Seharusnya
hari ini pengumumannya, namun entah mengapa belum juga ada di websitenya.
Sempat gundah, namun yasudahlah mungkin bukan rezekinya. Aku tak begitu
menggilai ini…
Mengerjakan
hal lain yang memang harus dikerjakan jauh lebih baik daripada harus menunggu
informasi di website seharian.
Beberapa
saat aku terlena dengan tugas-tugas kuliahku, hingga aku lupa mengenai
pengumuman peserta yang lolos.
Shodaqollohul’adzim…beberapa
detik seusai aku mengaji. Handphone kupun berbunyi menandakan bahwa ada sms.
Ya..dari salah satu teman satu group denganku.
“Check
email ya wan…pengumumannya sudah ada”
Dengan
masih mengenakan mukena, tanpa terburu-buru. Biasa saja..ku buka emailku. Inbox
dari panitia menjadi incaran mataku. Ku buka perlahan, satu persatu kulihat.
Urutan satu tidak ada, urutan dua, tiga, dan akhirnya kupercepat menuju halaman
terakhir. Ya..nama teamku masuk peserta yang lolos ke final.
Alhamdulillah….sujud syukur langsung tanpa fikir panjang. Kami lolos????
Jari
jemariku semakin lihai mengetik pesan bahwa kami lolos. Sudah kuduga, merakapun
tak menyangka. Lagi-lagi kuucapkan ini kuasa mu ya Robb.
Lolos ke
babak final bukanlah kemenangan yang melegakan, namun awal dari perjuangan yang
sebenarnya. Kami tau, akan semakin banyak waktu tidur kami yang akan
terpangkas. Akan banyak waktu istirahat kami yang diambil untuk hal ini. Inilah
pengorbanan, dan kami sungguh menikmatinya.
Waktu terus
berlari begitu cepat, hingga tiket kereta sudah dalam genggaman tangan. Salah
satu temanku sempat bertanya. “Mungkinkah kita bisa?? Kita hanyalah dari kampus
biasa? Bukankah mereka orang-orang hebat?”
Hehehe….tawaku
nakal…
Ya..mereka
memang hebat. Banyak yang bilang begitu. Tapi lihatlah alam ini. Mereka selalu
jadi saksi akan segala upaya yang kita lakukan. Rasakan keringat yang mengalir
deras tanpa kita sadari. Lihatlah mata yang mulai sembab akibat jarang bertemu
bantal, guling, dan kasur secara utuh.
Disaat yang
lain pulang…kita masih berlari di jalanan. Sungguh, aku tak lelah sama sekali.
Ku tersenyum menikmati jalanan Jakarta. Di saat yang lain mulai asyik becanda
gurau dengan keluarga, kita masih saja bergelut dengan laptop dan beberapa buku
tebal. Sedang mencari apa kita??? Mengapa begitu banyak yang dikorbankan??
Bukankah kemenangan sepertinya sulit sekali?? Mengapa begitu berupaya???
Tersenyum
kembali aku dengan pertanyaanku sendiri. Kita mencari rahmat-Nya, kita mencari
ridho-Nya. Jika ini yang bisa dilakukan,
lakukanlah dengan sebaik-baiknya kawan. Tak peduli dengan hasil. Bukankah hidup
ini sebuah proses???
Tertidur
dengan tumpukan kertas, selalu berpindah-pindah tempat tiap minggunya. Makan
bersama sambil berdiskusi, berdebat, saling menyemangati. Bukankah indah hal
ini?? Aku bersyukur bisa mengalami hal ini, apalagi bersama kalian. Kemenangan
bukan segalanya, bersama kalian mencari ridhonya itulah yang luar biasa…..
A_C_W
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berikan komentar terbaikmu:)