CATATAN HARIAN ( MADIUN: 2013)
BAGIAN 5
Belum ke Madiun
namanya kalu belum mlaku-mlaku sambil wisata kuliner. Sarapan pagi di sini
biasa ditemani oleh NASI PECEL. Jangan harap ada nasi uduk di sini. Nasi pecel
ini terdiri dari nasi pastinya, ditambah tempe goreng, toge, kacang panjang dan
tak lupa sambel kacang. Mantappp lagi kalau ditemani kriuk-kriuknya krupuk.
Jangan lupa makannya baca do’a biar barokah, dan berhentilah sebelum kenyang.
Teh manis menjadi penutup sarapan.
Agak siangan dikit
pasti ada tukang sayur naik sepeda. Tukang sayur disini gak hanya menjual sayur
mayur saja. Mereka juga jual panganan-panganan kecil khas jawa. Ada njeunang (
kalau di tangerang mirip bubur sum-sum lah), jamu, pentol bakso, SULE ( susu
kedelai), dan masihhhhh banyak lagi. Oh ya, gak usah takut kantong jebol.
Murah—murah kok harganya. Harganya relatif 500 rupiah itupun dalam porsi yang
banyak. Wahhhhh mantap tap tap markotop deh…
Siangan dikit gak
seru deh kayaknya kalau gak ngeluyur kemanaaa gitu. Pasar Mangu yang terkenal
menjadi tujuan utama. Kebetulan aku dibonceng oleh Bu’le ku, jadi gak usah
repo-repot nyetir deh. Tangan ku rentangkan bagai sayap pesawat terbang. Ku
hirup nafas dalam-dalam. INDAHNYA DUNIA.
Pasar yang cukup
ramai namun tak lepas dari senyum ramah para penjual. “ Tumbas nopo?”,
begitulah cara penjual bertanya pada pembeli. Aduhhh, aku seperti bunga desa
yang sedang keliling di tengah pasar.( lebaaayyyyy).
Rujak petis, ubi
ungu, brem juga khas daerah sini. Seru deh wisata kuliner di sini.
PERUT KENYANG, UANG
AMAN TERKENDALI.
To be continue…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berikan komentar terbaikmu:)