah banyak dibantu oleh Allah SWT dari pintu yang tidak di sangka-sangka, maka diri ini akan memberikan yang terbaik di sesi wawancara sebagai wujud terimakasih dan rasa syukur. Lahaula wala quwwata illa billa.

Proses wawancara berlangsung sangat sengit dengan pihak dosen yang mewawancarai. Akan tetapi Allah beri kelancaran lisan dalam menjawab sehinga jawaban diri ini terlihat sangat meyakinkan. Proses wawancara-pun berhasil dilewati dengan penuh perjuangan.. Walaupun proses seleksi sudah selesai, namun hati sempat merasa khawatir dan  merasa pesimis. Teringat akan beberapa pertanyaan dosen pewawancara yang sangat menjebak, ditambah lagi keterlambatan datang saat wawancara akibat insiden berkas tertukar. Hal-hal itu menjadi andalan syaitan untuk meggoyahkan hati. Alhamdulillah Allah beri hidayah melalui ceramah di media social terkait Tawakkal.

Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan memberikan baginya jalan ke luar (bagi semua urusannya). Dan memberinya rezki dari arah yang tidada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (segala keperluan)nya” (QS ath-Thalaaq:2-3).

Sesaat sebelum pergi menemani binaan untuk I’tikaf di Masjid  terdapat email masuk dari pihak LPDP yang isi pesannya menunjukkan bahwa diri ini lolos tahap terakhir dan resmi menjadi penerima beasiswa LPDP. Nikmat mana lagi yang mau kamu dustakan??  Sejenak hamba merenungi betapa indahnya Allah memberikan rasa bahagia melalui sebuah rintangan , peristiwa itu benar-benar meyakinkan diri ini bahwa Tawakkal yang kita lakukan pasti akan berbuah manis. Karena kita manusia memiliki kemampuan yang  terbatas, dan hanya Allah yang Berkuasa.


Ketika semuanya dikembalikan  kepada Allah, hati tenang nan bahagia
Sungguh manis buah dari Tawakkal








PANGGILAN JIWA


Ketika pemuda berhasil mereaksikan otak, otot, dan hati karena Allah
Maka lihatlah, akan ada produk berupa amalan besar
Dunia dan akhirat yang  menjadi saksi
(Wanda Amelia Rahma)



Berbicara tentang pemuda, maka berarti kita berbicara tentang sosok manusia yang tidak menjadikan uang sebagai tujuan hidupnya, sosok yang tidak tergiur dengan kenikmatan dunia, sosok yang terus resah melihat kesengsaraan saudara di sekitarnya, sosok pemikir untuk memecahkan masalah sekitar, sosok yang ikhlas berkorban untuk membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Begitu kiranya sosok pemuda yang dengan keteguhannya mampu membuat negara ini merdeka, yang dengan semangatnya membantu dakwah Rasulullah hingga turun ke medan perang. Tentu di tengah jaman serba teknologi ini tak bisa lepas dari peran pemuda. Begitu banyak perubahan-perubahan baru yang pemuda lakukan, namun tidak banyak dari jumlah pemuda tersebut yang mewakafkan dirinya bergerak maju sebagai prajurit / tentara Allah SWT. Pemuda yang menjadikan Allah sebagai satu-satunya alasan dari segala yang ia upayakan.

Dokter muda berhati mulia yaitu dr. Gamal Albinsaid telah berhasil menunjukkan bahwa tentara Allah itu masih ada dan nyata. Gelar yang diraih sebagai dokter muda tidaklah mampu menghilangkan keresahan hati melihat kondisi kualitas kesehatan masyarakat Indonesia yang masih memprihatinkan. Keputusunnya untuk mengikuti panggilan jiwa tidaklah sia-sia, program “Asuransi Sampah” yang beliau dirikan kini telah dirasakan kebermanfaatannya oleh hampir sebagian besar warga Malang. Berawal dari rasa prihatin melihat berita seorang anak perempuan kecil meninggal di dalam gerobak sampah milik orang tuanya. Ditambah pula masih banyak waega Indonesia yang berpenghasilan sangat minim. Dr Gamal berupaya mencari solusi agar warga bersedia mengalokasikan dana untuk kesehatan namun tetap terjangkau. Maka tercetuslah asuransi sampah yang menggunakan sampai sebagai bayaran asuransi kesehatan .Warga sangat menyambut baik program ini dan  merasakan manfaatnya yang besar.

Pria berstatus dokter magang Rumah Sakit Saiful Anwar di Malang ini, kemudian bergerak bersama Indonesia Medika yang ia dirikan. Ia mengajak kader posyandu, PKK, dan warga untuk bergabung dalam program Klinik Asuransi Sampah. Warga, diajak mengumpulkan sampah dan menyetorkan sampah senilai Rp 10 ribu per bulan untuk mendapatkan berbagai fasilitas kesehatan. Target utamanya, adalah warga kurang mampu yang sebelumnya susah mengakses layanan kesehatan.
Sampah yang berhasil dikumpullkan kemudian diolah, sampah organik menjadi pupuk sementara inorganik dijual pada pengepul. Uang yang terkumpul, masuk dalam kas Dana Sehat yang digunakan untuk pelayanan kesehatan secara menyeluruh, meliputi tindakan promotif (meningkatkan kesehatan, pencegahan, pengobatan hingga rehabilitasi). Meski sempat tutup setelah berjalan enam bulan, lima klinik dengan sistem asuransi sampah ini akhirnya berjalan stabil sejak dibuka kembali pada Maret 2013, bahkan berhasil mengajak 88 relawan, 15 dokter dan 12 perawat untuk bergabung. Tanpa disadari akibat ide kreatif dr. Gamal dalam membangun usaha sosial dalam sektor kesehatan, sudah banyak pihak-pihak penting dalam negeri dan Internasional yang memberikan penghargaan atas kerja keras dr. Gamal dan tim. Anak dari pasangan Eliza Abdat dan Saleh Arofan Albinsaid ini berhasil menyabet penghargaan bergengsi dari pangeran Charles di London, Inggris. Meski telah menerima penghargaan bergengsi, Gamal menyebut ia tak ingin terlena dengan titel ini. “Bagi saya penghargaan itu tidak penting, bahkan berbahaya, bisa merusak keikhlasan,” ujarnya.
Ikhlas menjadi modal awal bagi orang-orang yang meng-azamkan dirinya menjadi tentara Allah di dunia. Layaknya surat Al-Ikhlas, dimana tidak ada satu kata “Ikhlas” di dalam surat Al-Ikhlas itu sendiri. Dr. Gamal yang merupakan lulusan kedokteran Universitas Brawijaya ini bisa saja membuat program-program yang memiliki profit keuangan yang tinggi melihat kapabilitasnya sebagai dokter muda. Tapi panggilan jiwanya lebih dominan menarik hatinya untuk terjun kepada aksi-aksi sosial yang memiliki keuntungan sosial di masyarakat. Tentu tidak mudah melakukan hal tersebut, kita dengan sukarela mengeluarkan tenaga, fikiran, waktu, bahkan uang untuk orang-orang di sekitar kita. Jika bukan karena kedekatannya dengan Allah, mungkin program “Asuransi Sampah” ini tidak bisa semaju ini.

Quran Surat Muhammad Ayat 7

ÙŠَا Ø£َÙŠُّÙ‡َا الَّØ°ِينَ Ø¢َÙ…َÙ†ُوا Ø¥ِÙ†ْ تَÙ†ْصُرُوا اللَّÙ‡َ ÙŠَÙ†ْصُرْÙƒُÙ…ْ ÙˆَÙŠُØ«َبِّتْ Ø£َÙ‚ْدَامَÙƒُÙ…ْ

"Hai orang-orang mu'min, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu."
Begitulah kiranya yang dilakukan dr. Gamal, ketika ia berniat menjadi tentara Allah di dunia melalui karunia ilmu kedokteran yang dimiliki, maka Allah-pun meneguhkan kedudukan dr. muda tersebut. Banyak masyarakat yang membutuhkan biaya operasi yang besar, dapat dibantu oleh asuransi sampah ini. Do’a dari orang-orang yang sembuh dari penyakit ini terus mengalir sampai akhirat. Terkadang waktu kita terlalu sibuk dan dihabiskan untuk sesuatu yang disayangkan oleh penghuni kubur. Mati-matian melakukan sesuatu yang tidak akan bisa dibawa kealam kubur dan akhirat. Sehingga waktu kita di dunia hanyalah diperbudak oleh harta dan kemewahan dunia.
Hal tersebut sangat memotivasi diri saya pribadi yang sudah berapa kali jatuh dalam menjalakan program-program sosial di bidang pendidikan. Taman bacaan rakyat yang saya dan beberapa tema belum bisa bangkit kembali. Program sosial untuk mengembangkan energi alternatif di pedalama juga belum tereliasasi.. Kegiatan sosial yang besar diperlukan tim solid ayang satu visi misis dengan kita. Namun karena terinspirasi dari dr. Gamal yaitu menjadi tentara Allah dengan kemampuan kita, maka perlahan saya akan mencoba memulainya dari masalah-masalah kecil di lingkungan masyarakat.

-Dunia tidak peduli dengan seberapa kaya kita, seberapa pintar kita, seberapa hebat kita sekarng. Dunia hanya peduli dengan seberapa besar kebermanfaatan diri kita bagi sesama-


PERJUANGAN DIBALIK SELEKSI SUBSTANSI LPDP

Assalamu’alaykum wr.wb

Hallo guys, people, abang, none, akang, teteh, mas, mba, dan wanda lovers para blogger lainnya.

Setelah posting-an yang lalu tentang 2 jenis seleksi LPDP, kini giliran seleksi LPDP yang terakhir yaitu “SELEKSI SUBSTANSI”




Penulis butuh semangat lebih untuk menulis kembali karena selama liburan penulis disibukkan dengan kegiatan ke-artisan seperti main film (yang bener nonton tv aja kok), berbisnis wandamart (lebih tepatnya jagain warung ibu), kampanye untuk pilkada 2018 (maksudnya silaturrahim ke sahabat-sahabat masa kecil). Kece banget ya…..:) -_-





Okay, back to our topic. Untuk seleksi substansi ini adalah seleksi yang penuh drama sekali bagi penulis. Penasaran???

Seleksi substansi ini terdiri dari 3 tahapan + verivikasi dokumen, yaitu

1)wawancara
2)penulisan esai on the spot
3)LGD

Secara singkat teknis penilaiannya adalah menggabungkan nilai ke 3 tahapan tersebut dan disesuaikan dengan urutan prioritas yang disepakati LPDP. Misalnya, jurusan sains memiliki prioritas lebih besar dibandingkan jurusan lainnya. Hal-hal tersebut menjadi pertimbangan LPDP. Adapun prioritas jurusan mungkin tidak akan selalu tetap seperti itu, pasti ditentukan dengan kebutuhan bangsa saat itu. So, membaca buku panduan LPDP terbaru menjadi hal yang wajib bahkan fardhu ‘ain 
(lebay banget -_-).

Bagaimana sih teknis 3 tahapan seleksi substansi?

Jadi, nanti kita diinformasikan terkait jadwal seleksi substansi kita oleh pihak LPDP berikut waktu-waktunya. So, setiap pendaftar sudah mengetahui pada jam dan menit ke berapa dia akan di verivikasi dokumennya, pada jam dan menit ke berapa dia akan wawancara dan tes penulisan esai. Semuanya sudah di atur sedemikian rupa oleh pihak LPDP. Keren deh pokoknya J

Seleksi substansi ini tidak hanya diadakan di Jakarta kok, LPDP juga mengadakannya di beberapa kota besar. Total waktu untuk seleksi substansi ini adalah 3 hari. So, kalau kamu sudah lolos di 2 tahap sebelumnya harus rajin buka email dan sms ya. Khawatir karena lalai buka email dan sms, jadi terlewat jadwal seleksi substantif. Kan sayang banget L

Untuk wilayah Jakarta di laksanakan di STAN (Bintaro) selama 3 hari yaitu Senin, Selasa, dan Rabu. Wanda sendiri mendapat jadwal verivikasi dokumen pada hari Selasa pukul 13.45 dan jadwal wawancara pada pukul 15.00. Sedangkan tes penulisan esai dijadwalkan pada hari Rabu (pagi hari) dan LGD dijadwalkan setelah tes penulisan esai selesai. Untuk hari Senin, Wanda tidak mendapatkan jadwal tes apapun. Jadi, Wanda gunakan hari itu untuk survey lokasi. 

(FYI, Wanda orangnya prepare banget sampai hal-hal terkecil) Bahkan dokumen untuk verivikasi sudah dipersiapkan rapih 1 minggu sebelum jadwal seleksi substantif. (maklum..perempuan memang begitu)

#VERIVIKASI DOKUMEN

Jeng jeng……..
Drama di mulai

Verivikasi dokumen adalah verivikasi segala dokumen yang telah kita upload saat seleksi administrasi dengan menunjukkan dokumen asli. Apabila ditemukan dokumen palsu maka otomatis akan didiskualifikasi dan di black list dari LPDP. Apabila sudah lolos verivikasi dokumen, baru kita diijinkan untuk tes ke-3 tahapan tersebut. Ada sedikit drama yang terjadi waktu itu. Penasaran??? 
(siapkan tisu atau ember untuk membaca kisahnya)
Padahal kisahnya biasa aja sih -_-

Seperti yang sudah di sampaikan di atas. Wanda ini tipenya prepare banget. Bahkan tugas kuliah yang dikumpulkannya 2 bulan lagi, sudah Wanda kerjakan dan rapihkan dari jauh-jauh hari. Apalagi untuk seleksi besar seperti LPDP. Tentu persiapannya bukan main. Paska dinyatakan lulus sidang pada tanggal 16 Februari 2017, langsung menyiapkan segala printilan dokumen LPDP, rajin gangguin kaka tingkat yang sudah lolos LPDP (hehe), melototin pdf panduan LPDP setiap hari karena khawatir ada hal-hal yang terlewat untuk dibaca. Pokoknya luar biasa deh persiapannya. Bahkan satu hari sebelum seleksi substansi sudah survei lokasi. #Kan maiiin (bukan main)

Berdasarkan jadwal bahwa Wanda akan di verivikasi dokumennya pada hari Selasa pukul 13.45 WIB. Akan tetapi Wanda sudah hadir di tempat seleksi pukul 09.00 pagi. Niat banget bukannnnn? Tidak hanya usaha secara duniawi, Wanda juga mengupayakan melalui do’a dan pendekatan spiritual ke Allah SWT. Sebelum jadwal seleksi, Alhamdulillah sudah qiyamul lail, sudah menyelesaikan odoj (one day, one juz), sudah sholat Dhuha, dzikir, sholawat, dll. Pokoknya ikhtiar dan do’a sudah dikerjakan. Oleh karena itu pada waktu memasuki Dzuhur, Wanda terlihat lebih tenang dan percaya diri. Percaya diri karena merasa segala persiapan baik yang berbau dunia dan akhirat sudah tuntas dilakukan. Hingga tiba saatnya…….

Saat di mana pihak yang menge-check dokumen Wanda mengatakan, “Di mana sertifikat toefl yang asli? Ini hanya ada sertifikat tes TOEP UNJ saja”. 
Jederrrrrrrrr (seakan-akan ada petir di siang hari yang panas itu). 

Saat verivikasi itulah baru tersadar bahwa sertifikat toefl yang asli tertukar dengan sertifikat TOEP UNJ. Sempat bengong sekian detik karena masih tidak percaya bahwa Wanda bisa teledor seperti itu. Padahal dokumen untuk verivikasi selalu di check setiap hari di kamar kos setiap detailnya. Akhirnya dengan muka memelas nyaris frustasi memohon belas kasihan ke pihak LPDP untuk memperbolehkan Wanda membawa dokumen aslinya pada besok hari (hari Rabu). Setelah pihak LPDP berdiskusi, beliau hanya mengijinkan Wanda untuk kembali ke kosan dan mengambil sertifikat toefl yang asli. Paling lama di tunggu hingga pukul 4 sore hari itu. Jika berhasil, maka pukul 4 sore, Wanda diijinkan melalui tes wawancara yang seharusnya secara jadwal dilakukan pada pukul 3 sore. Apabila hingga pukul 4 sore tidak berhasil membawa sertifikat yang asli, maka harap lapang dada untuk tidak bisa melanjutkan seleksi berikutnya. Syedih ;(

FYI, lokasi kos-an Wanda ada di Jakarta Timur, sedangkan lokasi seleksi ada di Jakarta Selatan. Butuh waktu 4 jam biasanya untuk pulang pergi dari JakSel-JakTim lalu JakTim-JakSel menggunakan jalur angkot dan kereta. Namun pihak LPDP hanya memberikan waktu 2 jam saja tidak lebih. Tidak banyak berfikir, Wanda langsung lompat ke luar gedung mencari Ojek pangkalan menuju stasiun pondok ranji. Tabrak sana, tabrak sini pokonya yang penting sesegera mungkin masuk ke kereta. Di dalam kereta, tangan bergetar bukan main, waktu seakan bergerak sangaaat cepat dari biasanya. Hingga seorang Ibu-Ibu bertanya mengenai apa yang terjadi hingga tangan ini bergetar dan panik. Walaupun dengan mulut gemetar, tapi mencoba tetap tenang ketika menjelaskan apa yang sedang dialami ke Ibu-ibu tersebut. Singkat cerita, beliau memberi saran untuk tidak melanjutkan perjalanan menggunakan kereta karena kereta akan lama di jam sibuk seperti ini. Alhasil, setelah transit di stasiun tanah abang, langsung bergegas mencari Ojek Tradisional.

“Siapa di sini yang bisa anterin saya ke Rawamangun, Jakarta Timur hanya dalam waktu 30 menit?”

Tiba-tiba semua tukang ojek menolak tidak menyanggupi dengan berbagai alasan. Hingga tiba-tiba ada 1 tukang ojek dengan gagah perkasa bagaikan pahlawan di kartun-kartun menawarkan kesiapannya. “Makasih ya Allah”

Cuuuuuuuuuussss…..langsung melaju dengan pahlawan tukang ojek .


Baru pertama kali, dibonceng dengan tukang ojek super cepat sampai-sampai saat melewati polisi tidur, tidak di rem sama-sekali. Kerudung sudah terbang ketarik oleh gesekan angin yang kencang, debu-debu sudah bereaksi penuh di wajah. Kencangnya Bapak tukang ojek-pun berhenti saat bensin beliau habis -_- Karena jam-jam pulang kerja, pom bensin-pun ramai sekali dan antrian sangat panjang. Ide kreatif-pun muncul. Mencoba meminta maaf dan mengabarkan kondisi Wanda yang sedang dikejar waktu ke setiap pengendara yang sedang antri bensin. Alhamdulillah, lagi-lagi pertolongan Allah. Bapak tukang ojek yang antri dibagian paling belakang dipersilahkan langsung ke depan untuk mendapatkan bensin lebih dulu. #terharu

Sesampainya di kos-an, Bapak tukang ojek diminta menunggu di depan kos-an dengan kondisi belum di bayar sama Wanda. #wandategaL

Mencoba mencari sertifikat toefl yang asli di lemari buku dengan tangan gemetar dan wajah panic karena ketika itu sudah pukul 3 sore. Tersisa satu jam lagi. Bongkar sana, bongkar sini

Kenyataan pahit harus ditelan, sertifikiat toefl itu tidak ada. Ukuran sertifikat tersebut memang kecil, khawatir tidak sengaja kebuang ke tempat sampah. Karena beberapa hari lalu, Wanda memang membuang berkas-berkas selama kuliah S1 yang dianggap sudah tidak penting lagi. Mungkin kertas toefl-nya ikut terbuang teman-teman L

Hanya bisa duduk di pojokkan kamar kosan, sambil menekuk lutut, menundukkan wajah sambil memproduksi ber-liter-liter air mata (sumpah lebay banget sampai liter-_-). Hingga bunyi klakson tukang ojek berbunyi seakan meminta bayaran. Ibu kos akhirnya datang ke kamar kos sambil mengingatkan bahwa tukang ojek di bawah sudah minta bayaran. Posisi Wanda waktu itu masih nangis di pojokkan seakan tidak menyangka bahwa diri ini gugur dari LPDP karena berkas yang tertukar L Melihat kondisi Wanda yang memprihatinkan, Ibu kos-pun dengan bantuan anaknya mencoba mencari kertas persegi panjang berwarna pink tersebut.

Atas ijin Allah SWT, kertas yang menjadi benda yang paling dicari kala itu justru berhasil ditemukan oleh Ibu kos hanya dalam waktu 2 menit saja. Kertas tersebut berada di dalam amplop putih besar yang sebenarnya sudah sempat Wanda pegang-_- Tanpa berfikir panjang, langsung bergegas menuju tempat lokasi. Singkat cerita sampai-lah di tempat lokasi pukul 16.00 WIB lewat beberapa detik saja. Pihak LPDP kaget bukan main saat Wanda mendorong paksa pintu tempat verivikasi dokumen dilakukan, wajah beliau-beliau kaget tidak menyangka. Berkas toefl langsung diberikan dan segera dipersilahkan untuk mengikuti wawancara. Ruangan tempat berlangsungnya wawancara sangat besar sekali. Seperti rungan di Hogwarts waktu Harry Potter tes penempatan menggunakan topi Hogwarts. Keren deh pokoknya. Tapi karena kejadian itu, Wanda jadi peserta terakhir yang diwawancarai dengan kondisi muka yang sudah kumel kena debu, baju sudah acak-acak-an. Mencoba mensyukuri nikmat Allah karena berkas toefl berhasil ditemukan dan terbebas dari ancaman blacklist LPDP dengan memberikan yang terbaik saat sesi wawancara. Tarik nafas sambil mengucapkan Lahaula wala quwwata illa billah menjadi formula andalan sebelum wawancara.

#Melalui seleksi wawancara ala Wanda

Tampil dengan percaya diri namun dengan sikap yang sopan dan ramah. Senyum menjadi hal yang dilakukan pertama kali. Mengucap salam kepada tiga pewawancara, bersalaman kepada ke tiga pewawancara tersebut. Ketika itu ada satu pewawancara wanita duduk di tengah dan dua pewawancara lainnya adalah laki-laki. Gaya Wanda besalaman tetap mengikuti aturan Islam artinya tidak bersentuhan kepada pewawancara laki-laki. Kemudian Wanda dipersilahkan duduk, barulah Wanda-pun duduk di bangku yang sudah disediakan. Pewawancara wanita mulai membuka sesi wawancara dan memperkenalkan nama pewawancara ketika itu. Saya-pun mendengarkan dengan seksama saat beliau membuka sesi wawancara dan menghafal nama-nama pewawancara yang telah disebutkan beliau. Wanda-pun mengucapkan terimakasih atas waktu yang diberikan sambil menyebutkan nama pewawancara. Jadi, selama wawancara Wanda tidak hanya menyebut para pewawancara dengan panggilan Bapak atau Ibu saja. Wanda juga menyebut lengkap dengan nama para pewawancara. Hal tersebut bisa menandakan bahwa kita benar-benar seksama menyimak apa yang di sampaikan oleh pewawancara saat sesi pembukaan.

#Beberapa pertanyaan yang diberikan beserta jawaban Wanda

1.      Kenapa kamu datangnya terlambat? Kamu tadi keasyikan makan di kantin ya?
Mohon maaf atas keterlambatan ini. Saya sebenarnya sudah hadir di tempat seleksi sejak pukul 09.00 pagi. Saya terlambat karena mendapatkan accident bahwa kertas toefl yang asli tertukar dengan kertas TOEP UNJ. Alhasil saya diminta LPDP untuk mengambil berkas tersebut sampai batas akhir jam 16.00 WIB. Padahal lokasi kos saya jauh, beberapa orang sudah pesimis melihat kondisi saya. Akan tetapi saya berupaya semaksimal mungkin untuk mengambil berkas tersebut. Berusaha terus berfikir positif sambil berdo’a kepada Yang Maha Kuasa. Alhamdulillah, Allah ijinkan saya untuk berhasil mengambil berkas toefl yanga asli dan sampai ke lokasi seleksi tepat waktu. Saya sekali lagi mohon maaf akan hal tersebut.
(Saya rasa, penjelasan tersebut mampu merubah kesan negatif di awal terhadap diri saya akibat terlambat menjadi kesan yang sedikit lebih baik)
2.      Coba jelaskan tentang diri kamu?
Saya Wanda Amelia Rahma merupakan pribadi yang tangguh dan pekerja keras. Saya berhasil lulus cepat 3,5 tahun dari pendidikan kimia UNJ dengan kondisi awal yang tidak diperhitungkan oleh banyak orang. Saya berasal dari SMA di kabupaten dengan kondisi Laboratorium kimia yang jarang bahkan nyaris tidak digunakan. Sehingga kemampuan saya di laboratorium sangat rendah. Ketika masuk pendidikan kimia UNJ, saya sering mendapatkan nilai yang rendah khususnya saat praktikum karena saya tidak memiliki banyak ilmu terkait keterampilan praktikum. Sedangkan teman-teman saya yang lain sebagian besar berasal dari SMA di kota-kota besar yang sudah canggih peralatan laboratoriumnya. Saya tidak berkecil hati, saya belajar hingga larut malam dari Youtube untuk mengejar ketertinggalan saya dalam memahami keterampilan praktikum kimia. Alhamdulillah di tahun ke dua kuliah, saya mendapatkan peningkatan keterampilan praktikum dibuktikan dengan nilai praktikum yang berubah menjadi A. Semenjak itu, saya mulai tertarik mengikuti lomba karya tulis berbau kimia. Awalnya banyak menemui kekalahan, namun pada akhir kuliah mampu mendapatkan juara-juara sesuai yang tertera pada CV. Kerja keras belajar tersebut saya coba pertahankan bahkan tingkatkan hingga akhirnya atas kuasa Allah, saya berhasil lulus 3,5 tahun dengan nilai IPK 3,73. Pada angakatan sebelumnya, belum ada yang berhasil lulus 3,5 tahun dari pendidikan kimia UNJ. Judul skripsi saya juga merupakan judul baru yang baru ada di pendidikan kimia . Penelitian saya itu-pun kini telah mendapatkan Hak Cipta. Banyak orang yang tidak menyangka, mahasiswa dari desa yang sering kebingungan di laboratorium kini justru berhasil menjadi Mahasiswa Berprestasi Utama FMIPA sekaligus lulus cepat 3,5 tahun. Pada tahun sebelumnya, jarang sekali mahasiswa kimia mengikuti ajang mahasiswa berprestasi. Karena tugas kimia sudah penuh di laboratorium dari pagi hingga sore berikut tugas laporannya yang harus ditulis tangan. Akan tetapi karena ijin Allah, saya mencoba menggunakan manajemn waktu yang baik antara kuliah, organisasi, akademik, dan ibadah menjadi seimbang.
(Jadi, jika kita diminta menjelaskan tentang diri kita, maka di situlah saatnya kita “menjual diri kita” dalam arti menunjukkan keunggulan kepribadian kita. Menurut saya, tidak perlu kembali menceritakan tentang diri kita yang sudah kita tulis di CV dan yang sudah kita tulis di esai. Kita ceritakan sisi lain kita yang menunjukkan bahwa saya ini memiliki kepribadian yang tangguh. Tentu ceritakan dengan sebenar-benarnya. Karena akan ada pewawancara yang merupakan psikolog sehingga akan mudah mengamati apa yang kita katakan. Lagi pula ada Allah yang selalu mengamati kita)
3.      Pernahkah kamu mengalami kekecewaan?
Saya pernah mengalami kekecewaan.
4.      Kekecewaan terbesar apa yang pernah kamu alami selama kuliah S1?
Kekecewaan ketika saya memenangkan sebuah perlombaan bersama anggota tim saya, namun hadiah yang diberikan tidak sesuai dengan yang diutarakan di awal.  Padahal uang tersebut sudah direncanakan untuk mengikuti kegiatan di luar negeri.
5.      Bagaimana cara kamu mengatasi kekecewaan yang kamu rasakan?
Untuk mengatasi kekecewaan, saya mengubah hal negative tersebut menjadi hal positif. Sama seperti kejadian yang baru saya alami, ketika saya sadar bahwa berkas toefl saya tertukar maka saya mencoba berpositif thingking bahwa Allah akan membantu saya dan akan ada hikmah besar dari peristiwa yang saya alami. Akhirnya kekecewaan saat s1 tersebut membuat saya berfikir untuk mencari solusi dan hikmah. Karena tetap tidak mendapatkan hadiah sejumlah yang dijanjikan, maka saya berupaya mencari sponsor ke luar universitas untuk membantu dana kegiatan saya di luar negeri. Berdasarkan peristiwa tersebut, saya baru mengetahui bahwa banyak sponsor-sponsor di luar Universitas yang dapat membantu kita dalam hal berprestasi.
6.      Apa yang kamu lakukan setelah lulus dari S1?
Saya baru saja wisuda pada bulan Maret 2017. Saya mengajar secara private matapelajaran kimia , ipa, dan matematika SMP dan SMA. Saya juga masih membantu dosen saya dalam project jurusan.
7.      Selama kamu membantu dosen kamu, apakah kamu di bayar?
Pembayaran tidak formal seperti kita bekerja di sebuah instansi, hanya kadang kala setelah project selesai, dosen saya mengirim uang ke rekening saya pribadi.
8.      Mengapa kamu memilih Ilmu Kimia di UI?
Karena Ilmu Kimia di UI terbagi 3 menjadi Hayati, Non-hayati, Bioteknologi. Untuk menunjang ide Tesis saya, saya membutuhkan ilmu kimia organic dan biokimia yang bisa saya dapatkan di Ilmu Kimia Hayati. Sedangkan di Universitas lain jurusannya sangat detail seperti jurusan kimia organic saja, jurusan kimia fisik saja.
9.      Coba jelaskan judul Tesis yang sudah kamu siapkan?
Saya menjelaskan judul Tesis saya (mohon maaf tidak dijelaskan di sini ya)
10.  Mengapa kamu pindah jurusan dari pendidikan kimia (S1) kini menjadi Ilmu Kimia Murni? Saya lihat, nilai-nilai matakuliah kimia murni di ijazah tidak lebih besar daripada nilai matakuliah pendidikan
Saya memutuskan ke kimia murni karena saya merasa kurang mendapatkan ilmu terkait kimia-nya ketika kuliah di Pendidikan Kimia. Sedangkan selama S1 saya tertarik dengan penelitian-penelitian kimia terbukti dengan judul-judul karya tulis saya tentang kimia murni. Saya juga punya impian besar untuk bangsa ini dan hal itu dapat diwujudkan dengan materi kimia murni. Terkait nilai matakuliah kimia murni yang lebih kecil dari matakuliah pendidikan karena karakter penilaian matakuliah kimia murni jauh lebih ketat dan detail, karakter materinya juga jauh lebih complicated.
11.  Jika saya meminta kamu untuk pindah daftarnya ke Pendidikan Kimia, bagaimana?
Seperti yang sudah saya jelaskan, bahwa saya memiliki ketertarikan dengan kimia murni dan hal tersebut sudah dibuktikan dengan penelitian-penelitian semasa S1. Akan tetapi, jika Negara ini lebih membutuhkan saya di pendidikan kimia. Maka, saya siap untuk kembali ke pendidikan kimia. Karena tujuan utama saya memang untuk berkontribusi pada bangsa ini.

Setelah pertanyaan selesai maka ada 1 dosen laki-laki yang memberikan pesan kepada Wanda. Isi pesannya berikut ini, “Wanda, kamu itu ibarat kueh di atas meja, pasti akan ada semut yang mencoba memakan kueh tersebut. Maka kamu harus mencoba tidak begitu saja memberikan untuk semut-semut tersebut. Semoga sukses”

Saya mengucapkan terimakasih ke setiap pewawancara dengan konsisten menyebutkan nama pewawancara. Kemudian bersalaman satu per satu sesuai adab bersalaman kepada yang bukan muhrim. Mengucapkan salam penutup dan tetap tersenyum.

Setelah keluar dari ruangan tersebut, rasanya lelah ini berubah menjadi lega. Setidaknya saya berhasil tidak menyerah pada hari ini!!!

***
#Waktunya penulisan esai on the spot

Hari Rabu pagi tepat waktunya untuk tes penulisan esai on the spot. Kondisi paska kejadian kemarin masih membekas. Saya harus menerima kondisi bahwa sepatu saya jebol di stasiun. Mungkin karena kemarin dipakai lari ke sana ke sini demi mengejar berkas toefl. Alhasil saya beli sandal jepit di stasiun. Saya-pun datang ke lokasi seleksi menggunakan sandal jepit-_- Allah yang sudah banyak membantu saya untuk tetap melewati serangkaian tes dengan tetap penuh keyakinan walaupun kondisi sandal berbeda 180 derajat dengan peserta yang lainnya. Saya harus memilih 1 topik dari 2 topik yang diberikan. Untuk mempersiapkan tes yang satu ini. Wanda rajin sekali membaca berita baik berita nasional dalam negeri maupun luar negeri. Tips dan trik dari Wanda untuk penulisan esai:

1.      Penulisan terdiri dari latar belakang topic, ide/solusi/gagasan, penutup yang berisi kesimpulan.
2.      Mengaitkan topic yang dipilih dengan background jurusan kita.
3.      Tulis dengan rapih sesuai aturan penulisan yang benar.
4.      Manajemen waktu

Wanda waktu itu memilih topic tentang “Hoax”. Wanda kaitkan dengan isu-isu di kehidupan sehari-hari yang ternyata setelah dibuktikan menggunakan konsep kimia, ternyata isu tersebut Hoax. Wanda juga menjelaskan penemuan terbaru dari ITB terkait alat pendeteksi Hoax. Sehingga walaupun topiknya umum, isi esai Wanda tetap bermuatan sains sesuai background pendidikan Wanda yang berasal dari kimia.

#Waktunya LGD yeaayyy

Waktu itu kita yang terdiri dari 8 orang kalau tidak salah dikumpulkan dalam satu ruangan. Masing-masing dari kita diberikan kertas yang berisi penjelasan isu yang akan dibahas. Kertas tersebut tidak boleh kita coret-coret. Hati-hati ya! Ada pula kertas kosong yang disediakan untuk coret-coret kita. Waktu itu bukan Wanda yang membuka diskusi karena jujur, Wanda kurang paham dengan isu yang diberikan yaitu tentang “start up”. Wanda mencoba menyimak dengan ekspresi wajah yang penuh perhatian kepada siapa saja yang memberikan pendapat. Sambil berupaya mencari celah untuk memberikan pendapat, atau sekedar penguatan terhadap suatu pendapat. Karena Wanda benar-benar kurang menguasai isu tersebut. Oh iya, sebelum kita mulai berdiskusi, akan diberikan waktu untuk kita membaca baik-baik isu yang diberikan.

Saya-pun mengucapkan banyak syukur kepada Allah atas kemudahan yang Allah berikan di tengah kesulitan yang dialami. Harapan untuk lolos pada awalnya nyaris sedikit, melihat kejadian yang telah sempat bikin heboh pihak LPDP-_- Sembari saya-pun banyak memohon ampun karena sangking prepare-nya kadang saya jadi kelewat percaya diri dan lupa kalau ada Allah Yang Maha Berkuasa atas segala sesuatu. Sempat terucap dalam hati, sekiranya saya tidak lolos LPDP sekiranya saya telah berjuang sampai titik akhir darah penghabisan. Sekiranya tidak lolos, saya bisa menceritakan kisah perjuangan ini ke Wanda junior kelak (hehehe) bahwa Ibunya pernah berjuang sebegitu kerasnya bukan untuk mengejar dunia secara berlebihan tapi sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT.
#wandamenatapmasadepan




***
Waktu sebentar lagi sudah masuk waktu maghrib. Setelah selesai mengantarkan adek tingkat ke Masjid tempat I’tikaf saat itu, tiba-tiba bunyi wA sudah ramai. Ternyata pengumuman seleksi LPDP sudah dikirim ke email. Allah Maha Besar, nama Wanda Amelia Rahma dinyatakan lulus seleksi substansi LPDP dan dinyatakan sebagai awardee LPDP. MasyaAllah. Begitu indahnya Allah mengemas hadiah ini menjadi hadiah yang indah dibalut dengan rasa syukur yang tiada tara. Kejadian itu menunjukkan ketika kita yakin dengan kekuatan Allah, maka Allah akan mengabulkan dan membantu kita. Karena Allah bersama prasangka hambanya.

-WAR-







Serunya Oreo 110th Birthday Celebration Bareng Keluarga di Rumah

  Hal yang paling dirindukan dari seorang anak perempuan yang sudah berumah tangga adalah momen saat bisa kumpul bareng sama orangtua ters...