Senin, 08 Agustus 2022

Serunya Oreo 110th Birthday Celebration Bareng Keluarga di Rumah

 

Hal yang paling dirindukan dari seorang anak perempuan yang sudah berumah tangga adalah momen saat bisa kumpul bareng sama orangtua tersayang. Rindu bisa ngobrol banyak bareng Ibu dan Ayah di rumah, mulai dari obrolan ringan sampai obrolan yang bikin kita semua ketawa bareng. Sedari kecil, saya memang anak yang suka banget cerita apapun ke keluarga, jadi sekarang rindu banget masa-masa itu. Meski sekarang teknologi udah canggih banget, kita bisa video call untuk tetap ngobrol, tapi tetep aja rasanya beda banget dengan ngobrol secara langsung. Setuju kan?

”Dek, abang ditugasin menyelesaikan proyek di Kalimantan sekitar 1 bulan, adek mau di Bekasi aja atau mau abang anter ke rumah Ibu dan Ayah?”, kabar dari pak suami sepulang kerja. Sebenarnya sedih banget kalau dapat kabar suami harus ditugasin ke luar pulau karena kadang lokasi proyeknya susah sekali sinyal dan jadi butuh usaha lebih buat saling melepas rindu. Hehe. Tapi sebagai istri harus mencoba lebih mengerti sama tugas dan tanggung jawab suami di tempat kerja. Jadilah saya fokus buat menjawab pertanyaan suami, dengan cepat saya langsung jawab untuk dianter ke rumah orangtua. Sekalian biar Gamal (anak saya) bisa liburan bareng kakek dan neneknya. Mungkin begini juga cara Sang Pencipta menjawab kerinduan seorang anak dengan orangtuanya. Langsung dikasih waktu untuk bisa melepas rindu di rumah yang penuh cerita itu.

Suasana rumah orangtua yang memiliki halaman cukup luas dikelilingi tanaman-tanaman serta bangku-bangku kecil bikin nuansa ngobrol makin nyaman. Kami kalau pagi biasanya memang suka duduk-duduk di depan rumah sambil ngobrol, tentunya didampingi cemilan biar gak bosen. Salah satu cemilan favorit keluarga di rumah ya oreo. Inget banget waktu kecil minta beliin oreo ke Ibu buat cemilan di rumah, buat nemenin ngobrol, nonton tv, dan ngerjain tugas juga. Terkadang kalau di antara keluarga lagi ada yang badmood dengan yang lainnya, oreo bisa jadi pengobat rasa badmood dan nuansa kembali normal lagi. Biasanya kami makan oreo sambil dicelupin ke kopi atau dimakan bareng ice cream. Mungkin setiap keluarga punya kebiasaan masing-masing ya. Mungkin kebanyakan orang makan oreo dicelupin ke susu ya, tapi karena keluarga kami pecinta kopi, alhasil dicelupinnya jadi ke kopi deh.


                                                             Sumber: Foto pribadi

Ternyata momen saya kumpul bareng orangtua ini bertepatan sama #UlangTahunOreo yang ke-110. Wah..oreo udah lama banget ya menemani keseruan banyak keluarga. Pada perayaan #UlangTahunOreo yang ke-110, Oreo ternyata mengadakan rangkaian perayaan #WishOreo110 loh, salah satunya dengan peluncuran produk baru varian special ulang tahun Oreo “Birthday Cake Flavor” dengan tampilan biskuit khas Oreo yang bertabur springkle warna-warni di dalamnya. Kita udah bisa dapatkan produk baru Oreo ini di toko-toko terdekat kok.


                                                           Sumber: Foto pribadi

Selain itu, Oreo juga meluncurkan fitur AR (Augmented Reality) yang bisa langsung kita dapatkan dengan memindai kode QR pada kemasan produk varian spesial #UlangTahunOreo “Birthday Cake Flavor” dan akan langsung terhubung pada fitur Instagram filter di laman akun instagram @oreo_indonesia. Tujuannya untuk mengajak masyarakat Indonesia merayakan keseruan #WishOreo110 dengan meniup 110 lilin dimanapun berada. Enggak hanya itu, Oreo juga akan membagikan hadiah-hadiah menarik untuk 110 partisipan yang beruntung. Menarik banget ya.

Tidak hanya itu aja, kali ini Oreo melakukan kolaborasi spesial bersama F&B merchant ternama, seperti Bitter Sweet by Najla dengan peluncuran dessert box special bertajuk cookies and cream special anniversary. Oh iya, Oreo juga berkolaborasi dengan GrabFood untuk menghadirkan jajanan special Oreo dari tanggal 27 Juli-3 Agustus 2022 dan meluncurkan merchandise eksklusif edisi #WishOreo110 yang bisa didapatkan di Tokopedia.  Momen #WishOreo110 udah bakalan seru banget dengan serangkaian perayaan yang diadakan Oreo untuk seluruh keluarga Indonesia. Enggak heran juga sih kalau Oreo bisa mengadakan perayaan ulang tahun semeriah ini, Oreo memang biskuit favorit legendaris yang paling banyak dijual di abad ke-21 dengan lebih dari $2 miliar secara pendapatan global. Oreo juga memiliki lebih dari 40 juta komunitas Facebook pecinta Oreo di seluruh dunia, mewakili lebih dari 200 negara dan beragam bahasa yang berbeda. Keren banget ya.

Bagi keluarga saya, momen perayaan #UlangTahunOreo in jadi momen perekat kembali bagi kami, mengulang kenangan indah semasa saya masih anak-anak sampai sekarang saya sudah punya anak juga, jadi udah lintas generasi banget. Keseruan makan Oreo dengan tahapan ‘diputar, dijilat, dicelupin’ juga melekat banget di memori keluarga kami. Hanya saja keluarga kami biasanya dicelupinnya ke kopi. Hehe. Yuk kita ramaikan perayaan ulang tahun Oreo yang ke-110 sebagai biskuit nomor 1 di dunia yang dapat ditemukan di lebih dari 100 negara dengan cara mengikuti serangakaian perayaan #WishOreo110. 


                                                         Sumber: Foto pribadi


#WishOreo110

#UlangTahunOreo

Minggu, 13 September 2020

Gimana sih penelitian tugas akhir di program magister kimia (peminatan hayati/organik) di Universitas Indonesia?

 

Assalamu’alaykum warohmatullahi wabarokatuh

Alhamdulillah, akhirnya bisa nulis lagi di blog tercinta. Hehe..Tulisan kali ini seputar sharing penyelesaian tugas akhir program magister yang saya ambil. Semoga tetep seru bacanya ya,,,walaupun tugas akhir itu backgroundnya sok serius gitu. Semoga manteman semua tetep enjoy bacanya. Biar enggak boring bacanya, bisa nih sembari minum chocolatos hangat mungkin…hehehe

Okay, enggak usah panjang kali lebar ya wan. To the point nya nih, ada temen satu kampus yang nanya di chat WA. Pertanyaannya seputar tesis di kampus kuning nih, hehe. InsyaAllah saya coba sharing ya…oh iya saya sendiri dari program studi kimia peminatan kimia hayati (organik). Alhamdulillah baru saja lulus sidang tesis 05 Agustus 2020. Bismillah…yuk mulai

1.       Proses pemilihan tema thesis itu gimana? Maksudnya cara nentuin dosbing, apakah kita milih atau dipilih? Terus cara ngajuinnya gimana?

 

Proses pemilihan tema tesis secara umum sih mengikuti topik penelitian dosen pembimbing. Misal dosen pembimbing lagi concern di bidang enkapsulasi obat, ya berarti tema penelitian kita tentang enkapsulasi obat. Tugas kita banyak baca literature untuk mencari bahan apa yang cocok untuk mengenkapsulasi obat dan diperkirakan secara teori hasilnya akan lebih baik dari penemuan sebelumnya.  Nah penting banget untuk memngamati topic penelitian dosen-dosen kimia, lalu kita sesuaikan mana dosen yang topiknya sesuai dengan passion kita. Tapi kalau saya sendiri, dulu milih dosen pembimbing bukan karena kesesuain topik dosen dengan passion saya, tapi karena saya ngefans sama Dr.Emil Budianto. Hehe. Jadi saya mendatangi beliau di ruangannya dan mengutarakan keinginan diri untuk jadi mahasiswa bimbingannya. Setelah itu baru deh diajak diskusi sama beliau tentang topic penelitian yang lagi beliau seriusin. Nah…waktu itu masih pertengahan semester 2, tiba-tiba terdengar kabar bahwa 3 teman saya sudah mendapatkan dosen pembimbing (atau bahasanya udah nge-take dospem penelitian). Kaget dong sekelas, enggak ada ujan tiba-tiba Dr. A. Herry Cahyana udah full mahasiswa bimbingannya. Reaksi sekelas  langsung rebut tuh milik dospem. Dulu saya termasuk agak kalem, karena enggak banyak mahasiswa yang memilih Dr.Emil. Jadi saya enggak perlu saingan dulu-duluan. Hehe. Karena sejak bertemu beliau, saya udah ngefans, jadi saya enggak perlu pertimbangan apa-apa lagi, saya langsung aja menghadap beliau. Nah..kalau di masa pandemic kaya gini, untuk meminta kesediaan dosen menjadi dospem penelitian kita, mungkin bisa lewat chat WA. Sepertinya masih sopan, melihat kondisinya pandemic seperti ini. Dr. Emil ini disiplin banget, lulusan jerman, sama kaya Pak Habibie. Mungkin beberapa temen agak ketakutan kalau sama dosen yang sangat disiplin. Tapi kalau saya, malah suka banget. Hehe. Beliau juga suka ngasih motivasi hidup, dan sikapnya sangat teladan. Sebenarnya saya agak nekat ambil topic penelitian beliau terkait polimer. Karena saya sendiri enggak ambil matkul polimer, hehe. Matkul polimer enggak dibuka sama kaprodi pas jaman saya, jadi ya begitu, perlu ekstra belajar otodidak tentang polimer. Enggak otodidak banget juga sih, kadang senior yang dibimbing Pak Emil juga sering ngajarin ke saya tentang polimer. Makasih banyak Ka Suci, Ka Findi, Ka Arpin. Jad intinya kita milih dosen pembimbing sendiri ya, tapi harus gercep. Karena satu dosen biasanya hanya diberi 2/3 mahasiswa saja untuk dibimbing. Kalau kita lambat, yang ada udah di take duluan nanti sama yang lain dan alhasil harus ke dosen lain.

 

2.       Pas semester 3 dan 4 kan khsusus riset ya? Berarti kita di lab kerjanya kan. Nah itu setiap hari atau masih kamis junat sabtu? Lalu, terkait jamnya bagaimana? Dan apakah boleh nginep? 

     Untuk kegiatan di lab kimia dibuka dari senin-sabtu, hanya saja untuk sabtu hanya setengah hari ya. Boleh juga sih hari minggu, tapi harus buat surat dulu yang ditandatangani dospem dan ketua lab. Syarat minimal bisa nge-lab di hari minggu jumlah mahasiswanya minimal 3 orang. Untuk  masalah nginep, boleh kok, tapi harus pakai surat yang ditandatangai dospem dan ketua lab. Syarat minimal untuk nginep adalah 3 orang. Dulu saya manfaatin senin-jum’at untuk nge-lab dari jam 7 pagi-jam 5 sore. Pernah juga sih nginep dua kali, tapi setelah itu ditegur dosen agar jangan nge-lab lagi karena beliau khawatir ke kesehatan kita. Setelah itu enggak pernah nginep lagi. Dulu sering datang duluan ke lab, dan pulang udah mendekati maghrib. Udah kaya orang kerja. InsyaAllah diniatkan karna ibadah, Pak Emil juga pernah cerita perjuangan beliau kuliah di Jerman. Jadi makin termotivasi.

3.       Hal-hal yang harus saya perhatikan biar lancar riset?

Bismillah, kalau versi privadi yang pertama komunikasikan kerja di lab di setiap progressnya ke dospem, jangan segan untuk minta pendapat atau mengabarkan kendala di lab ke dosen pembimbing. Karena kerja di lab kalau kita minim pengetahuan lab, khawatir terjadi sesuatu yang tidak kita inginkan. Kedua adalah rajin kerja di lab, istiqomah, jangan menyerah karena bikin produk kimi di lab jarang sekali langsung berhasil dalam sekali buat, ada gagal-gagalnya dulu, jadi nikmati setiap kegagalan dan coba analisis kira-kira mana yang harus diperbaiki. Ketiga sebenarnya yg paling utama ialah selalu berdo’a setiap kerja di lab dan tetap perhatikan perlengkapan lab lengkap untuk melindungi tubuh kita. Bisa saja penelitian kita enggak pakai bahan berbahaya, tapi bisa aja temen kita pakai bahan yg berbahaya dan kimia organik biasanya bahannya mudah menguap. Keempat yaitu jangan malu bertanya , banyak kakak-kakak tingkat yang bisa ditanya terkait instrument tertentu untuk uji-uji, karena kadang kita butuh hasil cepat dan instrument di kampus direbutkan oleh mahasiswa lain, jadi kita harus cari ide menggunakan instrument di instansi lain, hal-hal tersebut bisa ditanya ke yang lebih senior. Ke lima adalah gercep untuk ngetake pemakaian instrument di lab, ada beberapa instrument seperti UV-Vis, FTIR, HPLC yang suka ngantri, jadi kita harus cerdik menentukan kapan kita harus mulai ngetake alat. Kan saying kalau produk udah jadi, terus baru bisa pakai instrument buat uji produknya sebulan kemudian, khawatir produknya udah terkontaminasi atau teroksidasi. Kita mesti bisa planning dengan baik. Terkait tata cara nge take instrumennya , nanti saat awal semester 3 diberi informasi oleh ketua lab. So, tenang aja. Tips selebihnya adalah kerjakan sesegera mungkin, kalau bisa lebih cepat mendapatkan data yg kita inginkan, kita bisa cepat buat manuskrip untuk dipublikasikan melalui conference terlebih dahuli, apalagi syarat lulus kan harus udah publikasi. Saya dulu Alhamdulillah sudah ikut conference di semester 3 dan sudah dapat LoA publikasi di pertengahan semester 4.

4.       Ada cara biar riset cuma 1 semester aja ga? Biar kuliahnya cuma 3 semester aja gitu.

Setau saya, syarat penelitian kimia di lab itu selama 2 semester (10 bulan), jadi agak sulit untuk lulus 3 semester. Adapun yang lulus 3 semester itu biasanya mahasiswa yang dapat beasiswa PMDSU karena program beasiswa PMDSU di UI seperti itu, S2 selama 1,5 tahun sedangkan S3 nya 2,5 tahun.

5.       Beres matrikulasi ternyata saya masuk ke kurikulum 2020, yang mana untuk thesis harus jalur riset. Sedangkan buat anak² yg ga ada pengalaman riset hanya bisa ambil jalur proyek akhir dan konsultasi pelayanan. Nah, saya ambilnya proyek akhir, karena emang cuma itu yg bisa saya jalanin. Nah, Wanda ada info ga tentang proyek akhir itu seperti apa?

 

     Waaah..saya kurang tau. Hanya di angkatan saya, memang ada yang jalur riset, jadi mereka enggak ikut perkuliahan sama sekali dari semester 1, kerjaan mereka dari semester 1 udah langsung penelitian. Sedangkan saya yang bukan jalur riset ya harus nyelesein matkul dulu selama 2 semester baru di semester 3 setelah seminar proposal bisa mulai penelitian. Feeling saya sih, proyek akhir itu sama kaya yang saya alamin. Tapi untuk lebih yakin, jangan malu tanya aja ke Pak Asep. Saya juga dulu sering chat Pak Asep untuk bertanya hal-hal yang kurang dimengerti di program studi ini.

 SEMOGA MEMBANTU.

:)

Wassalamu'alaykum warohmatullahi wabarokatuh


 

Serunya Oreo 110th Birthday Celebration Bareng Keluarga di Rumah

  Hal yang paling dirindukan dari seorang anak perempuan yang sudah berumah tangga adalah momen saat bisa kumpul bareng sama orangtua ters...