Assalamu’alaikum ukhti, ikhwan, sob, bro, cuy, dll. Gimana
nih kabarnya? Masih serius nonton kasus korupsi? Atau masih nongkrongin masalah
Eyang Subur? Atau lagi ngegalau gara-gara si dia gak bales sms kamu? Atau lagi
pailid ama urusan bisnis? Atau jangan-jangan malah lgi ngedumel gara-gara
ketauan nyolong jambu tetangga? Hahahahahaha
Tenang sob, gue lagi gak mau bahas itu. Akan tetapi gue
mau sharing mengenai dampak dari peristiwa yang dialami sama negeri ini.
Yupzz..apalagi dampaknya kalau bukan krisis kepercayaan. Setelah gue telusuri
dan gue telaah ( berat beuud bahasanya) ternyata warga kita emang beneran
MISKIN. Bukan hanya miskin harta, kini sudah merambah ke miskin etika, miskin
kemaluan, miskin hati, miskin iman. Dan tanpa disadari segala aspek kemiskinan
tersebut kini telah bereaksi dan menghasilkan suatu produk yang dinamakan “
Miskin Kepercayaan”. Dan gue mungkin salah satunya.
Ulah para pejabat yang tidak lagi berperikemanusian, gak
punya malu, gak bisa jaga etika, korupsi dimana-mana, belum lagi masalah urusan
rumah tangga para pejabat terus terbongkar. Semua media seakan berlomba mencari
bau busuk yang slama ini tersimpan rapih. Astagfirullah… pantas saja saat
pemilihan berlangsung banyak banget yang golput. Pasti banyak yang kecewa
sehingga mereka tak mau menaruh sedikit saja kepercayaan mereka terhadap
orang-orang berdasi yang duduk dikursi pemerintahan.
Di sini gue gak lagi membela atau menyalahkan siapapun.
Gue sebagai pemuda bangsa khawatir sama keadaan yang berlangsung saat ini.
Banyak rakyat yang sudah tidak percaya lagi dengan pemerintah. Ini terlihat
masalah sederhana tapi sebenarnya sangat krusial. Kepercayaan yang merupakan
dasar dari sendi-sendi kehidupan mulai luntur . Hal itu terbukti dengan tidak
adanya respect masyarakat terhadap pimpinan atas. Mereka berani merusak pagar
kementrian, bahkan menjebol gedung-gedung pemerintahan lainnya. Padahal
kepercayaan modal dasar dalam majunya suatu Negara.
Bukan hanya dipemerintahan, kepercayaan menjadi dasar
penting kehidupan dan merupakan bahan bakar dari suatu keberanian. Bukankah
kepercayaan merupakan landasan utama dalam berumah tangga? Bahkan kepercayaan
merupakan modal yang paling besar dalam dunia bisnis. Sebesar apapun modal yang
dia punya untuk berwirausaha tanpa ada rasa saling percaya, jangan harap usaha
itu akan maju. Dan dikalangan para remaja pun tak ada bedanya. Saling percaya
diantara teman membuat hidup terasa ramai dan damai, namun jika kepercayaan itu
hilang maka teman bisa berubah menjadi musuh. Bukankah begitu?
Ya sudahlah..adakalanya kita tidak percaya lagi terhadap
orang lain, namun kadangkala justru kita yang tidak dipercaya oleh orang lain.
Tidak memberi kepercayaan kepada pemerintah bukan solusi jitu menghapus rasa
kecewa. Jika pemerintah tidak mau memulainya lebih dulu, biarlah kita kaum muda
yang memulainya.
Jika ingin dihargai, maka hargailah orang lain
Jika ingin dihormati, maka hormatilah orang lain
Jika ingin dipercaya, maka berikanlah dulu kepercayaan itu
pada orang lain tak peduli dengan yang terjadi setelahnya.
Karena Yakinlah…NEGARA KITA BERDIRI DI ATAS KEPERCAYAAN.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berikan komentar terbaikmu:)