Jumat, 18 Oktober 2013

Olimpiade Sebagai Wahana Memahami Budaya Bangsa


Nama           : Wanda Amelia Rahma
No. Reg        : 3315130916
Prodi            : Pendidikan Kimia Bilingual

Olimpiade Sebagai Wahana Memahami Budaya Bangsa
Assalamu’alaikum wr.wb
Akhirnya bertemu dengan Om Jay lagi, hihi :). Kalau bertemu mata kuliah Olympism berarti waktunya apa????? Waktunya untuk ngecharge semangat lagi…..hehe. # maklum sudah 2 minggu tidak bertemu Om Jay.
Om Jay dengan gayanya yang santai karena ternyata beliau juga baru datang dari penataran di Kalimantan. Segelas kopi hangat menemani beliau di mejanya. ( jujur, saya ingin kopinya).
“PKB?????”
“Oke” ( itulah jargon dari Om Jay untuk kelasku tercinta)
Perawalan kuliah dimulai dengan menonton video olimpiade Beijing 2008.
3 kata untuk olimpiade di Beijing, Subhanallah, Wowww, Amajing maksudnya amazing. Beijing saja bisa, Indonesia juga pasti bisa dong. Tidak perlu modal banyak kok buat mewujudkan itu semua. Hanya cukup 1 M (bukan 1 miliyar). Melainkan 1 M = MAU. Kalau kita mau, maka kita akan sekuat tenaga, tak kenal menyerah untuk wujudkan itu semua. Masih ragu?????? Mengapa harus ragu, bukankah Indonesia adalah negara yang merdeka atas usahanya sendiri bukan hadiah dari penjajah kan??? Merdeka saja bisa, apalagi untuk menjadi tuan rumah Olimpiade. Pasti Bisa!
Cemungut eaaa  Semangattttttt semuanya :)
Budaya itu apa sih??????????
Budaya adalah suatu cara hidup dan nilai-nilai yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi.
Indonesia adalah negara yang memiliki beragam budaya dimana budaya-budaya tersebut harus dilestarikan. Lalu siapa yang bertugas melestarikan kebudayaan ibu pertiwi??? Siapa lagi kalau bukan kita, khususnya para mahasiswa. Hidup Budaya Indonesia! Hidup Mahasiswa! :)
Budaya terbentuk dari banyak unsur diantaranya adalah sistem agama, politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya-karya seni. Setiap kelompok/negara/bangsa memiliki budaya yang berbeda-beda menjadi cirri khasnya. Bukan hanya itu, budaya juga dijadikan sebagai perekat/pemersatu bangsa. Hebat bukan????
Apa yang membuat para wisatawan tertarik untuk datang ke Indonesia?? Salah satunya karena keragaman budaya Indonesia yang sangat banyak. Kita sebagai generasi penerus bangsa patut bangga akan hal itu. Hanya Indonesia negara yang memiliki ratusan bahasa, ribuan tarian, jutaan lagu daerah. Keragaman budaya tersebut menjadi ciri khas tersendiri yang dapat membedakan negara kita dengan negara lain. Misalnya, Bapak proklamator kita yaitu Bung Karno sangat mudah dikenali oleh negara lain dikarenakan ciri khas pakaian Bung Karno yang selalu mengenakan peci hitam disetiap pertemuan baik dalam negeri maupun luar negeri. Peci hitam merupakan salah satu budaya Indonesia yang dapat membedakan kita dengan negara lain. Bukan hanya peci, masih banyak jutaan budaya yang merupakan ciri khas Indonesia. Subhanallah…….:) Ayooo, Lestarikan budaya Indonesia! Kalau bukan kita, lalu siapa lagi????????

Untuk apa sih kita memahami budaya bangsa????? Apa manfaat dari memahami budaya bangsa????
1.    Sumber pengetahuan yang begitu luas dan dalam tentang sebuah bangsa.
2.   Mendorong munculnya upaya melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai yang terkandung dalm budaya.
3.   Membangun saling pengertian, meningkatkan komunikasi/ interaksi dan harmonisasi dalam kehidupan bersosial.
4.   Sebagai langkah menuju perdamian .

Dengan berbudaya, seharusnya masyarakat dunia hidup
dalam damai dan harmonis.
Apakah benar dunia sudah tentram dan damai sedamai lagunya D’massive???? Atau apakah benar seluruh warga dunia sudah memahami makna perdamaian seperti lagu Perdamaian yang dinyanyikan oleh band Gigi????
Namun survey membuktikan bahwa fakta yang terjadi dalam lingkungan masyarakat kini adalah justru semakin memudarnya rasa saling menghormati, menghargai, dan menyayangi antar sesama manusia.

Masih belum percaya????????? ( bagus jika tidak percaya, karena yang pantas dipercaya hanya Allah S.W.T) #prok prok prok
Atau perlu bukti???? Okay, I’ll show it to you.
1.Dalam Negeri (Indonesia)
Meningkatnya perilaku negative:
v Konflik antar suku. (Peristiwa sampit, dayak dengan Madura)
v Konflik antar supporter. (Mania sepak bola)
v Konflik antar kampong .(Jakarta, NTB, Bali, Madura)
v Konflik antar organisasi massa. ( FPI)
v Konflik antar rakyat dengan kebijakan pemerintah. ( Kasus tempat penampungan sampah)
v Konflik antar pendukung pilkada.
v Konflik antar wakil rakyat di DPR.
2.Luar Negeri ( Negara Lain):
v Perang Palestina Israel di Gaza. Apakah itu berbudaya??????
v Kadafi ditumbangkan, dibunuh, dan diseret-seret. Budaya apakah itu????
v Mesir, Husni Mubarok.

“Mengapa perilaku manusia seolah-olah tidak berbudaya?? Dan kenapa itu semua bisa terjadi?” kenapa? Kenapa? KenApa? KENAPA????
#tulis jawabannya dan kirimkan jawaban Anda ke warung nasi terdekat di rumah Anda. Hehe. Upss. Habis kalau ngirimnya ke DPR, takut tidak direspon. Lebih baik ke ibu warteg, siapa tau saja dapat makan gratis. Karena terkadang justru ibu warteg lebih peka hatinya dibandinhkan orang-orang berdasi. Hehe peace ya….
Namun akhirnya para pakar sosiolog dan budayawan memberikan pendapatnya tentang berbagai peristiwa negative yang terjadi. Dengan sepenuh hati mereka berpendapat bahwa kurangnya pemahaman terhadap budaya suatu bangsa dan menurunnya budaya toleransi antar bangsa merupakan salah satu penyebab meluasnya konflik social di dunia. ( Wahh..hebat sekali para sosiolog dan budayawan ini) # Setuju deh sama kamu ;)
Namun ingat ya kawan. Bukan hanya sekedar memahami budaya saja, namun resapi, izinkan nilai-nilai budaya mengalir dalam darah kita semua, setelah itu realisasikan dalam bentuk nyata. Buktikan pada dunia, bahwa kita sangat mencintai budaya Indonesia.

“Aku cinta Indonesia, Akupun ciintaaaa budaya Indonesia. Tak kan ku biarkan cinta ini memudar begitu saja. Karena cinta ini tulus untuk ibu pertiwi”. # Sungguh tulisan ini semakin lebay persis seperti yang nulis.

Disampaikan juga secara tersirat oleh Jacques Rogge, President of IOC.
“ Our World Today in Need of peace, tolerance, and brotherhood. The value of Olympic games can deliver these to us”
Salah satu tujuan gerakan Olimpiade adalah perdamaian dunia.

Olympism adalah dasar fundamental dan filosofi kehidupan yang mencerminkan dan mengkombinasikan antara jasmani ( badan yang sehat) dan rohani (kemauan, moral, dan kecerdasan) serta mengharmonisasikan antara kehidupan keolahragaan , kebudayaan, dan pendidikan sehingga dengan demikian dapat diciptakan keselarasan kehidupan yang didasarkan pada kebahagiaan dan usaha yang mulia, nilai-nilai pendidikan yang baik.
Sehingga diperoleh rumus berdasarkan definisi di atas, yaitu
Text Box: Olympism = Sport + Culture + Education


Penyelenggaraan multi even yang diselenggarakan secara berjenjang dan bermuara pada prestasi olimpiade, merupakan gerakan dunia yang diharapkan mampu meningkatkan pemahamn budaya. Penyelenggaraan berbagai event olahraga berjenjang sebagai upaya sosialisasi dan pemahaman budaya.
PON, SEA GAMES, ASEAN GAMES, OLIMPIADE

Renungan………..
Mungkin kita berbeda pandangan dan praktik budaya, namun kita membutuhkan hal yang sama: makanan, air, dan udara untuk bernafas, maka dengan saling memahami budaya akan menjembatani kesenjanngan antar manusia.

Hidup hanya sekali kawan….Jadilah orang yang berguna untuk orang lain. Dan jangan pernah berhenti untuk bermimpi ya…………
Karena saat kita mulai bermimpi, maka terbuka juga sejuta pintu kemungkinan akan terwujudnya mimpi-mimpi itu. Terwujud atau tidaknya mimpi-mimpi itu tergantung seberapa keras perjuangan kita untuk meraih mimpi itu.

Pertahankan dan lestarikan nilai-nilai luhur Budaya Indonesia, agar kita menjadi Bangsa yang bermartabat, aman, makmur dan sebagai penjaga kedamaian dunia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berikan komentar terbaikmu:)

Serunya Oreo 110th Birthday Celebration Bareng Keluarga di Rumah

  Hal yang paling dirindukan dari seorang anak perempuan yang sudah berumah tangga adalah momen saat bisa kumpul bareng sama orangtua ters...