Ya Allah, limpahkanlah kesejahteraan kepada Muhammad dan
keluarganya.
Jadikanlah
maut sebaik-baiknya hal gaib yang aku tunggu, dan sebaik-baiknya yang mengintai
diriku. Anugerahilah aku di saat maut datang, di saat ia turun, dan di saat
diliputi olehnya dan di saat nyawa berada di antara leher dan tenggorokan, di
saat aku keluar dari dunia. Pada saat itulah aku tidak memiliki kemampuan dalam
mengendalikan diriku, dari bahaya maupun manfaat. Kesusahan maupun kesenangan.
Karuniakan aku kelembutan dari rahmat-mu, keberuntungan dan keridhoan-Mu,
kegembiraan dari kemuliaan-Mu. Anugerahkan semua itu sebelum nyawaku tercabut
dan sebelum Engkau mematikan aku, dan sebelum Engkau kuasakan malaikat maut untuk
melepas nyawaku. Dan dengan kabar gembira dari-Mu, bukan dari selain-Mu. Hal
itu akan membuat hatiku senang, nyawaku gembira, mataku riang, dan wajahku
bercahaya, kulitku ceria, hatiku tenang, dan seluruh anggota tubuhku gembira.
Kemudian
setelah aku wafat dan ruh telah dicabut, gabungkanlah ruhku bersama ruh-ruh
yang tentram, dan jadikanlah jiwaku bersama jiwa-jiwa yang saleh, jasadku
bersama jasad-jasad yang disucikan, amalku bersama amal-amal yang diterima.
Lalu berilah aku rezeki dari bagianku di bumi, dan tempat berlindung aku, pada
saat daging-dagingku diluluhkan dan tulang-tulangku dikuburkan, lalu aku
ditinggalkan sendirian tak punya daya apa-apa. Dunia telah meninggalkan aku,
manusia telah mencampakkan aku dan aku hanya membutuhkan rahmat-Mu, dan aku
hanya memerlukan amal-amalku yang saleh, lalu aku mendapatkan apa yang telah
aku persiapkan untuk diriku, yang aku bekalkan untuk akhiratku, yang aku
lakukan pada hari-hari hidupku, sebagai perolehan dari kasih-Mu, pancaran dari
cahaya-Mu, peneguhan dari anugerah-Mu, dengan firman yang teguh dalam kehidupan
dunia dan akhirat.”
(
Fatimah az-Zahra)
“Ya
Allah, limpahkanlah kesejahteraan kepada Muhammad dan keluarganya.
Jauhkan
kami dari angan yang panjang, pendekkanlah itu dengan amal yang benar, hingga
kami tidak mengkhayalkan segala sesuatu dari waktu ke waktu, dari ke hari ke
hari, dari satu embusan napas ke embusan berikutnya, dari satu langkah ke
langkah berikutnya.
Selamatkanlah
pula diriku dari segala kesesatan yang menipu, tampakkanlah kematian di depan
mata agar kami tidak akan pernah luput mengingat-Mu. Jadikan kebaikanku sebagai
amalan yang membuatku kembali kepada-Mu dan mendorong untuk segera
menjumpai-Mu, sehingga kematian menjadi hiburan dan tempat kami menumpahkan
rasa rindu, juga pelindung yang membuat kami terus dekat dengan-Nya,
Apabila
Engkau ingin menurunkan kematian dan akan mencabut nyawaku maka gembirakanlah
hatiku dalam menerima kehadirannya, jangan Engkau membuat kami celaka dan
merugi dengan kedatangannya. Jadikan kematian itu sebagai salah satu pintu
maghfiroh-Mu dan sebagai salah satu kunci rahmat-Mu.
Wafatkanlah
aku sebagai orang yang hidayat, tidak sesat, dan berbakti, pasrah tanpa
keterpaksaan, dalam keadaan tobat tanpa kedurhakaan. Wahai Yang menjamin pahala
orang0orang yang bertobat baik, yang memperbaiki amalan orang yang berbuat
kerusakan.
( Ali
bin Husain bin Ali bin Abi Tholib)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berikan komentar terbaikmu:)