Termenung jatuh dalam lamunan sepi. Membayangkan segala yang
terjadi (back sound lagu Ari Lasso “segala yang
terjadi dalam hidupku ini adalah sebuah misteri ilahi…na…na…na..na..”) apaan sich Wan -_-
Seperti memutar ulang
perjalanan hidup ini (tiba tiba music mendadak berubah sendiri
menjadi lagu Ebiet G. Ade “perjalanan ini terasa sangat menyedihkan..na.na..na..na…”) Lempar sepatu nih Wan..-_- #maaf
Okay, I will focus !!!
Tak terasa, kurang lebih sudah satu tahun
bersama. Bersama dengan keluarga baruku di kampus tercinta. Keluarga yang
sering kusebut sebagai “Anugrah Ilahi”. Izinkan aku sejenak memutar ulang kembali
mengapa akhirnya aku bisa terperosok ke dalam kisah manis ini. Yups, kisah yang
terlalu manis untuk dilupakan…
# BEMJ Kimia UNJ # Departemen LC Masjid Ulul Albaab
Hari berganti, angin tetap berhembus. Daun
berjatuhan dan cuaca tak menentu. Namun aku masih tetap di sini, berjalan apa
adanya. Tak banyak yang terucap, karena tersimpan rapih dalam hati. Lewat
tulisan ini saja akhirnya aku mampu tuk ungkapkan. Syukurku tiada tara bisa
bertemu dengan kalian..Wahai kesatria BEMJ Kimia UNJ dan LC MUA J
Tak
pernah terfikirkan, terbayangkan apalagi direncanakan. Bahkan mungkin tak ada
sedikit pun niat dalam hati untuk masuk dalam ruang lingkup ini. Ruang lingkup
yang kufikir dahulu hanya mementingkan ketenaran. Yups, organisasi! Dulu, dulu
sekali. Ku fikir mahasiswa mahasiswa yang menekatkan diri masuk dalam lembah
organisasi hanyalah sekumpulan orang
yang banyak bicara tanpa aksi nyata dan manfaat. Pandanganku yang terlalu sinis
terhadap organisasi akhirnya memaksaku untuk terperosok ke dalamnya. Akan
tetapi, yang perlu di garis bawahi “hingga kini aku tak
pernah menyesal terperosok jatuh , justru aku sangat mensyukurinya”. Entah bagaimana cerita hidupku jika saat itu
aku tak terperosok jatuh, mungkin hidup ini hambar bagai sayur tanpa garamnya. Ceilahhhh….
Ingat
sekali, saat awal perkuliahan. Banyak beberapa temanku sudah sangat antusiasme
sekali ingin menjadi anggota BEM dengan beragam alasan yang cukup menarik jika
ingin ditelusuri. Contohnya nih, teman satu kamar kos denganku. Sebut saja dia
Ayu Lestari. “ Wanda, nanti mah Ayu pengen masuk BEM
lah…biar kece dikenal banyak orang gitu. Keren tau Wan…Ikut yuuuk Wan…., bujuk Ayu kala itu.
Rayuan
masuk BEM berulang kali mampir ke telingaku, dengan beragam kalimat yang
membujuk. Tapi jawabanku sangat simple dan sedikit kurang rasional. “ Enggak ikut lah, capek organisasi mah.”
Masih
terekam jelas wajah kecewa dari Ayu. Wajah kecewa yang selalu berhasil
membuatku tak tega hati. Akhirnya sedikit ku perpanjang alasanku “ Udah…Ayu aja yang ikut BEM, nanti kalau Ayu sudah terkenal, Wanda
kan juga bisa nebeng ikut terkenal juga…hahahahahahah” candaan ku kali ini cukup manjur mencairkan
suasana…yipiiiiiiiiiii
Entah,
saat itu hari apa dan tanggal berapa. Pengumuman yang membuatku dilema. “ Wan, udah denger belom? Mahasiswa BidikMisi wajib ikut organisasi
loh..minimal satu periode katanya” info
dari salah satu teman bidikmisi yang satu kelas juga denganku. Ha??? OMG ..Seriously
???????? (gaya bicara menduplikat Cinta Laura)
Jakarta
yang memang sudah panas, jadi tambah semakin panas. Berulang kali gigit jari,
dahi mulai cenat cenut mengkerut, hati dilema bimbang luar binasa. “Argghhh, jilat ludah sendiri namanya huaaaaaaaaa L”
Orang
yang paling keukeuh tidak ingin ikut
BEMJ, akhirnya harus menuliskan namanya di daftar calon anggota BEMJ Kimia.
( keukeuh=
kuat pendiriannya : kamus besar bahasa Sunda)
Namaku
pun berhasil berbaur dengan puluhan nama lainnya yang ikut daftar. Tapi dari
sekian banyak orang yang mendaftar, mungkin hanya diriku saja yang melangkah
tanpa visi misi yang jelas. Ngambang sekali hidupku kala itu. Hmmmmm….
Tlilit…tlilit..tlilit..nada
ada sms masuk dari handphone ku. Panggilan untuk interview dimana setiap calon anggota BEMJ harus memutuskan akan masuk
departemen yang mana. Lagi-lagi dihadapkan pada pilihan yang cukup sulit.
Memilih akan masuk di departemen mana menjadi pilihan yang sangat sulit bagi
calon anggota yang tidak benar-benar niat masuk ke dalamnya. Sebut saja dia
adalah “aku”. Emang bener -__-
Masa
iya ngitung kancing sih kaya lagi ujian buat milih departemen. Ya kali…..Apa
bikin kocokan kaya dadu? Aduh…makin engga bener nih fikiran. Apa milihnya merem
aja kali ya…. Asal milih takut menyesal,
karena aku harus bertahan selama satu periode bersama departemen itu.
Enggak.enggak..enggak…. kali ini aku enggak moleh main main. Sok bijak emang nih anak.
Entah
dapat ilham seusai sholat atau bagaimana, akhirnya untuk memilih departemen ini
kuputuskan untuk meminta saran Ibu. Ridho orang tua kan ridho Allah, jadi apapun
yang Ibu pilih untuk Wanda, insyaAllah ikhlas. Berkat kerja keras mencari
sekilas info terkait semua departemen BEMJ Kimia dari salah satu blog BEMJ di
internet, kujelaskan semuanya pada Ibuku tersayang. ( tuh kan..jadi kangen ibu, rumah..huaaa ….ini ngetik blognya di
kosan L)
Ibuku
yang sedang repot masak di dapur, bukannya dibantuin…eh anaknya malah
ngeribetin nanya milih departemen. Astagfirullah…..insyaflah kau nak nak….Ibuku
dengan beragam peralatan perang dapur
di tangannya hanya menjawab “ Departemen mana yang paling tidak kamu sukai? Ibu
tidak akan tanya alasannya karena kerjaan Ibu masih banyak….”
Melihat
nada ibuku yang sedikit kesal karena anaknya ngeganggu dan ngeribetin banget di
dapur. Aku pun langsung jawab “ yang paling tidak disukai…hmmm….aduh..apa ya…P2KA
deh bu..”
Beberapa
detik setelah itu, ibuku pun berhasil memutuskan. “ Okay, kalau gitu ibu
restuin kamu di departemen P2KA aja..”
APAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA∫∞????????????????????
“ Sudah sana lanjutin
lagi jaga warungnya, kalau di dapur semua nanti ada yang ngambil dagangan loh…” perintah ibuku ini hanya ku balas dengan
anggukan sederhana dengan muka yang tidak jauh beda dengan muka Mr. Bean yang
lagi bengong.
Keadaan
dan kondisi hati saat itu di skip saja {SKIP}
Saatnya interview……………………………….
Ingat sekali, waktu interview calon anggota
BEM di kala itu saat libur seusai semester 1. Saat itu rumahku sedang
kebanjiran. Karena sudah langganan kena banjir, sehingga banjir seakan akan
seperti kumpulan air air yang imut dan unyu unyu yang sedang silaturrahim ke
rumahku. Jadi, halangan dan rintangan itu mampu aku lewati dan akhirnya
berhasil datang ke Kampus. Untung aku masih ada tabungan buat bayar
transportasi yang tidak bisa dibilang murah dari rumahku menuju kampus.
Ku lihat kanan kiri depan belakang atas
bawah, kok jumlah yang interview tidak sebanyak jumlah yang daftar ya???????
Ternyata aku baru tau dari temanku yang juga memilih departemen yang sama
denganku “banyak yang mundur Wan…alasannya
sih kurang tau apa..mungkin cuaca kali ya Wan…” Mendengar penjelasan temanku, tersentak
kaget. Karena cuaca??? Bagaimana denganku yang saat interview rumahku sedang
kebanjiran. Saat di dalam rumah, air sudah sepinggang badanku dan di luar rumah
sudah seperut orang dewasa. Aku pun mendadak diam, duduk dipojokan, termenung. Mengapa
Allah mudahkan kaki ini untuk melangkah ke kampus??? Allah juga masih
menyediakan beberapa uang di tabunganku hingga aku bisa sampai kampus dengan
mudah? Orang tuakupun tumben mengizinkan dengan mudahnya. (karena tau ini syarat bidikmisi heheheheh) . Baru ku teringat bahwa
Allah memudahkan urusan hambanya yang Ia kehendaki. Apakah ini pertanda bahwa
memang Allah meridhoiku untuk langkah ku yang satu ini????? Entahlah….ku coba
lewati masa interview dengan sebaik mungkin.
Benar ya…, ridho orang tua juga ridho Allah.
Aku berhasil diterima menjadi anggota BEMJ di Departemen yang ku pilih. Padahal
banyak teman-temanku yang memilih Departemen yang sama denganku akhirnya harus
terlempar ke Departemen lain. Lagi..lagi..Allah mudahkan segala urusanku.
Pandangan sinisku terhadap organisasi mulai
luntur perlahan. Dengan segala kemudahan yang Allah berikan, mulai ku syukuri
setiap goresan cerita yang terjadi saat bersama mereka semua.
Ku amati beberapa orang diantara mereka…Bukan
ketenaran ternyata. Aku telah salah selama ini. Banyak dari mereka yang sudah
menghibahkan diri mereka hanya untuk berdakwah lewat kepengurusan BEMJ Kimia
ini. MasyaAllah…………..mereka harus putar otak membagi waktu yang saharinya
diberi jatah oleh Allah selama 24 jam untuk mengurusi masalah perkuliahan
dengan bidang dan masalah yang beragam. Jika menginginkan ketenaran tak mungkin
sampai tenaga, pikiran, materi ikut mereka keluarkan dengan ikhlas tanpa beban.
Ternyata semua ini karena Lillah……..
Semangat mereka tak pernah padam oleh waktu.
Dengan segudang tugas perkulihan yang juga sudah menyita waktu mereka, ditambah
urusan urusan organisasi yang pada dasarnya sebagai pelayan mahasiswa lainnya.
Tak pernah sedikit pun mereka singgung terkait gajih atau upah mereka selama
berkontribusi. Bagi mereka, terpenuhinya segala kebutuhan mahasiswa sudah
menjadi kebahagiaan tersendiri bagi mereka. Selalu ada wajah ceria dan candaan
manis di sela-sela ketegangan yang terjadi. Ku selalu membayangkan, senyum yang
mereka tebar selalu diiringi dengan senyuman para malaikat. Allohumma Aamiin.
Ku putar kisah yang sudah terlewati…senang,
kecewa, merasa gagal, emosi, egois, marah, sedih, bingung, stress, bahagia,
puas, bersyukur semua pernah kami rasakan bersama. Keberagaman rasa yang
terjadi tetap terjaga dalam satu wadah kekeluargaan dimana rasa hangat sebuah
keluarga selalu berhasil meredam segala amarah dan merubah kesedihan menjadi
bahagia diiringi syukur. Mulai dari FamDay bersama dengan seluruh anggota BEMJ
Kimia periode 2013/2014, rapat internal departemen, merayakan ulang tahun
bersama, bahu membahu mengadakan suatu kegiatan/acara, ada TEKIM, ISO, KIR,
Chemistry Cup, SPPL, PELIT, MPAJ, PKMJ, donor darah, dan kegiatan-kegiatan
lainnya.
Ku goreskan diriku di dalamnya…ingat sekali
jam terbang pertamaku dalam organisasi adalah sebagai anggota konsumsi dalam
suatu acara. Ya..waktu itu aku hanya kebagian motong motong saja..hehe sempat
ku mencoba sekretaris, bendahara, dan akupun akhirnya menikmati ini semua dan
mencoba kembali menjadi staf acara, koor acara, sempat menjadi staf pendamping,
hpd.
Di akhir kepengurusan ini, aku seperti orang
yang sedang senang-senangnya berlari dan sejenak ku coba duduk di bawah pohon
rindang. Mereview apa yang sudah terjadi. Orang sekeras aku bisa luluh seperti
ini. Bahkan baru ku sadari teman satu kamar kos denganku yang dahulu terus
merayuku untuk masuk BEMJ, justru ia akhirnya memutuskan untuk tidak jadi ikut
sebagai anggota BEMJ. Hidup memang lucu jika kita flashback lagi….Dulu yang
kutolak tawaran BEMJ karena alasan takut capek, justru kini ku nikmati sekali
setiap tetesan keringat yang berhasil keluar dari tubuhku. Keringat ini menandakan
bahwa tubuh ini masih bergerak dan mau terus bergerak untuk mencari makna
kebermanfaatan diri.
Tak bedanya dengan kisahku di departemen
Learning Center Masjid Ulul Albaab. Departemen tersebut ku pilih dengan alasan
karena aku suka mengajar mengaji, padahal departemen tersebut hanya menyediakan
pengajar ngaji bukan sebagai pengajarnya….hahahaha….Aku pun tak menyangka
pengurus akhwat dari departemen LC tersebut adalah kaka tingkat yang pernah
sempat dibuat kesal oleh ku. Ingat sekali saat acara SISKOM di Bogor. Pagi itu,
pihak panitia hanya menyediakan bubur kacang ijo. Aku yang tidak suka dengan
kacang ijo pun berniat meminta izin kepada kaka tersebut untuk ke luar area
villa mencari nasi uduk. Namun kaka tersebut tidak mengizinkan, sebenarnya
sikap kaka itu benar karena khawatir nanti pesertanya hilang jika keluar area.
Namun karena jiwa sering kabur saat SMA belum sembuh total, akupun bersama satu
temanku kabur ke luar villa. Tingkah nakalku yang satu ini pun berhasil
diketahui oleh kaka tersebut. Kulihat ekspresi mukanya sangat kecewa padaku.
Tapi saat interview menjadi anggota LC MUA, wajah kaka tersebut sangat
menyambutku dengan baik dan ramah tanpa mempersoalkan lagi masalah antara aku
dengannya beberapa waktu yang lalu. Namun wajah tak enak hati tak mampu ku
sembunyikan. Aku merasa menjadi manusia yang banyak dosa dan ingin bertobat
dengan masuk dalam oganisasi ini. HUaaaaaaa Kakanya baik sekali. Islam memang
indah nan lembut sekali. Allah memperbaiki hubungan aku dengan kaka tersebut
lewat sebuah organisasi yang tak pernah aku sangka sangka. Aku pun tak tau jika
kaka tersebut merupakan pengurus dari departemen LC MUA. Semua ini terjadi
karena Allah begitu sayang pada hambanya. Allah kenalkan organisasi dengan
nuansa islami kepadaku dengan caraNya yang unik dan mengesankan. Tak hentinya
kuucap syukur. Kisah ini menambah keunikan dari perjalananku mengembara di
bumi. Semoga pengembaraan ini selalu dikelilingi dengan hikmah yang dapat kita
ambil sebagai pembelajaran.
Anugrah Ilahi yang satu ini
memang terlalu manis untuk dilupakan
ORGANISASI
Terimakasih Ya Allah…..
Kau luruskan niatku yang
kurang baik menjadi suatu berkah yang kini tak hentinya ku syukuri.
Kau pertemukan aku dengan
para pejuang pejuang Mu dalam wadah Organisasi
Kau simpulkan senyum manis
mereka untukku
Hingga perjalanan ini
berhasil terlukis indah
Semua ini karena Lillah
Ya Rahman Ya Rahim
Syukurku pada Mu Ya Rabb
Hidup dan Matiku hanya
kembali pada Mu
tetap semangat, majukan keilmiahan jurusan kimia ^_^)9
BalasHapus