Termenung menatap
langit
Sambil menangis
menyedihkan
Akan problematika
kehidupan
Sambil menjajakan
daganganku
Walau angin malam terus
menusuk
Seakan berani
menantangku
Aku merasa menjadi yang
terpuruk
Namun di sana...
Mereka tertidur pulas
Rasa kantukpun kalahkan
pedihnya hidup
Berharap esok melihat
sesuap nasi
Bayangan wajahmu yang
letih
Ikhlas akan kehidupan
Membuat hatiku
terpanggil tuk ucapkan syukur
Air matamu lebih mulia
dIbandingkan air mataku
Wahai Orang
Pinggiran........
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berikan komentar terbaikmu:)