Ketika pemuda berhasil
mereaksikan otak, otot, dan hati karena Allah
Maka lihatlah, akan ada produk
berupa amalan besar
Dunia dan akhirat yang menjadi saksi
(Wanda
Amelia Rahma)
Berbicara tentang pemuda, maka
berarti kita berbicara tentang sosok manusia yang tidak menjadikan uang sebagai
tujuan hidupnya, sosok yang tidak tergiur dengan kenikmatan dunia, sosok yang
terus resah melihat kesengsaraan saudara di sekitarnya, sosok pemikir untuk
memecahkan masalah sekitar, sosok yang ikhlas berkorban untuk membantu
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Begitu kiranya sosok pemuda yang dengan
keteguhannya mampu membuat negara ini merdeka, yang dengan semangatnya membantu
dakwah Rasulullah hingga turun ke medan perang. Tentu di tengah jaman serba teknologi
ini tak bisa lepas dari peran pemuda. Begitu banyak perubahan-perubahan baru
yang pemuda lakukan, namun tidak banyak dari jumlah pemuda tersebut yang
mewakafkan dirinya bergerak maju sebagai prajurit / tentara Allah SWT. Pemuda
yang menjadikan Allah sebagai satu-satunya alasan dari segala yang ia upayakan.
Dokter muda berhati mulia yaitu
dr. Gamal Albinsaid telah berhasil menunjukkan bahwa tentara Allah itu masih
ada dan nyata. Gelar yang diraih sebagai dokter muda tidaklah mampu
menghilangkan keresahan hati melihat kondisi kualitas kesehatan masyarakat
Indonesia yang masih memprihatinkan. Keputusunnya untuk mengikuti panggilan
jiwa tidaklah sia-sia, program “Asuransi Sampah” yang beliau dirikan kini telah
dirasakan kebermanfaatannya oleh hampir sebagian besar warga Malang. Berawal
dari rasa prihatin melihat berita seorang anak perempuan kecil meninggal di
dalam gerobak sampah milik orang tuanya. Ditambah pula masih banyak waega
Indonesia yang berpenghasilan sangat minim. Dr Gamal berupaya mencari solusi
agar warga bersedia mengalokasikan dana untuk kesehatan namun tetap terjangkau.
Maka tercetuslah asuransi sampah yang menggunakan sampai sebagai bayaran
asuransi kesehatan .Warga sangat menyambut baik program ini dan merasakan manfaatnya yang besar.
Pria berstatus
dokter magang Rumah Sakit Saiful Anwar di Malang ini, kemudian bergerak bersama
Indonesia Medika yang ia dirikan. Ia mengajak kader posyandu, PKK, dan warga
untuk bergabung dalam program Klinik Asuransi Sampah. Warga, diajak
mengumpulkan sampah dan menyetorkan sampah senilai Rp 10 ribu per bulan untuk
mendapatkan berbagai fasilitas kesehatan. Target utamanya, adalah warga kurang
mampu yang sebelumnya susah mengakses layanan kesehatan.
Sampah yang
berhasil dikumpullkan kemudian diolah, sampah organik menjadi pupuk sementara
inorganik dijual pada pengepul. Uang yang terkumpul, masuk dalam kas Dana Sehat
yang digunakan untuk pelayanan kesehatan secara menyeluruh, meliputi tindakan
promotif (meningkatkan kesehatan, pencegahan, pengobatan hingga rehabilitasi).
Meski sempat tutup setelah berjalan enam bulan, lima klinik dengan sistem
asuransi sampah ini akhirnya berjalan stabil sejak dibuka kembali pada Maret
2013, bahkan berhasil mengajak 88 relawan, 15 dokter dan 12 perawat untuk
bergabung. Tanpa disadari akibat ide kreatif dr. Gamal dalam membangun usaha
sosial dalam sektor kesehatan, sudah banyak pihak-pihak penting dalam negeri
dan Internasional yang memberikan penghargaan atas kerja keras dr. Gamal dan
tim. Anak dari pasangan Eliza Abdat dan Saleh
Arofan Albinsaid ini berhasil menyabet penghargaan bergengsi dari pangeran
Charles di London, Inggris. Meski telah menerima penghargaan bergengsi, Gamal
menyebut ia tak ingin terlena dengan titel ini. “Bagi saya penghargaan itu
tidak penting, bahkan berbahaya, bisa merusak keikhlasan,” ujarnya.
Ikhlas menjadi modal awal
bagi orang-orang yang meng-azamkan dirinya menjadi tentara Allah di dunia.
Layaknya surat Al-Ikhlas, dimana tidak ada satu kata “Ikhlas” di dalam surat
Al-Ikhlas itu sendiri. Dr. Gamal yang merupakan lulusan kedokteran Universitas
Brawijaya ini bisa saja membuat program-program yang memiliki profit keuangan
yang tinggi melihat kapabilitasnya sebagai dokter muda. Tapi panggilan jiwanya
lebih dominan menarik hatinya untuk terjun kepada aksi-aksi sosial yang
memiliki keuntungan sosial di masyarakat. Tentu tidak mudah melakukan hal
tersebut, kita dengan sukarela mengeluarkan tenaga, fikiran, waktu, bahkan uang
untuk orang-orang di sekitar kita. Jika bukan karena kedekatannya dengan Allah,
mungkin program “Asuransi Sampah” ini tidak bisa semaju ini.
Quran
Surat Muhammad Ayat 7
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا إِنْ تَنْصُرُوا اللَّهَ يَنْصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ
أَقْدَامَكُمْ
"Hai orang-orang mu'min, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu."
Begitulah
kiranya yang dilakukan dr. Gamal, ketika ia berniat menjadi tentara Allah di
dunia melalui karunia ilmu kedokteran yang dimiliki, maka Allah-pun meneguhkan
kedudukan dr. muda tersebut. Banyak masyarakat yang membutuhkan biaya operasi
yang besar, dapat dibantu oleh asuransi sampah ini. Do’a dari orang-orang yang
sembuh dari penyakit ini terus mengalir sampai akhirat. Terkadang waktu kita
terlalu sibuk dan dihabiskan untuk sesuatu yang disayangkan oleh penghuni
kubur. Mati-matian melakukan sesuatu yang tidak akan bisa dibawa kealam kubur
dan akhirat. Sehingga waktu kita di dunia hanyalah diperbudak oleh harta dan
kemewahan dunia.
Hal
tersebut sangat memotivasi diri saya pribadi yang sudah berapa kali jatuh dalam
menjalakan program-program sosial di bidang pendidikan. Taman bacaan rakyat
yang saya dan beberapa tema belum bisa bangkit kembali. Program sosial untuk
mengembangkan energi alternatif di pedalama juga belum tereliasasi.. Kegiatan
sosial yang besar diperlukan tim solid ayang satu visi misis dengan kita. Namun
karena terinspirasi dari dr. Gamal yaitu menjadi tentara Allah dengan kemampuan
kita, maka perlahan saya akan mencoba memulainya dari masalah-masalah kecil di
lingkungan masyarakat.
-Dunia tidak peduli dengan seberapa kaya kita, seberapa pintar kita,
seberapa hebat kita sekarng. Dunia hanya peduli dengan seberapa besar
kebermanfaatan diri kita bagi sesama-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berikan komentar terbaikmu:)