“Engkau berangan-angan panjang di dunia, padahal engkau tidak tahu ketika
malam gelap gulita tiba. Apakah engkau akan tetap hidup hingga fajar? B
erapa banyak orang yang sehat mati tanpa menderita penyakit, dan berapa banyak orang yang sakit berumur panjang? Berapa banyak pemuda yang sore dan pagi dalam keadaan sehat, padahal kain kafannya telah ditenun, sementara dia tidak tahu.” ( Al-Mu’min)
erapa banyak orang yang sehat mati tanpa menderita penyakit, dan berapa banyak orang yang sakit berumur panjang? Berapa banyak pemuda yang sore dan pagi dalam keadaan sehat, padahal kain kafannya telah ditenun, sementara dia tidak tahu.” ( Al-Mu’min)
“Manusia selalu dalam
keadaan tidur, dan baru terbangun saat mereka mati.”
Kemudian dia dibungkus kain kafan, dan saat
itu di diam saja dan sepenuhnya tunduk kepada orang lain. Lalu dia diletakkan
di atas papan dalam kondisi sedemikian rupa, sehingga didera berbagai
kesulitan, kesusahan, dan derita. Sejumlah pemuda dan saudara membawanya ke
rumah kesendiriannya. Di sini tak ada lagi orang yang menemuinya. Kemudian
orang-orang yang menyertainya pergi meninggalkannya. Dan orang-orang yang
meratapinya pulang ke rumah masing-masing.
Setelah itu dia didudukan di dalam kuburnya
untuk menghadapi pemeriksaan yang mengerikan. Bencana besar dalam kubur berupa
air panas dan masuk neraka. Kobaran api abadi dan lautan api yang dahsyat. Tak
ada waktu untuk istirahat. Tak ada kesempatan untuk lepas dari kesulitan. Tak
ada kekuatan yang bisa melakukan interfensi. Tak ada kematian yang bisa
mendatangkan pelipur lara. Tak ada tidur yang bisa membuatnya lupa akan rasa
sakit dan kesedihan. Dia justru didera beberapa jenis kematian dan siksaan
detik demi detik. Kita berlindung kepada Allah. (Ali bin Abi Tholib)
Bagaimana kau merasa bangga
Akan dunia yang sementara
Bagaimanakah bila semua hilang
Dan pergi meninggalkan dirimu.
Bagaimanakah
bila saatnya
Waktu
terhenti tak kau sadari
Masihkah
ada jalan bagimu
Untuk
kembali mengulangkan masa lalu
Dunia dipenuhi dengan hiasan
Semua dan segala yang ada akan
kembali pada-Nya
Bila waktu
t’lah memanggil
Teman
sejati hanyalah amal
Bila waktu
telah terhenti
Teman
sejati tinggallah sepi
-Opick-
Hidup di dunia hanya sementara. Semua akan
kembali kepada-Nya. Mengingat mati tak akan memperpendek umur ataupun
sebaliknya. Karena semua sudah tercatat dalam lauful mahfudz.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berikan komentar terbaikmu:)