Teringat pertanyaan salah satu teman SD di media social , waktu itu masih duduk di bangku SMA. ”Wan, kamu ikut OSN
gak???” mau tau jawabanku apa????? (hayooo apa??) hehe… “ OSN itu apa ya?’’
itulah jawabanku L Seandainya waktu bisa di putar, lebih baik aku
diam saja -__- huhuu
Bayanganku pun beralih menuju masa masa di
bangku SMA, apalah aku.. apa OSN?? Hidup ku di kala itu seperti tersekat oleh
banyak sisi. Mungkin ini ratapan alay anak SMA. Seakan tak ada waktu untuk
memikirkan OSN dan semacamnya. Berangkat sekolah, belanja sembako untuk warung,
dan mengurus ayah yang sakit. Fikiranku
selalu terbawa angin meski ragaku berada di sekolah. Sempat aku ditawari oleh
guru kimiaku untuk ikut seleksi lomba.
Aku tak begitu peduli, aku bahkan menolaknya. Apalah arti lomba bagi anak
sepertiku?? Fikirku dahulu, urusan keluarga yang begitu menguras fikiran
membuat fikiran ini sempit bahkan lebih sempit dari pikiran orang yang putus
asa. Seminggu berlalu, kulihat daftar nama di kertas yang tertempel di jendela-jendela
kelas. Ya..itulah daftar nama peserta lolos OSN tingkat SMA ( Olimpiade Sains
Nasional), disitulah pertama kalinya aku tahu apa itu OSN. Hehe…(sungguh
memalukan)-_- sedikit merasa
menyesal…tapi lagi lagi fikiran ini kembali lagi malayang terbawa angin, hal
itu tak begitu kupedulikan lagi.
Kesempatan yang pernah terlewatkan ini seperti
Allah tawarkan kembali di bangku perkuliahan. Sejujurnya, apabila mengukur
kemampuanku sendiri, sungguh malu saat ingin mendaftarkan diri untuk seleksi
pertama OSN. Awalnya hanya karena sebagai perwakilan departemen keilmiahan saja
aku ikut, tapi mengingat evaluasi diri pada peristiwa sebelumnya bahwa segala
sesuatu yang baik harus diniatkan karna Allah semata, ikhlas agar semua terasa
ringan. Ujian seleksi berlalu begitu saja, hati tidak terlalu berdebar seperti
saat mengerjakan ujian termodinamika , hehe
Pengumuman yang tidak aku nanti, kesibukan di
kampus hampir melupakan hal itu. Namun ada pesan di WA “ Selamat kepada Wanda
Amelia Rahma yang berhasil lolos di seleksi pertama OSN Kimia” Sungguh aku tak
percaya, ku coba cek dan ternyata benar aku memanglah lolos walaupun nilaiku
paling kecil diantara yang lolos. Sejujurnya, ini seperti keberuntungan dan aku
terus bersyukur. Begitu banyak teman-temanku yang jauuuhhhh lebih baik dari
diri ini, namun banyak dari mereka yang tidak mendaftarkan diri mereka di ajang
ini. Semua orang punya pilihan, dan aku hargai itu. Saat seleksi kedua, dimana aku bertemu dengan
banyak orang orang perwakilan kampus mereka. MasyaAllah , Maha Besar Allah,
Allah ciptakan makhluk makhluknya dengan akal yang luar biasa. Mereka antusias
mengerjakan soal soal itu. Terkadang aku bukannya mengerjakan soal, tapi malah
bercerita sendiri dalam diamku saat ujian berlangsung, seakan akan aku seorang
psikolog yang sedang membaca karakter mereka. Terkadang aku juga menangis,
bukan karena aku terharu, tapi sedih karena soalnya susah sekali….-_- ( ya
ampun)
Teradang hidup ini lucu, saat persiapan
terlihat nyaris sempurna, namun hasil justru berkebalikan, dan saat biasa-biasa
saja justru keberuntungan menjemput. Jika kau berada di posisi ini, jangan
salahkan keadaan itu. Yang harus kita yakini, bahwa Allah-lah pemilik kendali
kehidupan ini. Kita sebagai manusia hanya bisa memberikan ikhtiar dan do’a
terbaik kita. Selebihnya bukan lagi urusan kita, melainkan urusan sang ilahi
yang merupakan pemilik segala urusan di jagat raya.
:)) Wanda Amelia Rahma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berikan komentar terbaikmu:)