Rabu, 03 Januari 2018

MANISNYA TAWAKKAL


Kita hanya bisa memberikan do’a dan ikhtiar terbaik
Allah yang akan mereaksikanyya di Langit
(Wanda Amelia Rahma)



Umat manusia sudah sewajarnya memiliki impian-impian yang ingin diraihnya selama hidup di dunia.  Impian  yang dapat menjadikan seseorang menjadi lebih bermanfaat dari sebelumnya. Selain itu, impian juga sangat jitu meningkatkan semangat dalam hidup, selalu ada target-target yang ingin dicapai baik dalam jangka pendek atau-pun jangka panjang. Impian akan jauh lebih baik jika tidak hanya di awang-awang saja karena khawatir akan terlupa. Belajar dari orang-orang sukses merealisasikan impiannya, bahwa mereka selalu menulis impian tersebut di atas kertas dan di tempel di bagian dalam kamarnya yang sering dilewati agar terpacu gairah hidupnya setiap hari.   Ada yang mengatakan bahwa hidup itu tenang saja seperti air yang mengalir. Banyak orang yang keliru mengartikan kalimat tersebut. Hidup seperti air yang mengalir bukanlah hidup dengan kepasrahan, melainkan hidup itu perlu tujuan atau targetan yang ingin dicapai. Sejatinya air yang mengalir memiliki tujuan untuk sampai ke hilir.

Selepas merasakan indahnya menjadi wisudawan Universitas Negeri Jakarta pada tanggl 16 Maret 2017, diri ini-pun langsung menatap deretan impian yang masih terpajang di dinding kamar.  Melanjutkan Studi S2 secara gratis melalui beasiswa, begitulah tulisan salah satu impian yang sudah dituliskan sejak duduk di bangku SMA kelas X.

Setelah melihat syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk mendapatkan beasiswa LPDP ( Lembaga Pengelola Dana Pendidikan) merupakan pemberi beasiswa untuk program Magister dan Doktoral dari Pemerintah Indonesia, diri ini jadi terpacu untuk mencoba mengikuti seleksinya pada tahun 2017. Mencoba meluruskan niat, merancang strategi , dan terus mendekatkan diri kepada Sang Khalik agar diridhoi dan diberikan kelancaran. Banyak pertolongan Allah yang berperan ketika proses seleksi, dimulai dari skore toefl yang mencukupi persayatan LPDP walaupun diri ini belum pernah sama sekali sebelumnya mengikuti tes toefl apalagi belajar di suatu lembaga khusus. Setiap malam berusaha selalu berkabar dan  memohon kepada Allah terkait perkembangan proses seleksi. Hingga akhirnya diri ini sampai pada tahap terakhir. Atas ijin Allah SWT, diri ini bisa lolos seleksi pada tahap 1 dan tahap 2. Kini diri ini harus berjuang ekstra di tahap terakhir yaitu tahap wawancara, penulisan esai on the spot , dan LGD.

Rasa syukur begitu besar diri ini panjatkan kehadirat Allah SWT dimana diijinkan bisa lolos hingga ke tahap 3 serta menyisihkan banyak orang. Seleksi tahap ke-3 ini tentu harus optimal  sebagai wujud syukur pada Sang Ilahi yang  telah memberikan nikmat yang banyak.

Diri ini sudah mempersiapkan segala berkas yang diperlukan H-1 minggu dari waktu wawancara dilakukan. Pada tahap terakhir ini terdapat verifikasi dokumen dimana akan dicocokkan dokumen asli dengan dokume yang di upload. Apabila dokumen tidak sesuai maka peserta dapat didiskualifikasi dan akan di blacklist. Bisa dibilang, diri ini sangat mempersiapkan dengan serapih mungkin, bahkan diri ini menyempatkan untuk survey lokasi seleksi sebelum jadwalnya. Secara tertulis, jadwal untuk verifikasi dokumen adalah pukul 13.45. Karena khawatir terlambat, maka diri ini sudah hadir di lokasi sejak pukul 09.00. Alhamdulillah kondisi ruhiyah kala itu sedang dalam keadaan baik. Tilawah 1 juz sudah terselesaikan, Sholat Dhuha sudah ditunaikan dan amalam yaumiyah lainnya. Ketika sudah masuk waktu untu verifikasi, ternyata berkas toefl yang dibawa tertukar dengan berkas tes TOEP. Pihak LPDP masih memberikan waktu 2 jam untuk membawa berkas toefl yang asli. Estimasi waktu yang diperlukan dari lokasi tes ke wawacara normalnya ialah 4 jam untuk pulang dan pergi. Sedangkan ini, hanya diberi waktu 2 jam saja untuk pulang dan pergi. Atas saran dari penumpang kereta, diri ini tidak melanjutkan transit ke stasiun lainnya karena akan memakan waktu. Alhasil diri ini menuju tukang ojek. Melalui kalimat penawaran yang kece, alhamdulillah akhirnya ada satu tukang ojek yang  bersedia mengantarkan ke kosan dengan waktu 30 menit. Sesampainya di kosan, mata langsung menuju lemari tempat penyimpanan berkas-berkas penting. Qodarullahnya, berkas toefl belum ditemukan bahkan sampai lemari baju dibongkar,  berkas toefl juga belum ditemukan. Duduk dipojok kamar sambil beristigfar memohon ampun dan mencoba ikhlas dan meyakinkan hati bahwa ini sudah takdir Allah yang terbaik untuk hamba. Di tengah istigfar , datang Ibu kos yang ikut membantu mencarikan berkas tersebut. Lagi-lagi pertolongan Allah ada melalui tangan Ibu kos yang berhasil menemukan berkas tersebut. Tanpa berfikir panjang, diri ini langsung melaju kembali menuju lokasi seleksi.

Pukul 16.00 WIB lewat beberapa detik yang menunjukkan bahwa sudah 2 jam lebih beberapa detik diri ini sampai ke lokasi seleksi. Atas ijin Allah, berkas tersebut masih diterima dan diri ini diperkenankan mengikuti tes wawancara. Saat memasuki ruangan wawancara, tersadar bahwa diri ini adalah peserta terakhir yang akan diwawancarai karena insiden tertukasnya berkas toefl dengan toep. Penampilan sudah lusuh dan lemas, namun tetap mencoba tampil prima. Sesekali menarik nafas dan menghembuskannya. Berkata dalam hati bahwa diri ini sudah banyak dibantu oleh Allah SWT dari pintu yang tidak di sangka-sangka, maka diri ini akan memberikan yang terbaik di sesi wawancara sebagai wujud terimakasih dan rasa syukur. Lahaula wala quwwata illa billa.

Proses wawancara berlangsung sangat sengit dengan pihak dosen yang mewawancarai. Akan tetapi Allah beri kelancaran lisan dalam menjawab sehinga jawaban diri ini terlihat sangat meyakinkan. Proses wawancara-pun berhasil dilewati dengan penuh perjuangan.. Walaupun proses seleksi sudah selesai, namun hati sempat merasa khawatir dan  merasa pesimis. Teringat akan beberapa pertanyaan dosen pewawancara yang sangat menjebak, ditambah lagi keterlambatan datang saat wawancara akibat insiden berkas tertukar. Hal-hal itu menjadi andalan syaitan untuk meggoyahkan hati. Alhamdulillah Allah beri hidayah melalui ceramah di media social terkait Tawakkal.

Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan memberikan baginya jalan ke luar (bagi semua urusannya). Dan memberinya rezki dari arah yang tidada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (segala keperluan)nya” (QS ath-Thalaaq:2-3).

Sesaat sebelum pergi menemani binaan untuk I’tikaf di Masjid  terdapat email masuk dari pihak LPDP yang isi pesannya menunjukkan bahwa diri ini lolos tahap terakhir dan resmi menjadi penerima beasiswa LPDP. Nikmat mana lagi yang mau kamu dustakan??  Sejenak hamba merenungi betapa indahnya Allah memberikan rasa bahagia melalui sebuah rintangan , peristiwa itu benar-benar meyakinkan diri ini bahwa Tawakkal yang kita lakukan pasti akan berbuah manis. Karena kita manusia memiliki kemampuan yang  terbatas, dan hanya Allah yang Berkuasa.


Ketika semuanya dikembalikan  kepada Allah, hati tenang nan bahagia
Sungguh manis buah dari Tawakkal








Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berikan komentar terbaikmu:)

Serunya Oreo 110th Birthday Celebration Bareng Keluarga di Rumah

  Hal yang paling dirindukan dari seorang anak perempuan yang sudah berumah tangga adalah momen saat bisa kumpul bareng sama orangtua ters...