Selasa, 02 September 2014

SAAT KEMERDEKAAN TAK LAGI JADI TRENDING TOPIC










KEMERDEKAAN KATA PENYAIR MUDA
Begitu banyak syair-syair indah tercipta pada masa kini, namun hanya tertulis untuk mengurai kata cinta. Puisi-puisi cinta anak remaja bertebaran bak sampah ibu kota hingga menenggelamkan puisi tentang kemerdekaan. SIAPA YANG SALAH??

KEMERDEKAAN KATA PEMUSIK ALAY NAN UPAY
Begitu banyak pula lagu-lagu masa kini yang setiap hari lalu lalang di telinga tanpa maksud yang jelas. Seringkah lagu-lagu semangat perjuangan terputar ramai di radio daerahnya masing-masing?? Mungkin iya, saat Hari Kemerdekaan RI, namun setelah hari itu, lagu alay nan upay lain akan menjamur kembali. Hihihi, lucu ya. Lagu perjuangan kok disamakan kaya buah durian, yang adanya hanya musiman. -_-
Entah apa yang ada dalam fikiran generasi muda masa kini, lagu yang jelas-jelas bikin galau berhari-hari, bikin gak nafsu makan, bahkan mata bengkak karena habis nangis seharian, justru di download massal wal jama’ah alias beramai-ramai sampai tak terhitung berapa kali lagu-lagu itu di download.
SIAPA YANG SALAH??

KEMERDEKAAN KATA PELAJAR MUDA
Hari kemerdekaan RI adalah hari dimana aku harus panas-panasan berbaris di tengah lapangan dengan memakai seragam sekolah lengkap, berbaris, melihat pengibaran bendera, lalu menyanyi lagu kebangsaan. Setelah itu bubar, dan waktu kembali berjalan seperti sediakala. Waktu dimana mereka langsung mengambil handphone mewah nan tragis ( tragis karena handphone yang digunakan masih buatan negara lain..huaa), lalu buka segala jenis sosmed dan tak lupa bikin status, “duchh, cape bingit nih habis upacara tadi pagi”-_-
SIAPA YANG SALAH??

KEMERDEKAAN KATA ORANG AWAM
“Kalau 17 Agustus, ya sudah waktunya masang bendera merah putih di rumah. Kalau gak buru-buru dipasang, nanti diomongin tetangga karena dikira gak punya rasa nasionalis.”
-_- Jadi nasionalis itu orang yang memasang bendera merah putih di rumah ya??? #haha kacau. SIAPA YANG SALAH??

BUKAN TRENDING TOPIC LAGI YA??
Sering tidak melihat anak remaja zaman sekarang diskusi mengenai masalah dalam negeri dalam perjalanan mereka pulang ke rumah seusai pulang sekolah???

Pernah lihat generasi muda zaman sekarang nulis puisi kemerdekaan di kamarnya bahkan di diarynya???
Hahahah…Bak ilusi belaka yang ironi

Seandainya kemerdekaan sesimpel itu, dimana hanya memasang bendera merah putih di rumah, atau sekedar mengikuti uapacara di sekolah. Maka buat apa banyak nyawa yang melayang berlumur darah hanya demi sebuah kata “Merdeka”??? Bukankah kemerdekaan yang kita raih berada di atas runtuhan ribuan jiwa para pahlawan??

Tanah yang kita bisa pijak bebas hari ini tidaklah murah, semua dibayar mahal oleh darah-darah kematian hakiki. Namun kini, dengan murahnya atau dengan polosnya bangsa ini, kita jual beberapa tanah bahkan pulau pada pihak asing yang hanya bermodalkan badan tinggi, kulit putih dan wajah yang terlihat intelektual. ITU BODOH ATAU TERLALU POLOS YA?

Kini, kemerdekaan hanya terdengar sebagai tradisi kenegaraan. Dimana kata tradisi lebih identik dengan kebiasaan masyarakat. Wajar saja kemerdekaan yang terjadi sangat flat tak berbuah apapun.

Kata kemerdekaan itu sendiri tak bedanya dengan kata Alhamdulillah.

Jika Alhamdulillah hanyalah ucapan rasa syukur semata dan tak bisa dibilang bersyukur seseorang jika hanya mengucap Alhamdulillah tanpa melakukan tindakan sebagai rasa syukurnya. Begitupun dengan kemerdekaan, tidak bisa dibilang merdeka suatu negara jika hanya mengucapkan kata merdeka atau merayakan kemerdekaan tanpa melakukan tindakan yang menunjukkan rasa kemerdekaan yang tak lain adalah tindakan sebuah perjuangan yang tulus untuk Negeri tercinta,”Indonesia “.

Ahmad Muis salah satu pejuang kita pernah mengatakan bahwa JIka orang lain bisa, mengapa pemuda-pemuda kita tidak bisa jika memang mau berjuang.

Setiap insan tercipta tentu dengan ukiran yang berbeda-beda. Berjuanglah dengan ukiran masing-masing. Hingga pesan berantai perjuangan ini  akan terus terestafetkan hingga cucu cucu terbaik yang akan datang.

Salah jika kau samakan kemerdekaan dengan sebuah piala
Piala didapatkan dari sebuah pertandingan
Sebagai hadiah untuk si pemenang
Namun piala tetaplah piala
Ia hanya sebuah benda mati tak beda dengan yang lainnya
Kebanggaan akan terpancar, namun tak tau sampai kapan?
Mendapatkan sebuah piala membuat dadamu membusung
Ya saat itu, lalu bagaimana 20 tahun ke depan?
Tetapkah sama????
Piala tak bernilai pada hakikatnya
Namun si pemenanglah yang membuatnya bernilai
Saat si pemenang terlena dan jatuh
Maka apalah arti sebuah piala…
Ia tak mampu memberi nilai dirinya sendiri
Jika perjuangan tlah sirna, maka piala akan sama dengan batu
Batu yang sering kita jumpai
Tak mengagumkan bagi yang melihat
Pantas kau lemah jika kau samakan keduanya
Merasa bangga 17 agustus 1945
Perjuangan terhenti, serasa hanya sampai disitu
Sungguh tak masuk diakal hai pemuda..
Hai Pemuda tanah air! Kau salah selama ini
Kemerdekaan adalah harapan, dan begitu adanya
Harapan agung suatu negara
Namun tengoklah sekeliling?? Adakah yang sudah??
Negara yang kau bilang hebat sekalipun belum mampu
Belum mampu merdeka dari hawa nafsunya sendiri
Lalu bagaimana dengan kau, negara dengan umur 69 tahun??
Sempatkah kau berfikir, kemerdekaan apa macam ini??
Kau terlalu bangga sepertinya??
Lihat senjata di tanganmu?? Buatanmu kah??
Bahkan makanan faforitmu sendiri adalah racikan mereka
Kau memang mampu mengibarkan sang saka merah putih
Bersenandung lagu kemerdekaan dengan riang
Namun yang kau lakukan, hanya jadi tawaan bagi mereka
Dadamu yang kau busungkan tak membuat mereka bergetar
Bahkan tak sedikitpun membuat raut cemas di wajah mereka
Semu, hanyalah yang didapat akibat terlena dalam kebodohan

Saat keu tanamkan dalam diri, bahwa kemerdekaan yang agung adalah sebuah harapan yang mulia, maka saat itu juga kau telah memerintahkan seluruh sel-sel bahkan bagian terkecil dalam tubuhmu untuk tak mengenal kata lelah dalam arti sebuah perjuangan. Adanya harapan akan membuatmu terus berjuang. Namun, kemenangan terkadang justru membuat langkah terhenti. Kewaspadaanmu sungguh akan menjadi pembatas kau berlari. Petunjuk sang Khalik akan menjadi petunjuk satu-satunya. Dan selebihnya, kau bebas mengejar matahari

BERJUANG SEPERTI APA??
Lakukanlah dari sector yang paling mudah, dari sudut yang bisa kau raih, dari bagian yang mampu kau andalkan, yaitu dari ukiran sang pencipta yang ada pada dirimu. Hidup tak menuntut sebuah hasil yang menggemilangkan. Begitupun hidup tak menuntut sebuah kemerdekaan. Namun hidup hanya butuh perjuangan. Perjuangan yang besar aka ada jika didepannya ada tujuan yang besar pula. Lihatlah diujung sana, yang diujung terjauh di sana, sangat jauh di sana sobat. Demi kedaulatan sebuah negara, maka kejarlah yang di sana, kejarlah kemerdekaan yang mulia. Kejarlah sampai kau lupa dengan apa saja yang tlah kau berikan untuk negeri ini. Dan saat kematian datang di tengah kau berlari, maka barulah saat itu kemerdekaan akan memelukmu.

“Kemerdekaan suatu negara adalah perwujudan dari jutaan kemerdekaan rakyatnya. Tak bisa dikatakan merdeka suatu negara, jika rakyatnya masih terbelunggu dalam lubang tak berdaya. Merdekakanlah dahulu dirimu wahai pemuda! Barulah kau akan dapatkan cahaya dalam hatimu, gunakanlah cahayamu tuk terangi yang lain. Dan pastikan cahaya itu tak pernah padam, karena hanya cahaya harapan yang tak pernah mati. Pelukan hangat kemerdekaan akan kau rasakan seperti yang dirasakan para pahlawanmu terdahulu”

Nb: Postingan ini adalah kurikulum KOMBUN periode ke 2 Bulan Agustus 2014, dengan tema, Generasi Muda Bicara Kemerdekaan Indonesia ke-69


-Wanda Amelia Rahma-

Jumat, 22 Agustus 2014

CUPLIKAN MANIS DARI KELAS YANG PALING EKSIS



Teruntuk Keluarga Pendidikan Kimia Billingual (PKB)’13

Sekiranya mulutku tak pernah mengungkapkan, dan mata tak mampu buktikan. Mungkin dengan tulisan ini akan membuat dunia mengerti.

Ada atau tidaknya kalian mungkin tak berpengaruh apapun pada dunia ini, ada atau tidaknya kalian tak membuat matahari berhenti tuk sinari bumi, tak membuat samudra mengering, dan tak membuat angin berhenti. Akan tetapi, adanya kalian sangat menentukan bagian bab terpenting dalam hidupku. Bab dimana aku meninggalkan masa putih abu-abu dan beralih menjadi para kaum terpelajar(mahasiswa).

{Okay, fix. Kalimat alay sok puitisnya cukup sampai disitu }

Cuplikan manis dari kelas yang paling eksis, check it out!

Dewi Fitriyani: Kehujanan saat pindahan dan gagal makan di Mall adalah peristiwa yang tak terlupakan bersama mama dew (sapaan hangat di kelas). Waktu itu aku, ayyi, dan dewi sama sama kehujanan saat mindahin barang dari kostan dewi yang lama ke yang baru. Entah kenapa saat hujan turun, kami bertiga sudah seperti bidadari langit yang tersesat di bumi sambil bawa tentengan guling, ember, dan kipas angin beserta magic com -_-  Kami bertiga pun mempercepat langkah kami seraya berkata dalam hati ( Please, jangan ada camera di sini, wartawan dilarang meliput kami)
#just info ( jika Anda menemukan kealayan dan keupayan, maka yang alay dan upay mutlak si penulis bukan dewi, ayyi, ataupun ceritanya)

Fajrin Safta Kusumah: Orang yang berhasil bikin nangis berhari-hari. Keputusannya untuk cuti di semester 2 sempat buatku gak terima. Aku dan fajrin semasa kuliah disemester awal sudah seperti perangko sama amplopnya, seperti bunga dengan tangkainya, seperti pulpen dan tutup pulpen, seperti kaki dan kaos kaki, seperti kutu dengan rambut, dan seperti tempat sampah dan sampahnya. ( gak ada perumpamaan yang agak enakan dikit wan??)
Tapi hal yang tak pernah terlupakan adalah berangkat kuliah 5 menit sebelum mata kuliah dimulai, padahal jarak tempat kostan ke kampus bisa memakan waktu 10 menit. Datang dan duduk paling belakang, berharap tak ada dosen yang melemparkan pertanyaan yang abstrak seabstrak muka yang sedang membaca  pada kami berdua. Hihihihihi J Seusai pulang sekolah selalu wisata kuliner makanan dekat kampus, lebih tepatnya mengomentari tiap makanan yang dijual sambil berdo’a dalam hati. “ Semoga saja kita bisa beli makanan itu??” #cukup tragis dan memilukan.
Dan…..banyaaakkkk hal seru yang sudah kita lewatkan bersama.

Anna Rahmadianty: Ibarat dipewayangan para pandawa nih, dimana ada yudhistira, bima, arjuna, nakula dan sadewa. Anna ini seperti yudhistira. ( hehe..korban Mahabarata begini nih..) Tentu hal yang tak terlupakan bersamanya adalah saat kami berpetualang ke Surabaya. Naik kereta gujes gujes ke Surabaya itupun hampir ketinggalan kereta ya karena anna telat hihihi, ketemu 3 pendaki gunung super duper lucu, Naik motor ke rumah anna lalu sekalian sholat di Masjid Istiqlal….wahh…..:)

Chaeriyatun Nissa Auliyani: Kalau lihat-lihat foto di galeri hpku, selalu tertawa jika lihat foto kami berdua. Bukan seperti sepasang teman yang sedang mengabadikan dirinya di camera, akan tetapi lebih tepat seperti foto keluarga antara ibu dengan anaknya atau kaka dengan adiknya…. ( AKU TUA DONG?)

Syifa Fauziah: JIka aku menulis banyak kata untuk yang lain. Maka untuknya hanya ada 6 kata. “ Intelektual dan sok Misterius Tapi Kece”
(Kuharap syifa langsung memberikan beberapa bingkisan ke rumahku atas pujian yang telah kuberikan padanya) #2014 gak ada yang gratis ya cipaw!

Dewi Meida: Temen seperjuangan di praktikum fisika dasar 1, seperjuangan PKM, seperjuangan kelompok fisdas 2, seperjuangan liqo. Entah kenapa dosen sering mempertemukan kami dalam kelompok. Tapi kenapa dosen belum mempertemukan aku dengannya?????( okay wan sepertinya sudah ke luar topic dan gak lucu juga wan)

Reicka Ananda Syafitri: Ibarat film Harry potter nih, Reicka itu mirip sama Harmonie, lebih tepatnya mirip kecerdasannya. Gak apa apa deh reicka kaya harmonie, aku jadi ginny aja deh, ginny kan pasangannya harry potter. Hihihihihihi ( memaksakan mimpi masuk dunia nyata begininih jadinya)

Galih LP : Aku selalu berusaha keras untuk diterima menjadi kembarannya. Namun apa daya, ibunya telah menolakku mentah-mentah. Padahal aku akan bahagia sekali kalau jadi kembarannya, setidaknya kalau galih dibekali makan siang di kampus, aku juga kecipratan dapat makan siang juga kan…mana enak lagi masakan mamahnya. ( semua yang gratis emang enak wan…..)
Yasudahlah L

Pramita Cucu Mawarni: Pejuang kece selain aku nih..hehe “Kece” itu sebutan khas dari departemen yang menaungi kami berdua di BEM Jurusan Kimia. Aku paling senang kalau melihat cucu bercerita, postur gerakan tangannya yang khas yang sulit untuk diduplikat selalu membuat aku semakin seru mendengar cerita-ceritanya. Hehehe

Ega Saraswati: Pelukan hangatnya saat bertemu denganku, membuat aku menjadi tenang.  Temen duetku kalau sedang ingin bicara pakai style jawa selain dengan Fahri. Orang yang paling cepat bertanya, kalau mukaku sudah lemas lunglai. Medis, jabatan yang sering dia emban di BEM. Begitupun, ega selalu mencoba mengobati segala luka dalam hidupku ini. ( Lebay parah wan -_-) tapi serius kok…..

Desy Suharnita: Ingin rasanya aku merekrut desy sebagai guru gambar bagi adekku. Bukan hanya gambarnya yang bagus, desy juga sangat penyayang dengan anak kecil. Mungkin karena dia bungsu kali ya…Namun kuurungkan niatku tuk merekrutnya menjadi guru gambar bagi adekku, selain karena belum punya uang yang cukup buat bayar guru gambar, yang ditakutkan, adekku lebih memilih desy menjadi kakanya dibandingkan aku…L

Septina Restu: Biasa dipanggil “teteh septin”. Sama-sama suka dengan film harry potter membuat kami pernah keasyikan main games harry potter saat mata kuliah computer 1….hihihihi ( tapi tugas sudah dikerjain kok pak)
# Cuma sekali kok, itu juga karena keasyikan aja, jadi lupa kalau lagi jam kuliah.

Afwu Ayyi Amyana: Duuh salah gak ya nulis nama ayyi?????hehe Ketawanya yang khas, sudah melekat sama ayyi. Kita pernah nyolong waktu curhat bareng sebelum piket praktikum kan ayyi??? Hihihihihihi

Sylvia Faustine: Beliau ( ceilahhh beliau..) Kata beliau identik dengan orang-orang yang punya kelebihan yang WOW. Hehe…Selain jago speak in English, Sylvia juga punya pekerjaan sampingan sebagai DDSUK ( Dosen Dadakan Sebelum Ujian Kalkulus) hihihi…Karena menurut penelitian yang saya lakukan selama berabad-abad yang sekiranya agak connect dengan matakuliah yang satu ini hanyalah beliau (Sylvia) #prok prok bangga.

Mentari Reza: Pengalaman sekelompok praktikum fisika dasar 1 yang paling tak terlupakan di tahun pertama kuliah. Pusing mikirin turunan rumus, smsan seharian cuma ngomongin rumus fisika doang ( gak ada topic lain ya), dimarahin bareng sama kaka asleb, kalau ketemu mentari hawanya seperti ketemu laporan yang belum juga terselesaikan. Hehehehe
Tapi mentari orang yang pertama mau ngajarin aku cara pemakaian alat-alat fisika, seperti timbangan(neraca), dsb. ( Maklum wanda biasanya pakai timbangan pasar buat nimbang telor di warung)-_-

Dian Nisa F. : Selalu Ceria kalau ada dian. Ibarat pelangi yang selalu membawa warna indah pada langit seusai hujan. Tak ada dian, kelas PKB tak akan berwarna….

Septia Dwi Cahyani ( Beb): Orang yang tulus jika berteman, itu yang dapat kuambil dari wajah dan tatapan polosnya. Selalu kujadikan inspirasi dalam berteman. Pertanyaannya selalu mencairkan suasana liqo. Septia juga inspirasiku dalam belajar, ia selalu rajin mencari apa yang dirinya belum ketahui. Sering kutemui dia di perpus sendirian. Orang cerdas dan pintar memang luar biasa, tapi orang yang rajin dan pekerja keras tak bisa dibilang biasa ataupun luar biasa, ia lebih dari itu.

Tiara Nabila dan Annisa : Kedua anakku di kampus. Hehehehe. Mereka selalu menyapaku dengan sebutan “Bunda”. Karena terlalu sering menyapaku dengan sebutan Bunda, akupun menjadi aneh kalau tiba-tiba mereka memanggilku dengan nama asliku. Hihihihi. Yang lucunya, mereka berdua adalah teman 1 meja praktikum dengan ku. Saat semester 1 dengan tiara, dan saat semester 2 dengan Annisa. Hidup memang lucu ya… ( tapi lucuan aku kan…) -__- gak nyambung!

Sarah Anis : Sarah itu seperti Dewan Penasehat bagiku. Banyak kata-kata nasehat yang dia berikan untukku. Hal yang tak terduga dari sarah adalah, ia bisa menebak bahwa golongan darahku adalah AB. Hehe,,Kata sarah orang kaya wanda yang rada aneh tapi anehnya itu sulit banget untuk dijelaskan, apalagi kalau bukan dari golongan AB. Hihihihihi…( tapi bener loh..)

Chntya: Orang yang bilang kalau aku lembut. Sebenarnya aku senang sekali, tapi kalau boleh jujur aku ini orang yang baru belajar menjadi lembut. Kalau flashback wanda yang dulu, sulit dikategorikan lembut. Gimana mau lembut, dulu mainannya sama gitar. Hehehehe ( mata langsung menatap gitar usang nan berdebu tergantung di tembok dekat kaca, tak pernah terjamah, terancam akan dijual) hihi….Mauuuu Beliii?

Nurul Febi Safitri: Pernah suatu seketika di semester 2 kami selalu bertemu dalam kelompok dihampir setiap matakuliah. Rasanya pernah kita satu kelompok dalam 3 matakuliah sekaligus. Sampai-sampai bosen kalau amprukan bertemu. Ibarat kata anna mah 4 L ( Loe lagi Loe Lagi) hihihi. Semoga fifi gak bosen ya….? J

Risa Rianti: Anak bogor yang satu ini teh meuni alus pisan kalau berbicara. Nada sundanya teh meuni khas pisan euyyy. Hal yang paling tak terlupakan bareng risa apalagi kalau bukan saat MPA ( Masa Pengenalan Akademik) bukan masa pengenalan aku dan kamu ya….! Kita rela malam malam ke luar gang kostan buat cuma ambil pesanan tas buat MPA.
#padahal tas untuk MPA dilarang beli loh…hihi

Satu hal yang aku senang dari Risa, wawasannya luas. Itu semua terlihat saat ia sedang berbicara menjelaskan sesuatu di depan kelas. Sepertinya ia suka sekali membaca berita-berita ter up date.

Betania dan Putri: Dimana ada beta, pasti ada putri. Bener kan???? Hehe…dua sejoli ini termasuk mahasiswa stylist loh…Aku paling ingat saat ada tugas mengajar di salah satu SD negeri di Jakarta. Mahasiswa yang sedang bertugas mengajar memakai rok hitam bahan yang biasa, namun beta memakai rok hitam dengan style yang sedikit lebih bermodel dibanding yang lainnya namun tetap sopan kok J

Hadits R. Deli: Aku dan deli selalu berdua-duaan kalau lagi praktikum fisika dasar 2. Mungkin karena hanya aku dan deli yang kurang punya keberanian memakai alat-alat fisika. Kita berdua hampir sering kebagian job mencatat. Aku mencatat hasil percobaan sementara, nah..deli bagian menulis di laporan kelompok. Saya rasa praktikum fisika berubah menjadi praktikum menulis bagi kami. Hihiihi…Tapi hal itu gak berlangsung lama, di praktikum berikutnya, aku dan deli sudah mulai sering memberanikan diri untuk menggunakan alat-alat fisika sesuai prosedur praktikum. ( Tos dulu deli…J )

Rahma: Teman sepenerima bidikmisi, dan perkenalan pertama antara aku dengannya adalah saat di gedung serba guna sesaat briefing MPA. Mungkin Rahma mahasiwa pertama yang sudah ngajar privat. Tapi sekarang ia sudah pindah ke Univ lain, Univ dimana Rahma bisa lebih mengembangkan passionnya lebih dalam. I always support u Rahma…good Job ya. Congrats for SBMPTN nya…J

Itu hanyalah sekilas cuplikan manis bersama mereka selama 1 tahun dalam orbital yang sama. Adapun ikhwan-ikhwan dari PKB yang mungkin tak tertuliskan dalam postingan ini. Namun apalah arti uraian cuplikan ini semua, jika tak terkenang dalam hati. Suka, duka, tawa, candaan, air mata, sudah banyak kita lewatkan. Masa-masa famday kelas, perayaan ulang tahun, buat video kelas, berjamaah dalam mengerjakan tugas. Semua itu terbungkus indah dalam kenangan.

-Semangat tahun kedua-

-Semangat semester 3 dan 4-

Senin, 11 Agustus 2014

Batu kecil Palestina


Hai berbaju besi!
Setiap pagi kau beri sarapan ketakutan untuk kami
Kau renggut siang kami dengan kehancuran
Masih kau renggut juga waktu bermain kami dengan darah
Dan malam kami kau buat penuh air mata

Semiskin apakah hai kau berbaju besi!
Hingga tak habisnya kau renggut segala milik kami
Rumah kami rata dengan tanah! Kau bahagia
Kakak ku mati muda! Kau tertawa

Air mata ibuku, adalah luka terperih dalam jiwa
Kini ayahku akan kau bawa kemana?
Tubuhku yang mungil tak akan kubiarkan percuma untukmu
Berhentilah kau baju besi, ada batu kecil yang akan menghadangmu di sini!!!!!!


NENEK NENEK COMMUNITY (NNC) PART 2




Saat bintang coba bisikkan, isyarat agar aku mengunjunginya
Sekali saja….tapi aku justru menunda
Hal yang paling tak terduga, walau itu hal yang pasti. Nenek…
Entah pantaskah aku memanggilmu dengan sebutan itu?

Masih terputar dalam memoriku, sepotong roti yang kau beri
Selembar kertas 5000 kau tawarkan, begitu membengkas dalam mesin waktuku
Entah berapa petuah telah kau sajikkan untukku.
Walau tak ada darah yang mengalir jelas antara kita

Nenek…yang namanya baru ku hafal justru saat kau telah bisu
Bisu akan bisingnya dunia, dan akupun terhunus panah waktu
Kau pergi saat aku mulai bisa bertahan dengan hidupku
Kau kembali pada-Nya saat diri ini lebih tegar dari sebelumnya

Pilu ini semakin terasa saat mataku tak pernah berhasil mencari nenek di shaf terdepan barisan wanita dalam masjid.
Dulu, nenek selalu disitu. Yah…duduk sambil memegang tasbih
Apa mungkin nenek ke kamar mandi sejenak??
Tidak! Sudah kucari memang tidak ada..

Ya Robb…kubukanlah cucu kandungnya
Tapi aku sangat menyayanginya layak nenekku sendiri
Saat dahulu hidupku diputar balik, kau menerimaku sungguh manis
Saat yang lain hanya membuat LUKA, tapi nenek selalu beritahu bahwa adanya luka dunia untuk membuat kita semakin kuat dan bertahan

Nek..kini aku sholat isya di Masjid sendirian, gak ada nenek lagi
Dulu kita kan sering bercerita di sini, iya di sini. Nenek ingat kan??
Kau begitu bahagia menceritakan cucumu yang kembar
Dan aku selalu tertawa saat ku dengar ceritamu

Bersama nenek, aku merasa seperti anak 5 tahun yang selalu minta untuk diceritakan pengalaman-pengalaman menakjubkan dalam hidupmu
Kau yang selalu tersenyum saat aku ikut menjadi jama’ah di masjid
Nek…Wanda sayang nenek, seperti nenek menyayangiku dengan tulus tanpa pamrih

Itu kalimat yang tak pernah terucap saat berbincang denganmu

Kini anggota NNC tinggal 2, Kalian semua keluargaku, nenek…

Namamu terselip dalam do’aku…..



SADAR JIKA BODOH, LANTAS BAGAIMANA?




Pernah merasa menjadi orang paling bodoh di kelas???????
Bodoh???? Kata orang, bodoh itu tidak ada, yang ada hanya orang yang malas belajar. (hmm bener juga sih. Tapi…)

Saat semua murid di kelas mengacung tangan menandakan bahwa dirinya sering melakukan praktikum saat SMA, dan hanya aku dan satu orang temanku yang tidak mengacung. Lantas apa artinya? Saat itu aku belum menghakimi diriku sendiri. Aku hanya bilang, mereka sungguh beruntung. Dan aku hanya yang belum beruntung. Karena belum,  jadi masih ada kesempatan untuk beneran beruntung kan??

Untuk mengerjakan 3 soal fisika dasar + anak dan cucunya, aku menghabiskan waktu 2 hari 1 malam didampingi 2 buku besar yang kupinjam dari perpus 1 minggu yang lalu. Namun teman-temanku bilang, mereka hanya mengerjakannya dalam waktu setengah jam, ada juga yang ekstrem hanya 15 menit saja tanpa lihat buku. Nilai kita sama, namun bedanya mereka mengerjakan dalam kisaran waktu belasan menit, tapi spektakulernya aku menghabiskan waktu ratusan menit. ( Peristiwa tersebut menyentakku dan akhirnya kubilang “ aku Lola”) Tak jauh beda dengan computer Pentium 1, kataku saat itu

Saat hampir 80% teman di kelasku mengangguk serentak menandakan bahwa mereka mengerti akan apa yang diajarkan, aku justru menampangkan wajah melas, berdo’a agar ada temanku yang baik hati mau menjelaskannya kembali padaku.

Aku yang selalu rajin mencatat rumus matakuliah buyutnya matematika yang unyu unyu, baru bisa mengerti setelah 3 kali membaca berulang-ulang. Sedangkan temanku yang hanya mencatat seusai pelajaran, itupun meminjam catatanku, langsung mengerti saat itu juga.

Sebenarnya hal apa yang pantas dikatakan bodoh. Aku yang menghabiskan ratusan menit untuk mengerjakan soal, atau aku juga yang perlu membaca 3 kali untuk mengerti sebuah materi, atau pola fikirku yang keliru. Ya, kalimat bodoh pantas diucapkan pada diriku yang menganggap remeh sendiri kemampuanku. Bodoh karena aku tak mensyukuri apa yang diberi. Bodoh karena aku selalu menuntut rugi jika aku harus berjalan lebih jauh untuk mencapai tujuan yang sama. Semua kembali pada tujuan, entah berapa lama, atau seberapa anehnya cara kita, yang penting kita sampai tujuan, tak peduli keringat kita yang jauh lebih banyak, tak peduli sudah seberapa lelah kaki ini berlari. Siapa tau keringat ini justru penghapus segala noda hitam dalam hidup kita, siapa tau usaha ini mendapat nilai lain dari sang pencipta.

Bodoh hanya sebuah kata sifat bagi orang yang tak menyadari dan tidak memanfaatkan segala kemampuan hebat yang dimilikinya.




Rabu, 16 Juli 2014

"Dalton’s Law of Multiple Multiple Propostions"

Kita latihan lagi yuukkkkk

Kali ini latihan mengenai Dalton’s  Law  of Multiple Propostion

Phosporus forms two compounds with chlorine. In the first compound, 1 gram of phosphorus is combined with 3,433 g chlorine, and in the second 2,5 g phosphorus is combine with 14,308 g chlorine. Show these results are consistent with Dalton’s Law of Multiple Multiple Propostions!

Diketahui:

Percobaan pertama:
P = 1 gram dan Cl= 3,433 g

Percobaan kedua
P = 2,5 gram dan Cl= 14,308 g
Agar dapat dibuat perbandingannya maka
 (1 : 3,433 ) x 2,5 = 2,5 : 8,5825 = 1 : 3
 ( 2,5 :14,308) x 1= 2,5 : 14,308 = 1 : 5

Perbandingan yang dihasilkan adalah bilangan bulat bukan?? Maka hal itu sesuai dengan hukum Dalton proporsi berganda.




“The Law of Constant Composition”

Assalamu’alaykum para chemist star…

Pernah mendengar hukum alam???? Kenapa sih alam saja ada hukumnya. Hukum tentu ada, karena tanpa hokum hidup kita tidak akan teratur. Dalam kimiapun banyak loh hokum-hukumnya. Nah..tulisan ini akan membahasa sedikit mengenai “The Law of Constant Composition

Dalam setiap senyawa kimia tertentu, unsure-unsurnya selalu mempunyai proporsi yang sama dengan satu sama lain itulah the Law of Constant Composition
Kita langsung coba latihannya yuuuk

When 3,06 g hydrogen was allowed to react with an excess of oxygen, 27,35 g water was obtained. In a second experiment, a sample of water was decomposed by electrolysis, resulting in 1,45 g hydrogen and 11,51 g oxygen. Are these result consistent with the Law of constant composition? Demonstrate why or why not?

Dalam soal ini diketahui ada 2 percobaan nih yang dilakukan kata kuncinya adalah adanya pernyataan second experiment. Percobaan pertama adalah:

2H2    +  O2   menghasilkan 2H2O
3,06 g +      =  27,35 g
Wah berapa ya massa oxygen yang direkasikan…
Sudah tau kan caranya, 27,35 g – 3,06 g= 24,29 g

H2      + ½ O2   menghasilkan H2O
3,06 g +24,29 g  =  27,35 g
menggunakan rumus massa unsure dibagi massa total
%H2 = (3,06 g : 27,35 g ) x 100% = 11,18%

Begitupun dengan komposisi unsure oxygen menggunakan caea di atas. Tapi ada cara yang lebih cepat loh sebenarnya. Kita dapat menjawab pertanyaan ini dengan menggunakan nomor atom relative unsurnya saja

2H2   + O2   menghasilkan 2H2O
4  +  32  menghasilkan 36
1    : 8     =  9     ( ini perbandingannya)
Maka % H2 = (1:9) x 100% = 11,1 %
Dan  % O2 = (8 :9) x 100% = 88,8 %

Hasil dipercobaan pertama akan sesuai dengan percobaan ke dua sesuai dengan The Law of constant composition.
Mudah bukan…?




“Hukum Kekekalan Massa”

Assalamu’alaykum para chemist star
Postingan kali ini kita akan bahas mengenai  “Hukum Kekekalan Massa”

Hukum kekekalan massa atau disebut juga dengan hokum Lavoiser yaitu

“Massa sebelum reaksi akan sama dengan massa setelah reaksi”

Mau tau contoh soalnya??? Let’s try it

A 0,406 g sample of magnesium reacts with oxygen, producing 0,647 g of magnesium oxide as the only product. What mass of oxygen was consumed in the reaction?

Dari soal di atas kita dapatkan satu kata kunci bahwa magnesium oxide as the only product, artinya bahwa magnesium oksida merupakan satu-satunya produk yang dihasilkan dalam reaksi ini.

Langkah satu:

Setelah tau satu kata kunci, maka ayooo kita langsung buat persamaan reaksinya….yeeee

Mg  = 0,406 g
MgO= 0,674 g

Mg         + ½ O2 menghasilkan MgO
0,406 g  +  ……..   =  0,674 g

Nah…sesuai dengan hokum kekekalan massa bahwa massa sebelum reaksi akan sama dengan massa setelah reaksi

Jadi, massa oxygen adalah (0,674-0,406) gram= 0,268 gram…

Mudah bukan?????

Hukum kekekalam massa ini juga tak jauh bedanya dengan kehidupan kita loh…

Segala upaya yang kita lakukan akan sama dengan hasil yang kita peroleh. Kalau kita ingin hasil yang memuaskan, maka kita pun harus memperhatikan segala apa yang harus direakasikan untuk mencapai yang kita inginkan.


-Wanda Amelia Rahma-

Minggu, 13 Juli 2014

LATIHAN MENGKONVERSI YUUUK

Latihan mengkonversi yuukkkk
1. Ubahlah 1,85 g/L menjadi mg/L?
    Jawab:  1 gram/1000mg  atau 1000 mg / 1 gram  
                   1,85 gram/L x 1000 mg/1 gram
                   1850 mg/L
2. Diketahui suatu massa jenis 1,04 g/L. Berapa gram jika volumenya 0,5 qt?
    Jawab:
    Ingat ya tentang ini: 1 gallon = 4 qt
                                       1qt = 946 ml
                                       1Lb=484 gram
                                       1 yard= 3 feet
                                       1 feet = 12 inch
                                       1 inch = 2,54 cm
Jadi: 1,04 g/L x 1 L/100ml x 946 ml/1qt x 0,5 qt = 0,492 gram

3. 50 gram silver object and 50 gram gold object are both added to 75,5 ml of water contained in a graduated cylinder. What is the new water level in the cylinder? Massa jenis Ag: 10,5 g/ml
                                     Massa jenis Au: 19,39 g/ml
Jawab: V Ag = 1ml/10,5 g x 50 g = 4,7648 ml
             V Au = 1 ml/19,39 g x 50 g = 2,57 ml dibulatkan = 2,6 ml

Sehingga V total: V Ag + V Au + V air awal
                               4,8 ml + 2,6 ml +75,5 ml = 83 ml

4. HCl 20% volume, berapa molaritas larutan, massa jenis HCl = 1,37 g/ml
Jawab: coba jawab sendiri aja ya… dikasih petunjuknya aja ya
             Rumus kunci untuk jawab soal seperti ini adalah M /%V

             ( Molaritas per persen volume) utak atik saja, pasti ketemu kok..

PUISI NATRIUM: AKU BERBEDA TANPAMU

Begitu damai embun pagi hari
Seakan mencoba hibur hati yang lara
Kuayunkan kaki ku dan bertanya
Inilah akibat dari keputusanku????

Saat waktu menggiringku
Hingga akupun harus bereaksi dengan ion Clorida
Tegakah takdir memaksaku tuk ambil keputusan ini?
Keputusan untuk melepaskan 1 elektronku demi menjadi ion?

Aku nyaman dengan wujudku yang dahulu
Dimana ada 11 proton dan 11 elektron dalam diriku
Namun, saat mimpi buruk itu datang
Kini aku hanya ditemani 11 proton dan 10 elektron

Kau tau? Ini cukup berat bagiku
Wujudku semakin mengecil setelah menjadi ion
Dahulu 11 proton menarik 11 elektron
Namun kini, 11 proton HANYA menarik 10 elektron?
Tentu tarikannya akan lebih kuat dari sebelumnya

Elektron pun tertarik ke dalam inti lebih dalam
Dan wujudku semakin mengecil akibat tertarik terlalu dalam ke inti
Ya…aku sudah berubah dengan wujud asliku
Wajar saja jika hatiku resah penuh amarah akan takdir

Tersadar diri ini,
Seberapa besar amukan amarahku pada samudra
Samudrapun tetap tenang, karena ini sudah jalanku
Wujud yang berubah tak seharusnya merubah hatiku juga…



Serunya Oreo 110th Birthday Celebration Bareng Keluarga di Rumah

  Hal yang paling dirindukan dari seorang anak perempuan yang sudah berumah tangga adalah momen saat bisa kumpul bareng sama orangtua ters...