Nama : Wanda Amelia Rahma
No. Reg : 3315130916
Prodi : Pendidikan Kimia Bilingual
No. Hp : 085216774443
Tugas : Resume materi olympisme 4
Penyebarluasan Olimpisme Melalui Gerakan Olimpiade Modern.
Hari
Sabtu telah tiba, Olimpisme pun sudah menanti. Hore…hore..hore (
menggunakan nada libur tlah tiba). Entah kenapa diri ini selalu semangat
dengan mata kuliah yang satu ini. Duduk di barisan tengah dan penasaran
dengan materi olimpis hari ini. Sebelum materi dimulai “Om Jay” yang
merupakan dosen dari mata kuliah tersebut menayangkan sebuah video
inspiratif terlebih dahulu. Video seorang anak kecil yang tertangkap
mencuri obat, dimana obat tersebut akan dia berikan untuk ibunya yang
sedang sakit. Namun datanglah seorang pedagang laki-laki yang akhirnya
membeli obat yang dicuri anak tersebut. Pedagang tersebut membungkus
obatnya dan menambahkan sayur ke dalam kantong plastic, dan ia berikan
ke anak kecil tersebut. Subhanallah kebaikannya sungguh tulus. Bapak
tersebut memang sering menolong orang tanpa pamrih. Setelah puluhan
tahun, bapak tersebut jatuh sakit parah dan butuh biaya besar. Anak
satu-satunya dari bapak tersebut sangat sedih melihat biaya yang harus
dibayarkan. Namun buah dari kebaikan memang selalu datang di waktu yang
tepat. Bapak tersebut dibebaskan dari segala pembiayaan rumah sakit.
Dokter yang menangani bapak tersebutlah yang melunasinya. Dokter
tersebut adalah anak kecil yang ia pernah tolong dahulu tepatnya puluhan
tahun yang lalu. Sungguh kisah inspiratif pengetuk hati. Kebaikan
pastilah akan tampak layaknya sebuah berliah. Mau diletakkan dimanapun
berlia tetaplah berlian. Buah dari kebaikan itu pasti ada dan selalu
datang di waktu-waktu yang tepat. “Giving is the best communication”.
Om
Jay langsung memberikan materi olimpisme untuk hari ini. Judul
materinya adalah penyebarluasan olimpisme melalui gerakan olimpiade
modern. Olimpisme yang manfaatnya sudah dapat kita rasakan memang harus
diiringi dengan berbagai gerakan olimpiade. Gerakan olimpiade diawali
adanya olimpiade kuno. Tujuan dan latar belakang olimpiade kuno adalah:
- Boron Pierre De Couberti (bangsawan prancis), menggagas semangat olimpisme yang dipadukan dengan pertandingan olahraga tingkat internasional yang dikenal sebagai gerakan olimpiade.
Sedangkan ide dari gerakan olimpiade itu sendiri adalah:
- Mengajak negara-negara di dunia untuk bersama menghidupkan kembali nilai dan kegiatan olimpiade sebagai solusi mengatasi krisis social, politik akibat dari konflik dan permasalahan antar negara.
- Kegiatan olimpisme diharapkan dapat memberikan inspirasi dan semangat persaudaraan.
- Ditetapkan piagam olimpiade. Olympic charter adalah prinsip-prinsip dasar, peraturan-peraturan dan anggaran rumah tangga yang telah tersusun secara sistematik yang dipakai sebagai pedoman oleh IOC.
Di
tengah asiknya menulis materi olimpisme, Om Jay langsung menarik
perhatian kami dengan menyangkan video tentang mewah dan hebatnya
perhelatan olimpiade dunia di London. Satu kata untuk video tersebut
yaitu “ Subhanallah”. Sempat terfikir di benak, kapan Indonesia menjadi
tuan rumah olimpiade dunia???? Itu semua tergantung seberapa keras dan
teguhnya kemauan dan usaha kita. Bukankah tidak ada yang mustahil di
dunia ini bukan??? Semangat Indonesia 
Olimpiade yang kita kenal tersebut memiliki tujuan tentunya. Tujuan olimpiade modern adalah:
- Mempromosikan dan menyebarluaskan paham yang terkandung dalam olimpisme secara umum dan menanamkan nilai filosofi olahraga sebagai dasar pembentukan fisik dan pengembangan moral manusia .
- Untuk mendidik generasi muda melalui olahraga yang dilandasi oleh semangat saling pengertian dan persaudaraan antar bangsa yang lebih baik, sehingga memungkinkan terbentuknya dunia yang lebih damai dan kondusif.
- Untuk menyebar luaskan prinsip-prinsip olimpiade keseluruh dunia, sehingga membentuk semangat perdamaian international.
- Mempertemukan atlet dunia dalam suatu festival olahraga Internasional empat tahunan, yang hingga kini dikenal dengan pertandingan olimpiade (Olympic Games).
Simbol
dari olimpiade modern itu sendiri sangat mengandung makna. 5 cincin
yang terdiri dari warna biru, kuning, hitam, hijau, dan merah dengan
latar belakang putih menggambarkan wakil dari 5 benua yaitu Asia, Eropa,
Afrika, Amerika, dan Australia. Simbol tersebut diciptakan oleh
B.Pierre de Gubertin dan diluncurkan pertama kali pada tahun 1914 di
Kongres Antwerpen.
Olimpiade
modern juga memiliki motto yang diusulkan oleh Father Henri Dedon yang
merupakan seorang guru dari republika Dominika. Motto tersebut ampuh
untuk mambakar semangat generasi muda. Motto dari olimpiade modern yang
sangat membahana seluruh jagat raya adalah:
“CITIUS, ALTIUS, FORTIUS”
(Lebih Cepat, Lebih Tinggi, Lebih Kuat)
Semangat
untuk kita semua! Mahasiswa harus bergerak lebih cepat namun tepat,
berorientasi tinggi kepada kemajuan dan harus mempunyai mental yang kuat
tak mudah terkalahkan. Hidup mahasiswa!!!
MISSION OF THE INTERNATIONAL OLYMPIC COMMITTEE
The International Olympic Committee is the supreme authority of the Olympic Movement. Its role is to promote top-level sport as well as sport for all in accordance with the Olympic Charter. It ensures the regular celebration of the Olympic Games and strongly encourages, by appropriate means, the promotion of women in sport, that of sports ethics and the protection of athletes.
The
IOC is composed of a maximum of 115 co-opted members (however until 31
December 2003, the total number of IOC members may reach 130) who meet
in Session at least once a year. The Session elects a President for a
term of eight years, renewable once for four years, and Executive Board
members for terms of four years.
By
retaining all rights relating to the organisation, marketing,
broadcasting and reproduction of the Olympic Games, the IOC ensures the
continuity of a unique and universal event.
The Olympic Movement receives most of its funding from the Olympic Games rights bought by broadcast networks. However, it also benefits from the Olympic Partners world-wide sponsorship programme (TOP) comprising multinational companies.
Struktur organisasi gerakan olimpiade dunia ( IOC) adalah :
- Untuk melaksanakan gerakan olimpiade dan penyebarluasan nilai-nilai atau paham olimpiade, maka pada 23 Juni 1894 bentuk komite Olimpiade Internasional.
- IOC selalu melakukan koordinasi dan kerjasama dengan komite Nasional olimpiade yang berada di setiap negara.
Peran IOC dalam gerakan olimpisme :
- Mendorong terjadinya koordinasi, pengorganisasian dan pengembangan olahraga dan kompetisi olahraga diantara institusi olah raga.
- Bekerja sama dengan pihak public maupun swasta.
- Menyelenggarakan pertandingan olimpiade musim panas dan musim dingin secara regular.
- Bekerjasama dengan institusi olahraga Internasional.
Program Gerakan Olimpiade yang menjadi perhatian IOC adalah :
- Pertandingan olimpiade 4 tahunan.
- Olahraga untuk semua kalangan.
- Akademi Olimpiade, sejati 14 Juni 1961.
- Penanaman Olympisme = sports + culture + education.
- Winning, taking part.
- Solidaritas Antar Negara Peserta Olimpiade.
- Pengemban Musim.
- Pelestarian Lingkungan.
- Upaya gencatan senjata.
- Dukungan kepada PBB.
- Pertandingan penyandang cacat.
- Pertandingan olimpiade yunior.
Perkembangan Badan Keolahragaan Nasioanal :
- Indonesia menjadi anggota : ANOC, OCA, SCAGF, ISGS
- Mendapat bantuan dalam memajukan olahraga
Di sela-sela akhir pertemuan tiba-tiba Om Jay menayangkan sebuah video yang begitu mengharukan. Dimana di video itu dijelaskan bahwa hidup itu singkat. Sangat singkat. Maka nikmatilah hidup ini dengan ikhlas, jalani yang seharusnya dijalani. Landaskan semuanya karena Allah. Sesungguhnya kematian adalah hal yang bisa dijamin kepastian adanya. Tersenyumlah jika kau ingin tersenyum, karena kita tak tau kapan mulut ini tak mampu untuk tersenyum lagi. NIkmati hidup dengan kebermanfaatn untuk sesame. Hidup itu indah.