Assalamu’alaykum
wr.wb
Hallo
guys, people, abang, none, akang, teteh, mas, mba, dan wanda lovers para blogger lainnya.
Setelah
posting-an yang lalu tentang 2 jenis
seleksi LPDP, kini giliran seleksi LPDP yang terakhir yaitu “SELEKSI SUBSTANSI”
Penulis
butuh semangat lebih untuk menulis kembali karena selama liburan penulis
disibukkan dengan kegiatan ke-artisan seperti main film (yang bener nonton tv
aja kok), berbisnis wandamart (lebih tepatnya jagain warung ibu), kampanye
untuk pilkada 2018 (maksudnya silaturrahim ke sahabat-sahabat masa kecil). Kece
banget ya…..:) -_-
Okay,
back to our topic. Untuk seleksi substansi ini adalah seleksi yang penuh drama
sekali bagi penulis. Penasaran???
Seleksi
substansi ini terdiri dari 3 tahapan + verivikasi dokumen, yaitu
1)wawancara
2)penulisan
esai on the spot
3)LGD
Secara
singkat teknis penilaiannya adalah menggabungkan nilai ke 3 tahapan tersebut
dan disesuaikan dengan urutan prioritas yang disepakati LPDP. Misalnya, jurusan
sains memiliki prioritas lebih besar dibandingkan jurusan lainnya. Hal-hal
tersebut menjadi pertimbangan LPDP. Adapun prioritas jurusan mungkin tidak akan
selalu tetap seperti itu, pasti ditentukan dengan kebutuhan bangsa saat itu.
So, membaca buku panduan LPDP terbaru menjadi hal yang wajib bahkan fardhu ‘ain
(lebay banget -_-).
Bagaimana sih teknis 3 tahapan seleksi
substansi?
Jadi,
nanti kita diinformasikan terkait jadwal seleksi substansi kita oleh pihak LPDP
berikut waktu-waktunya. So, setiap pendaftar sudah mengetahui pada jam dan
menit ke berapa dia akan di verivikasi dokumennya, pada jam dan menit ke berapa
dia akan wawancara dan tes penulisan esai. Semuanya sudah di atur sedemikian
rupa oleh pihak LPDP. Keren deh pokoknya J
Seleksi
substansi ini tidak hanya diadakan di Jakarta kok, LPDP juga mengadakannya di
beberapa kota besar. Total waktu untuk seleksi substansi ini adalah 3 hari. So,
kalau kamu sudah lolos di 2 tahap sebelumnya harus rajin buka email dan sms ya.
Khawatir karena lalai buka email dan sms, jadi terlewat jadwal seleksi
substantif. Kan sayang banget L
Untuk
wilayah Jakarta di laksanakan di STAN (Bintaro) selama 3 hari yaitu Senin,
Selasa, dan Rabu. Wanda sendiri mendapat jadwal verivikasi dokumen pada hari
Selasa pukul 13.45 dan jadwal wawancara pada pukul 15.00. Sedangkan tes
penulisan esai dijadwalkan pada hari Rabu (pagi hari) dan LGD dijadwalkan
setelah tes penulisan esai selesai. Untuk hari Senin, Wanda tidak mendapatkan
jadwal tes apapun. Jadi, Wanda gunakan hari itu untuk survey lokasi.
(FYI,
Wanda orangnya prepare banget sampai
hal-hal terkecil) Bahkan dokumen untuk verivikasi sudah dipersiapkan rapih 1
minggu sebelum jadwal seleksi substantif. (maklum..perempuan memang begitu)
#VERIVIKASI DOKUMEN
Jeng
jeng……..
Drama di
mulai
Verivikasi dokumen adalah verivikasi
segala dokumen yang telah kita upload
saat seleksi administrasi dengan menunjukkan dokumen asli. Apabila ditemukan
dokumen palsu maka otomatis akan didiskualifikasi dan di black list dari LPDP. Apabila sudah lolos verivikasi dokumen, baru
kita diijinkan untuk tes ke-3 tahapan tersebut. Ada sedikit drama yang terjadi
waktu itu. Penasaran???
(siapkan tisu atau ember untuk membaca kisahnya)
Padahal kisahnya biasa aja sih -_-
Seperti yang sudah di sampaikan di atas.
Wanda ini tipenya prepare banget.
Bahkan tugas kuliah yang dikumpulkannya 2 bulan lagi, sudah Wanda kerjakan dan
rapihkan dari jauh-jauh hari. Apalagi untuk seleksi besar seperti LPDP. Tentu
persiapannya bukan main. Paska dinyatakan lulus sidang pada tanggal 16 Februari
2017, langsung menyiapkan segala printilan dokumen LPDP, rajin gangguin kaka
tingkat yang sudah lolos LPDP (hehe), melototin pdf panduan LPDP setiap hari
karena khawatir ada hal-hal yang terlewat untuk dibaca. Pokoknya luar biasa deh
persiapannya. Bahkan satu hari sebelum seleksi substansi sudah survei lokasi.
#Kan maiiin (bukan main)
Berdasarkan jadwal bahwa Wanda akan di
verivikasi dokumennya pada hari Selasa pukul 13.45 WIB. Akan tetapi Wanda sudah
hadir di tempat seleksi pukul 09.00 pagi. Niat banget bukannnnn? Tidak hanya
usaha secara duniawi, Wanda juga mengupayakan melalui do’a dan pendekatan
spiritual ke Allah SWT. Sebelum jadwal seleksi, Alhamdulillah sudah qiyamul
lail, sudah menyelesaikan odoj (one day,
one juz), sudah sholat Dhuha, dzikir, sholawat, dll. Pokoknya ikhtiar dan
do’a sudah dikerjakan. Oleh karena itu pada waktu memasuki Dzuhur, Wanda
terlihat lebih tenang dan percaya diri. Percaya diri karena merasa segala
persiapan baik yang berbau dunia dan akhirat sudah tuntas dilakukan. Hingga tiba
saatnya…….
Saat di mana pihak yang menge-check dokumen Wanda mengatakan, “Di mana
sertifikat toefl yang asli? Ini hanya ada sertifikat tes TOEP UNJ saja”.
Jederrrrrrrrr (seakan-akan ada petir
di siang hari yang panas itu).
Saat verivikasi itulah baru tersadar bahwa
sertifikat toefl yang asli tertukar dengan sertifikat TOEP UNJ. Sempat bengong
sekian detik karena masih tidak percaya bahwa Wanda bisa teledor seperti itu.
Padahal dokumen untuk verivikasi selalu di check
setiap hari di kamar kos setiap detailnya. Akhirnya dengan muka memelas nyaris
frustasi memohon belas kasihan ke pihak LPDP untuk memperbolehkan Wanda membawa
dokumen aslinya pada besok hari (hari Rabu). Setelah pihak LPDP berdiskusi,
beliau hanya mengijinkan Wanda untuk kembali ke kosan dan mengambil sertifikat
toefl yang asli. Paling lama di tunggu hingga pukul 4 sore hari itu. Jika
berhasil, maka pukul 4 sore, Wanda diijinkan melalui tes wawancara yang
seharusnya secara jadwal dilakukan pada pukul 3 sore. Apabila hingga pukul 4
sore tidak berhasil membawa sertifikat yang asli, maka harap lapang dada untuk tidak
bisa melanjutkan seleksi berikutnya. Syedih ;(
FYI, lokasi kos-an Wanda ada di Jakarta
Timur, sedangkan lokasi seleksi ada di Jakarta Selatan. Butuh waktu 4 jam
biasanya untuk pulang pergi dari JakSel-JakTim lalu JakTim-JakSel menggunakan
jalur angkot dan kereta. Namun pihak LPDP hanya memberikan waktu 2 jam saja
tidak lebih. Tidak banyak berfikir, Wanda langsung lompat ke luar gedung
mencari Ojek pangkalan menuju
stasiun pondok ranji. Tabrak sana, tabrak
sini pokonya yang penting sesegera mungkin masuk ke kereta. Di dalam
kereta, tangan bergetar bukan main, waktu seakan bergerak sangaaat cepat dari
biasanya. Hingga seorang Ibu-Ibu bertanya mengenai apa yang terjadi hingga
tangan ini bergetar dan panik. Walaupun dengan mulut gemetar, tapi mencoba
tetap tenang ketika menjelaskan apa yang sedang dialami ke Ibu-ibu tersebut.
Singkat cerita, beliau memberi saran untuk tidak melanjutkan perjalanan
menggunakan kereta karena kereta akan lama di jam sibuk seperti ini. Alhasil,
setelah transit di stasiun tanah abang, langsung bergegas mencari Ojek Tradisional.
“Siapa di
sini yang bisa anterin saya ke Rawamangun, Jakarta Timur hanya dalam waktu 30
menit?”
Tiba-tiba semua tukang ojek menolak
tidak menyanggupi dengan berbagai alasan. Hingga tiba-tiba ada 1 tukang ojek
dengan gagah perkasa bagaikan pahlawan di kartun-kartun menawarkan kesiapannya.
“Makasih ya Allah”
Cuuuuuuuuuussss…..langsung melaju dengan
pahlawan tukang ojek .
Baru pertama kali, dibonceng dengan
tukang ojek super cepat sampai-sampai saat melewati polisi tidur, tidak di rem
sama-sekali. Kerudung sudah terbang ketarik oleh gesekan angin yang kencang,
debu-debu sudah bereaksi penuh di wajah. Kencangnya Bapak tukang ojek-pun
berhenti saat bensin beliau habis -_- Karena jam-jam pulang kerja, pom
bensin-pun ramai sekali dan antrian sangat panjang. Ide kreatif-pun muncul.
Mencoba meminta maaf dan mengabarkan kondisi Wanda yang sedang dikejar waktu ke
setiap pengendara yang sedang antri bensin. Alhamdulillah, lagi-lagi
pertolongan Allah. Bapak tukang ojek yang antri dibagian paling belakang
dipersilahkan langsung ke depan untuk mendapatkan bensin lebih dulu. #terharu
Sesampainya di kos-an, Bapak tukang ojek
diminta menunggu di depan kos-an dengan kondisi belum di bayar sama Wanda.
#wandategaL
Mencoba mencari sertifikat toefl yang
asli di lemari buku dengan tangan gemetar dan wajah panic karena ketika itu
sudah pukul 3 sore. Tersisa satu jam lagi. Bongkar sana, bongkar sini
Kenyataan pahit harus ditelan,
sertifikiat toefl itu tidak ada. Ukuran sertifikat tersebut memang kecil,
khawatir tidak sengaja kebuang ke tempat sampah. Karena beberapa hari lalu,
Wanda memang membuang berkas-berkas selama kuliah S1 yang dianggap sudah tidak
penting lagi. Mungkin kertas toefl-nya ikut terbuang teman-teman L
Hanya bisa duduk di pojokkan kamar
kosan, sambil menekuk lutut, menundukkan wajah sambil memproduksi
ber-liter-liter air mata (sumpah lebay banget sampai liter-_-). Hingga bunyi klakson
tukang ojek berbunyi seakan meminta bayaran. Ibu kos akhirnya datang ke kamar
kos sambil mengingatkan bahwa tukang ojek di bawah sudah minta bayaran. Posisi
Wanda waktu itu masih nangis di pojokkan seakan tidak menyangka bahwa diri ini
gugur dari LPDP karena berkas yang tertukar L Melihat kondisi Wanda yang
memprihatinkan, Ibu kos-pun dengan bantuan anaknya mencoba mencari kertas
persegi panjang berwarna pink tersebut.
Atas ijin Allah SWT, kertas yang menjadi
benda yang paling dicari kala itu justru berhasil ditemukan oleh Ibu kos hanya
dalam waktu 2 menit saja. Kertas tersebut berada di dalam amplop putih besar
yang sebenarnya sudah sempat Wanda pegang-_- Tanpa berfikir panjang, langsung
bergegas menuju tempat lokasi. Singkat cerita sampai-lah di tempat lokasi pukul
16.00 WIB lewat beberapa detik saja. Pihak LPDP kaget bukan main saat Wanda
mendorong paksa pintu tempat verivikasi dokumen dilakukan, wajah beliau-beliau
kaget tidak menyangka. Berkas toefl langsung diberikan dan segera dipersilahkan
untuk mengikuti wawancara. Ruangan tempat berlangsungnya wawancara sangat besar
sekali. Seperti rungan di Hogwarts waktu Harry Potter tes penempatan
menggunakan topi Hogwarts. Keren deh pokoknya. Tapi karena kejadian itu, Wanda
jadi peserta terakhir yang diwawancarai dengan kondisi muka yang sudah kumel
kena debu, baju sudah acak-acak-an. Mencoba mensyukuri nikmat Allah karena
berkas toefl berhasil ditemukan dan terbebas dari ancaman blacklist LPDP dengan memberikan yang terbaik saat sesi wawancara.
Tarik nafas sambil mengucapkan Lahaula wala quwwata illa billah menjadi formula
andalan sebelum wawancara.
#Melalui
seleksi wawancara ala Wanda
Tampil dengan percaya diri namun dengan
sikap yang sopan dan ramah. Senyum menjadi hal yang dilakukan pertama kali.
Mengucap salam kepada tiga pewawancara, bersalaman kepada ke tiga pewawancara
tersebut. Ketika itu ada satu pewawancara wanita duduk di tengah dan dua
pewawancara lainnya adalah laki-laki. Gaya Wanda besalaman tetap mengikuti
aturan Islam artinya tidak bersentuhan kepada pewawancara laki-laki. Kemudian
Wanda dipersilahkan duduk, barulah Wanda-pun duduk di bangku yang sudah
disediakan. Pewawancara wanita mulai membuka sesi wawancara dan memperkenalkan
nama pewawancara ketika itu. Saya-pun mendengarkan dengan seksama saat beliau
membuka sesi wawancara dan menghafal nama-nama pewawancara yang telah
disebutkan beliau. Wanda-pun mengucapkan terimakasih atas waktu yang diberikan
sambil menyebutkan nama pewawancara. Jadi, selama wawancara Wanda tidak hanya
menyebut para pewawancara dengan panggilan Bapak atau Ibu saja. Wanda juga
menyebut lengkap dengan nama para pewawancara. Hal tersebut bisa menandakan
bahwa kita benar-benar seksama menyimak apa yang di sampaikan oleh pewawancara
saat sesi pembukaan.
#Beberapa
pertanyaan yang diberikan beserta jawaban Wanda
1. Kenapa kamu datangnya terlambat? Kamu tadi keasyikan
makan di kantin ya?
Mohon
maaf atas keterlambatan ini. Saya sebenarnya sudah hadir di tempat seleksi
sejak pukul 09.00 pagi. Saya terlambat karena mendapatkan accident bahwa kertas toefl yang asli tertukar dengan kertas TOEP
UNJ. Alhasil saya diminta LPDP untuk mengambil berkas tersebut sampai batas
akhir jam 16.00 WIB. Padahal lokasi kos saya jauh, beberapa orang sudah pesimis
melihat kondisi saya. Akan tetapi saya berupaya semaksimal mungkin untuk
mengambil berkas tersebut. Berusaha terus berfikir positif sambil berdo’a kepada
Yang Maha Kuasa. Alhamdulillah, Allah ijinkan saya untuk berhasil mengambil
berkas toefl yanga asli dan sampai ke lokasi seleksi tepat waktu. Saya sekali
lagi mohon maaf akan hal tersebut.
(Saya
rasa, penjelasan tersebut mampu merubah kesan negatif di awal terhadap diri
saya akibat terlambat menjadi kesan yang sedikit lebih baik)
2. Coba jelaskan tentang diri kamu?
Saya
Wanda Amelia Rahma merupakan pribadi yang tangguh dan pekerja keras. Saya
berhasil lulus cepat 3,5 tahun dari pendidikan kimia UNJ dengan kondisi awal
yang tidak diperhitungkan oleh banyak orang. Saya berasal dari SMA di kabupaten
dengan kondisi Laboratorium kimia yang jarang bahkan nyaris tidak digunakan.
Sehingga kemampuan saya di laboratorium sangat rendah. Ketika masuk pendidikan
kimia UNJ, saya sering mendapatkan nilai yang rendah khususnya saat praktikum
karena saya tidak memiliki banyak ilmu terkait keterampilan praktikum.
Sedangkan teman-teman saya yang lain sebagian besar berasal dari SMA di kota-kota
besar yang sudah canggih peralatan laboratoriumnya. Saya tidak berkecil hati,
saya belajar hingga larut malam dari Youtube untuk mengejar ketertinggalan saya
dalam memahami keterampilan praktikum kimia. Alhamdulillah di tahun ke dua
kuliah, saya mendapatkan peningkatan keterampilan praktikum dibuktikan dengan
nilai praktikum yang berubah menjadi A. Semenjak itu, saya mulai tertarik
mengikuti lomba karya tulis berbau kimia. Awalnya banyak menemui kekalahan,
namun pada akhir kuliah mampu mendapatkan juara-juara sesuai yang tertera pada
CV. Kerja keras belajar tersebut saya coba pertahankan bahkan tingkatkan hingga
akhirnya atas kuasa Allah, saya berhasil lulus 3,5 tahun dengan nilai IPK 3,73.
Pada angakatan sebelumnya, belum ada yang berhasil lulus 3,5 tahun dari
pendidikan kimia UNJ. Judul skripsi saya juga merupakan judul baru yang baru
ada di pendidikan kimia . Penelitian saya itu-pun kini telah mendapatkan Hak
Cipta. Banyak orang yang tidak menyangka, mahasiswa dari desa yang sering
kebingungan di laboratorium kini justru berhasil menjadi Mahasiswa Berprestasi
Utama FMIPA sekaligus lulus cepat 3,5 tahun. Pada tahun sebelumnya, jarang
sekali mahasiswa kimia mengikuti ajang mahasiswa berprestasi. Karena tugas
kimia sudah penuh di laboratorium dari pagi hingga sore berikut tugas
laporannya yang harus ditulis tangan. Akan tetapi karena ijin Allah, saya
mencoba menggunakan manajemn waktu yang baik antara kuliah, organisasi,
akademik, dan ibadah menjadi seimbang.
(Jadi,
jika kita diminta menjelaskan tentang diri kita, maka di situlah saatnya kita
“menjual diri kita” dalam arti menunjukkan keunggulan kepribadian kita. Menurut
saya, tidak perlu kembali menceritakan tentang diri kita yang sudah kita tulis
di CV dan yang sudah kita tulis di esai. Kita ceritakan sisi lain kita yang
menunjukkan bahwa saya ini memiliki kepribadian yang tangguh. Tentu ceritakan
dengan sebenar-benarnya. Karena akan ada pewawancara yang merupakan psikolog
sehingga akan mudah mengamati apa yang kita katakan. Lagi pula ada Allah yang selalu
mengamati kita)
3. Pernahkah kamu mengalami kekecewaan?
Saya
pernah mengalami kekecewaan.
4. Kekecewaan terbesar apa yang pernah kamu alami selama
kuliah S1?
Kekecewaan
ketika saya memenangkan sebuah perlombaan bersama anggota tim saya, namun
hadiah yang diberikan tidak sesuai dengan yang diutarakan di awal. Padahal uang tersebut sudah direncanakan
untuk mengikuti kegiatan di luar negeri.
5. Bagaimana cara kamu mengatasi kekecewaan yang kamu
rasakan?
Untuk
mengatasi kekecewaan, saya mengubah hal negative tersebut menjadi hal positif.
Sama seperti kejadian yang baru saya alami, ketika saya sadar bahwa berkas
toefl saya tertukar maka saya mencoba berpositif thingking bahwa Allah akan membantu saya dan akan ada hikmah besar
dari peristiwa yang saya alami. Akhirnya kekecewaan saat s1 tersebut membuat
saya berfikir untuk mencari solusi dan hikmah. Karena tetap tidak mendapatkan
hadiah sejumlah yang dijanjikan, maka saya berupaya mencari sponsor ke luar
universitas untuk membantu dana kegiatan saya di luar negeri. Berdasarkan
peristiwa tersebut, saya baru mengetahui bahwa banyak sponsor-sponsor di luar
Universitas yang dapat membantu kita dalam hal berprestasi.
6. Apa yang kamu lakukan setelah lulus dari S1?
Saya
baru saja wisuda pada bulan Maret 2017. Saya mengajar secara private
matapelajaran kimia , ipa, dan matematika SMP dan SMA. Saya juga masih membantu
dosen saya dalam project jurusan.
7. Selama kamu membantu dosen kamu, apakah kamu di bayar?
Pembayaran
tidak formal seperti kita bekerja di sebuah instansi, hanya kadang kala setelah
project selesai, dosen saya mengirim
uang ke rekening saya pribadi.
8. Mengapa kamu memilih Ilmu Kimia di UI?
Karena
Ilmu Kimia di UI terbagi 3 menjadi Hayati, Non-hayati, Bioteknologi. Untuk
menunjang ide Tesis saya, saya membutuhkan ilmu kimia organic dan biokimia yang
bisa saya dapatkan di Ilmu Kimia Hayati. Sedangkan di Universitas lain
jurusannya sangat detail seperti jurusan kimia organic saja, jurusan kimia fisik
saja.
9. Coba jelaskan judul Tesis yang sudah kamu siapkan?
Saya
menjelaskan judul Tesis saya (mohon maaf tidak dijelaskan di sini ya)
10. Mengapa kamu pindah jurusan dari pendidikan kimia (S1)
kini menjadi Ilmu Kimia Murni? Saya lihat, nilai-nilai matakuliah kimia murni
di ijazah tidak lebih besar daripada nilai matakuliah pendidikan
Saya
memutuskan ke kimia murni karena saya merasa kurang mendapatkan ilmu terkait
kimia-nya ketika kuliah di Pendidikan Kimia. Sedangkan selama S1 saya tertarik
dengan penelitian-penelitian kimia terbukti dengan judul-judul karya tulis saya
tentang kimia murni. Saya juga punya impian besar untuk bangsa ini dan hal itu
dapat diwujudkan dengan materi kimia murni. Terkait nilai matakuliah kimia
murni yang lebih kecil dari matakuliah pendidikan karena karakter penilaian
matakuliah kimia murni jauh lebih ketat dan detail, karakter materinya juga
jauh lebih complicated.
11. Jika saya meminta kamu untuk pindah daftarnya ke
Pendidikan Kimia, bagaimana?
Seperti
yang sudah saya jelaskan, bahwa saya memiliki ketertarikan dengan kimia murni
dan hal tersebut sudah dibuktikan dengan penelitian-penelitian semasa S1. Akan
tetapi, jika Negara ini lebih membutuhkan saya di pendidikan kimia. Maka, saya
siap untuk kembali ke pendidikan kimia. Karena tujuan utama saya memang untuk
berkontribusi pada bangsa ini.
Setelah pertanyaan selesai
maka ada 1 dosen laki-laki yang memberikan pesan kepada Wanda. Isi pesannya
berikut ini, “Wanda, kamu itu ibarat kueh di atas meja, pasti akan ada semut
yang mencoba memakan kueh tersebut. Maka kamu harus mencoba tidak begitu saja
memberikan untuk semut-semut tersebut. Semoga sukses”
Saya mengucapkan terimakasih
ke setiap pewawancara dengan konsisten menyebutkan nama pewawancara. Kemudian
bersalaman satu per satu sesuai adab bersalaman kepada yang bukan muhrim.
Mengucapkan salam penutup dan tetap tersenyum.
Setelah keluar dari ruangan
tersebut, rasanya lelah ini berubah menjadi lega. Setidaknya saya berhasil
tidak menyerah pada hari ini!!!
***
#Waktunya
penulisan esai on the spot
Hari Rabu pagi tepat waktunya untuk tes
penulisan esai on the spot. Kondisi
paska kejadian kemarin masih membekas. Saya harus menerima kondisi bahwa sepatu
saya jebol di stasiun. Mungkin karena kemarin dipakai lari ke sana ke sini demi
mengejar berkas toefl. Alhasil saya beli sandal jepit di stasiun. Saya-pun
datang ke lokasi seleksi menggunakan sandal jepit-_- Allah yang sudah banyak
membantu saya untuk tetap melewati serangkaian tes dengan tetap penuh keyakinan
walaupun kondisi sandal berbeda 180 derajat dengan peserta yang lainnya. Saya
harus memilih 1 topik dari 2 topik yang diberikan. Untuk mempersiapkan tes yang
satu ini. Wanda rajin sekali membaca berita baik berita nasional dalam negeri
maupun luar negeri. Tips dan trik dari Wanda untuk penulisan esai:
1. Penulisan terdiri dari latar
belakang topic, ide/solusi/gagasan, penutup yang berisi kesimpulan.
2. Mengaitkan topic yang
dipilih dengan background jurusan
kita.
3. Tulis dengan rapih sesuai
aturan penulisan yang benar.
4. Manajemen waktu
Wanda waktu itu memilih topic tentang
“Hoax”. Wanda kaitkan dengan isu-isu di kehidupan sehari-hari yang ternyata
setelah dibuktikan menggunakan konsep kimia, ternyata isu tersebut Hoax. Wanda
juga menjelaskan penemuan terbaru dari ITB terkait alat pendeteksi Hoax. Sehingga
walaupun topiknya umum, isi esai Wanda tetap bermuatan sains sesuai background pendidikan Wanda yang berasal
dari kimia.
#Waktunya
LGD yeaayyy
Waktu itu kita yang terdiri dari 8 orang
kalau tidak salah dikumpulkan dalam satu ruangan. Masing-masing dari kita
diberikan kertas yang berisi penjelasan isu yang akan dibahas. Kertas tersebut
tidak boleh kita coret-coret. Hati-hati ya! Ada pula kertas kosong yang
disediakan untuk coret-coret kita. Waktu itu bukan Wanda yang membuka diskusi
karena jujur, Wanda kurang paham dengan isu yang diberikan yaitu tentang “start
up”. Wanda mencoba menyimak dengan ekspresi wajah yang penuh perhatian kepada
siapa saja yang memberikan pendapat. Sambil berupaya mencari celah untuk memberikan
pendapat, atau sekedar penguatan terhadap suatu pendapat. Karena Wanda
benar-benar kurang menguasai isu tersebut. Oh iya, sebelum kita mulai
berdiskusi, akan diberikan waktu untuk kita membaca baik-baik isu yang
diberikan.
Saya-pun mengucapkan banyak syukur
kepada Allah atas kemudahan yang Allah berikan di tengah kesulitan yang
dialami. Harapan untuk lolos pada awalnya nyaris sedikit, melihat kejadian yang
telah sempat bikin heboh pihak LPDP-_- Sembari saya-pun banyak memohon ampun
karena sangking prepare-nya kadang
saya jadi kelewat percaya diri dan lupa kalau ada Allah Yang Maha Berkuasa atas
segala sesuatu. Sempat terucap dalam hati, sekiranya saya tidak lolos LPDP
sekiranya saya telah berjuang sampai titik akhir darah penghabisan. Sekiranya
tidak lolos, saya bisa menceritakan kisah perjuangan ini ke Wanda junior kelak
(hehehe) bahwa Ibunya pernah berjuang sebegitu kerasnya bukan untuk mengejar
dunia secara berlebihan tapi sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT.
***
Waktu sebentar lagi sudah masuk waktu
maghrib. Setelah selesai mengantarkan adek tingkat ke Masjid tempat I’tikaf
saat itu, tiba-tiba bunyi wA sudah ramai. Ternyata pengumuman seleksi LPDP
sudah dikirim ke email. Allah Maha Besar, nama Wanda Amelia Rahma dinyatakan
lulus seleksi substansi LPDP dan dinyatakan sebagai awardee LPDP. MasyaAllah. Begitu indahnya Allah mengemas hadiah ini
menjadi hadiah yang indah dibalut dengan rasa syukur yang tiada tara. Kejadian
itu menunjukkan ketika kita yakin dengan kekuatan Allah, maka Allah akan
mengabulkan dan membantu kita. Karena Allah bersama prasangka hambanya.
-WAR-
<3
BalasHapusMaa syaa Allah. ๐๐๐
BalasHapusMaa syaa Allah. ๐๐๐
BalasHapusMaasya Allah. Kakak bisa ingat semua pertanyaan dan jawaban itu? Ini kisi-kisi yang baik sekali, hehe. Sekaligus menginspirasi!
BalasHapusTerus nulis yang kayak gini lagi dong, Kak! Investasi waktu baca jadi lebih seru dan bisa sambil panen hikmah, hehehe. Barakallah, Kak Wanda ๐