Rabu, 03 Januari 2018

PERJUANGAN DIBALIK SELEKSI SUBSTANSI LPDP

Assalamu’alaykum wr.wb

Hallo guys, people, abang, none, akang, teteh, mas, mba, dan wanda lovers para blogger lainnya.

Setelah posting-an yang lalu tentang 2 jenis seleksi LPDP, kini giliran seleksi LPDP yang terakhir yaitu “SELEKSI SUBSTANSI”




Penulis butuh semangat lebih untuk menulis kembali karena selama liburan penulis disibukkan dengan kegiatan ke-artisan seperti main film (yang bener nonton tv aja kok), berbisnis wandamart (lebih tepatnya jagain warung ibu), kampanye untuk pilkada 2018 (maksudnya silaturrahim ke sahabat-sahabat masa kecil). Kece banget ya…..:) -_-





Okay, back to our topic. Untuk seleksi substansi ini adalah seleksi yang penuh drama sekali bagi penulis. Penasaran???

Seleksi substansi ini terdiri dari 3 tahapan + verivikasi dokumen, yaitu

1)wawancara
2)penulisan esai on the spot
3)LGD

Secara singkat teknis penilaiannya adalah menggabungkan nilai ke 3 tahapan tersebut dan disesuaikan dengan urutan prioritas yang disepakati LPDP. Misalnya, jurusan sains memiliki prioritas lebih besar dibandingkan jurusan lainnya. Hal-hal tersebut menjadi pertimbangan LPDP. Adapun prioritas jurusan mungkin tidak akan selalu tetap seperti itu, pasti ditentukan dengan kebutuhan bangsa saat itu. So, membaca buku panduan LPDP terbaru menjadi hal yang wajib bahkan fardhu ‘ain 
(lebay banget -_-).

Bagaimana sih teknis 3 tahapan seleksi substansi?

Jadi, nanti kita diinformasikan terkait jadwal seleksi substansi kita oleh pihak LPDP berikut waktu-waktunya. So, setiap pendaftar sudah mengetahui pada jam dan menit ke berapa dia akan di verivikasi dokumennya, pada jam dan menit ke berapa dia akan wawancara dan tes penulisan esai. Semuanya sudah di atur sedemikian rupa oleh pihak LPDP. Keren deh pokoknya J

Seleksi substansi ini tidak hanya diadakan di Jakarta kok, LPDP juga mengadakannya di beberapa kota besar. Total waktu untuk seleksi substansi ini adalah 3 hari. So, kalau kamu sudah lolos di 2 tahap sebelumnya harus rajin buka email dan sms ya. Khawatir karena lalai buka email dan sms, jadi terlewat jadwal seleksi substantif. Kan sayang banget L

Untuk wilayah Jakarta di laksanakan di STAN (Bintaro) selama 3 hari yaitu Senin, Selasa, dan Rabu. Wanda sendiri mendapat jadwal verivikasi dokumen pada hari Selasa pukul 13.45 dan jadwal wawancara pada pukul 15.00. Sedangkan tes penulisan esai dijadwalkan pada hari Rabu (pagi hari) dan LGD dijadwalkan setelah tes penulisan esai selesai. Untuk hari Senin, Wanda tidak mendapatkan jadwal tes apapun. Jadi, Wanda gunakan hari itu untuk survey lokasi. 

(FYI, Wanda orangnya prepare banget sampai hal-hal terkecil) Bahkan dokumen untuk verivikasi sudah dipersiapkan rapih 1 minggu sebelum jadwal seleksi substantif. (maklum..perempuan memang begitu)

#VERIVIKASI DOKUMEN

Jeng jeng……..
Drama di mulai

Verivikasi dokumen adalah verivikasi segala dokumen yang telah kita upload saat seleksi administrasi dengan menunjukkan dokumen asli. Apabila ditemukan dokumen palsu maka otomatis akan didiskualifikasi dan di black list dari LPDP. Apabila sudah lolos verivikasi dokumen, baru kita diijinkan untuk tes ke-3 tahapan tersebut. Ada sedikit drama yang terjadi waktu itu. Penasaran??? 
(siapkan tisu atau ember untuk membaca kisahnya)
Padahal kisahnya biasa aja sih -_-

Seperti yang sudah di sampaikan di atas. Wanda ini tipenya prepare banget. Bahkan tugas kuliah yang dikumpulkannya 2 bulan lagi, sudah Wanda kerjakan dan rapihkan dari jauh-jauh hari. Apalagi untuk seleksi besar seperti LPDP. Tentu persiapannya bukan main. Paska dinyatakan lulus sidang pada tanggal 16 Februari 2017, langsung menyiapkan segala printilan dokumen LPDP, rajin gangguin kaka tingkat yang sudah lolos LPDP (hehe), melototin pdf panduan LPDP setiap hari karena khawatir ada hal-hal yang terlewat untuk dibaca. Pokoknya luar biasa deh persiapannya. Bahkan satu hari sebelum seleksi substansi sudah survei lokasi. #Kan maiiin (bukan main)

Berdasarkan jadwal bahwa Wanda akan di verivikasi dokumennya pada hari Selasa pukul 13.45 WIB. Akan tetapi Wanda sudah hadir di tempat seleksi pukul 09.00 pagi. Niat banget bukannnnn? Tidak hanya usaha secara duniawi, Wanda juga mengupayakan melalui do’a dan pendekatan spiritual ke Allah SWT. Sebelum jadwal seleksi, Alhamdulillah sudah qiyamul lail, sudah menyelesaikan odoj (one day, one juz), sudah sholat Dhuha, dzikir, sholawat, dll. Pokoknya ikhtiar dan do’a sudah dikerjakan. Oleh karena itu pada waktu memasuki Dzuhur, Wanda terlihat lebih tenang dan percaya diri. Percaya diri karena merasa segala persiapan baik yang berbau dunia dan akhirat sudah tuntas dilakukan. Hingga tiba saatnya…….

Saat di mana pihak yang menge-check dokumen Wanda mengatakan, “Di mana sertifikat toefl yang asli? Ini hanya ada sertifikat tes TOEP UNJ saja”. 
Jederrrrrrrrr (seakan-akan ada petir di siang hari yang panas itu). 

Saat verivikasi itulah baru tersadar bahwa sertifikat toefl yang asli tertukar dengan sertifikat TOEP UNJ. Sempat bengong sekian detik karena masih tidak percaya bahwa Wanda bisa teledor seperti itu. Padahal dokumen untuk verivikasi selalu di check setiap hari di kamar kos setiap detailnya. Akhirnya dengan muka memelas nyaris frustasi memohon belas kasihan ke pihak LPDP untuk memperbolehkan Wanda membawa dokumen aslinya pada besok hari (hari Rabu). Setelah pihak LPDP berdiskusi, beliau hanya mengijinkan Wanda untuk kembali ke kosan dan mengambil sertifikat toefl yang asli. Paling lama di tunggu hingga pukul 4 sore hari itu. Jika berhasil, maka pukul 4 sore, Wanda diijinkan melalui tes wawancara yang seharusnya secara jadwal dilakukan pada pukul 3 sore. Apabila hingga pukul 4 sore tidak berhasil membawa sertifikat yang asli, maka harap lapang dada untuk tidak bisa melanjutkan seleksi berikutnya. Syedih ;(

FYI, lokasi kos-an Wanda ada di Jakarta Timur, sedangkan lokasi seleksi ada di Jakarta Selatan. Butuh waktu 4 jam biasanya untuk pulang pergi dari JakSel-JakTim lalu JakTim-JakSel menggunakan jalur angkot dan kereta. Namun pihak LPDP hanya memberikan waktu 2 jam saja tidak lebih. Tidak banyak berfikir, Wanda langsung lompat ke luar gedung mencari Ojek pangkalan menuju stasiun pondok ranji. Tabrak sana, tabrak sini pokonya yang penting sesegera mungkin masuk ke kereta. Di dalam kereta, tangan bergetar bukan main, waktu seakan bergerak sangaaat cepat dari biasanya. Hingga seorang Ibu-Ibu bertanya mengenai apa yang terjadi hingga tangan ini bergetar dan panik. Walaupun dengan mulut gemetar, tapi mencoba tetap tenang ketika menjelaskan apa yang sedang dialami ke Ibu-ibu tersebut. Singkat cerita, beliau memberi saran untuk tidak melanjutkan perjalanan menggunakan kereta karena kereta akan lama di jam sibuk seperti ini. Alhasil, setelah transit di stasiun tanah abang, langsung bergegas mencari Ojek Tradisional.

“Siapa di sini yang bisa anterin saya ke Rawamangun, Jakarta Timur hanya dalam waktu 30 menit?”

Tiba-tiba semua tukang ojek menolak tidak menyanggupi dengan berbagai alasan. Hingga tiba-tiba ada 1 tukang ojek dengan gagah perkasa bagaikan pahlawan di kartun-kartun menawarkan kesiapannya. “Makasih ya Allah”

Cuuuuuuuuuussss…..langsung melaju dengan pahlawan tukang ojek .


Baru pertama kali, dibonceng dengan tukang ojek super cepat sampai-sampai saat melewati polisi tidur, tidak di rem sama-sekali. Kerudung sudah terbang ketarik oleh gesekan angin yang kencang, debu-debu sudah bereaksi penuh di wajah. Kencangnya Bapak tukang ojek-pun berhenti saat bensin beliau habis -_- Karena jam-jam pulang kerja, pom bensin-pun ramai sekali dan antrian sangat panjang. Ide kreatif-pun muncul. Mencoba meminta maaf dan mengabarkan kondisi Wanda yang sedang dikejar waktu ke setiap pengendara yang sedang antri bensin. Alhamdulillah, lagi-lagi pertolongan Allah. Bapak tukang ojek yang antri dibagian paling belakang dipersilahkan langsung ke depan untuk mendapatkan bensin lebih dulu. #terharu

Sesampainya di kos-an, Bapak tukang ojek diminta menunggu di depan kos-an dengan kondisi belum di bayar sama Wanda. #wandategaL

Mencoba mencari sertifikat toefl yang asli di lemari buku dengan tangan gemetar dan wajah panic karena ketika itu sudah pukul 3 sore. Tersisa satu jam lagi. Bongkar sana, bongkar sini

Kenyataan pahit harus ditelan, sertifikiat toefl itu tidak ada. Ukuran sertifikat tersebut memang kecil, khawatir tidak sengaja kebuang ke tempat sampah. Karena beberapa hari lalu, Wanda memang membuang berkas-berkas selama kuliah S1 yang dianggap sudah tidak penting lagi. Mungkin kertas toefl-nya ikut terbuang teman-teman L

Hanya bisa duduk di pojokkan kamar kosan, sambil menekuk lutut, menundukkan wajah sambil memproduksi ber-liter-liter air mata (sumpah lebay banget sampai liter-_-). Hingga bunyi klakson tukang ojek berbunyi seakan meminta bayaran. Ibu kos akhirnya datang ke kamar kos sambil mengingatkan bahwa tukang ojek di bawah sudah minta bayaran. Posisi Wanda waktu itu masih nangis di pojokkan seakan tidak menyangka bahwa diri ini gugur dari LPDP karena berkas yang tertukar L Melihat kondisi Wanda yang memprihatinkan, Ibu kos-pun dengan bantuan anaknya mencoba mencari kertas persegi panjang berwarna pink tersebut.

Atas ijin Allah SWT, kertas yang menjadi benda yang paling dicari kala itu justru berhasil ditemukan oleh Ibu kos hanya dalam waktu 2 menit saja. Kertas tersebut berada di dalam amplop putih besar yang sebenarnya sudah sempat Wanda pegang-_- Tanpa berfikir panjang, langsung bergegas menuju tempat lokasi. Singkat cerita sampai-lah di tempat lokasi pukul 16.00 WIB lewat beberapa detik saja. Pihak LPDP kaget bukan main saat Wanda mendorong paksa pintu tempat verivikasi dokumen dilakukan, wajah beliau-beliau kaget tidak menyangka. Berkas toefl langsung diberikan dan segera dipersilahkan untuk mengikuti wawancara. Ruangan tempat berlangsungnya wawancara sangat besar sekali. Seperti rungan di Hogwarts waktu Harry Potter tes penempatan menggunakan topi Hogwarts. Keren deh pokoknya. Tapi karena kejadian itu, Wanda jadi peserta terakhir yang diwawancarai dengan kondisi muka yang sudah kumel kena debu, baju sudah acak-acak-an. Mencoba mensyukuri nikmat Allah karena berkas toefl berhasil ditemukan dan terbebas dari ancaman blacklist LPDP dengan memberikan yang terbaik saat sesi wawancara. Tarik nafas sambil mengucapkan Lahaula wala quwwata illa billah menjadi formula andalan sebelum wawancara.

#Melalui seleksi wawancara ala Wanda

Tampil dengan percaya diri namun dengan sikap yang sopan dan ramah. Senyum menjadi hal yang dilakukan pertama kali. Mengucap salam kepada tiga pewawancara, bersalaman kepada ke tiga pewawancara tersebut. Ketika itu ada satu pewawancara wanita duduk di tengah dan dua pewawancara lainnya adalah laki-laki. Gaya Wanda besalaman tetap mengikuti aturan Islam artinya tidak bersentuhan kepada pewawancara laki-laki. Kemudian Wanda dipersilahkan duduk, barulah Wanda-pun duduk di bangku yang sudah disediakan. Pewawancara wanita mulai membuka sesi wawancara dan memperkenalkan nama pewawancara ketika itu. Saya-pun mendengarkan dengan seksama saat beliau membuka sesi wawancara dan menghafal nama-nama pewawancara yang telah disebutkan beliau. Wanda-pun mengucapkan terimakasih atas waktu yang diberikan sambil menyebutkan nama pewawancara. Jadi, selama wawancara Wanda tidak hanya menyebut para pewawancara dengan panggilan Bapak atau Ibu saja. Wanda juga menyebut lengkap dengan nama para pewawancara. Hal tersebut bisa menandakan bahwa kita benar-benar seksama menyimak apa yang di sampaikan oleh pewawancara saat sesi pembukaan.

#Beberapa pertanyaan yang diberikan beserta jawaban Wanda

1.      Kenapa kamu datangnya terlambat? Kamu tadi keasyikan makan di kantin ya?
Mohon maaf atas keterlambatan ini. Saya sebenarnya sudah hadir di tempat seleksi sejak pukul 09.00 pagi. Saya terlambat karena mendapatkan accident bahwa kertas toefl yang asli tertukar dengan kertas TOEP UNJ. Alhasil saya diminta LPDP untuk mengambil berkas tersebut sampai batas akhir jam 16.00 WIB. Padahal lokasi kos saya jauh, beberapa orang sudah pesimis melihat kondisi saya. Akan tetapi saya berupaya semaksimal mungkin untuk mengambil berkas tersebut. Berusaha terus berfikir positif sambil berdo’a kepada Yang Maha Kuasa. Alhamdulillah, Allah ijinkan saya untuk berhasil mengambil berkas toefl yanga asli dan sampai ke lokasi seleksi tepat waktu. Saya sekali lagi mohon maaf akan hal tersebut.
(Saya rasa, penjelasan tersebut mampu merubah kesan negatif di awal terhadap diri saya akibat terlambat menjadi kesan yang sedikit lebih baik)
2.      Coba jelaskan tentang diri kamu?
Saya Wanda Amelia Rahma merupakan pribadi yang tangguh dan pekerja keras. Saya berhasil lulus cepat 3,5 tahun dari pendidikan kimia UNJ dengan kondisi awal yang tidak diperhitungkan oleh banyak orang. Saya berasal dari SMA di kabupaten dengan kondisi Laboratorium kimia yang jarang bahkan nyaris tidak digunakan. Sehingga kemampuan saya di laboratorium sangat rendah. Ketika masuk pendidikan kimia UNJ, saya sering mendapatkan nilai yang rendah khususnya saat praktikum karena saya tidak memiliki banyak ilmu terkait keterampilan praktikum. Sedangkan teman-teman saya yang lain sebagian besar berasal dari SMA di kota-kota besar yang sudah canggih peralatan laboratoriumnya. Saya tidak berkecil hati, saya belajar hingga larut malam dari Youtube untuk mengejar ketertinggalan saya dalam memahami keterampilan praktikum kimia. Alhamdulillah di tahun ke dua kuliah, saya mendapatkan peningkatan keterampilan praktikum dibuktikan dengan nilai praktikum yang berubah menjadi A. Semenjak itu, saya mulai tertarik mengikuti lomba karya tulis berbau kimia. Awalnya banyak menemui kekalahan, namun pada akhir kuliah mampu mendapatkan juara-juara sesuai yang tertera pada CV. Kerja keras belajar tersebut saya coba pertahankan bahkan tingkatkan hingga akhirnya atas kuasa Allah, saya berhasil lulus 3,5 tahun dengan nilai IPK 3,73. Pada angakatan sebelumnya, belum ada yang berhasil lulus 3,5 tahun dari pendidikan kimia UNJ. Judul skripsi saya juga merupakan judul baru yang baru ada di pendidikan kimia . Penelitian saya itu-pun kini telah mendapatkan Hak Cipta. Banyak orang yang tidak menyangka, mahasiswa dari desa yang sering kebingungan di laboratorium kini justru berhasil menjadi Mahasiswa Berprestasi Utama FMIPA sekaligus lulus cepat 3,5 tahun. Pada tahun sebelumnya, jarang sekali mahasiswa kimia mengikuti ajang mahasiswa berprestasi. Karena tugas kimia sudah penuh di laboratorium dari pagi hingga sore berikut tugas laporannya yang harus ditulis tangan. Akan tetapi karena ijin Allah, saya mencoba menggunakan manajemn waktu yang baik antara kuliah, organisasi, akademik, dan ibadah menjadi seimbang.
(Jadi, jika kita diminta menjelaskan tentang diri kita, maka di situlah saatnya kita “menjual diri kita” dalam arti menunjukkan keunggulan kepribadian kita. Menurut saya, tidak perlu kembali menceritakan tentang diri kita yang sudah kita tulis di CV dan yang sudah kita tulis di esai. Kita ceritakan sisi lain kita yang menunjukkan bahwa saya ini memiliki kepribadian yang tangguh. Tentu ceritakan dengan sebenar-benarnya. Karena akan ada pewawancara yang merupakan psikolog sehingga akan mudah mengamati apa yang kita katakan. Lagi pula ada Allah yang selalu mengamati kita)
3.      Pernahkah kamu mengalami kekecewaan?
Saya pernah mengalami kekecewaan.
4.      Kekecewaan terbesar apa yang pernah kamu alami selama kuliah S1?
Kekecewaan ketika saya memenangkan sebuah perlombaan bersama anggota tim saya, namun hadiah yang diberikan tidak sesuai dengan yang diutarakan di awal.  Padahal uang tersebut sudah direncanakan untuk mengikuti kegiatan di luar negeri.
5.      Bagaimana cara kamu mengatasi kekecewaan yang kamu rasakan?
Untuk mengatasi kekecewaan, saya mengubah hal negative tersebut menjadi hal positif. Sama seperti kejadian yang baru saya alami, ketika saya sadar bahwa berkas toefl saya tertukar maka saya mencoba berpositif thingking bahwa Allah akan membantu saya dan akan ada hikmah besar dari peristiwa yang saya alami. Akhirnya kekecewaan saat s1 tersebut membuat saya berfikir untuk mencari solusi dan hikmah. Karena tetap tidak mendapatkan hadiah sejumlah yang dijanjikan, maka saya berupaya mencari sponsor ke luar universitas untuk membantu dana kegiatan saya di luar negeri. Berdasarkan peristiwa tersebut, saya baru mengetahui bahwa banyak sponsor-sponsor di luar Universitas yang dapat membantu kita dalam hal berprestasi.
6.      Apa yang kamu lakukan setelah lulus dari S1?
Saya baru saja wisuda pada bulan Maret 2017. Saya mengajar secara private matapelajaran kimia , ipa, dan matematika SMP dan SMA. Saya juga masih membantu dosen saya dalam project jurusan.
7.      Selama kamu membantu dosen kamu, apakah kamu di bayar?
Pembayaran tidak formal seperti kita bekerja di sebuah instansi, hanya kadang kala setelah project selesai, dosen saya mengirim uang ke rekening saya pribadi.
8.      Mengapa kamu memilih Ilmu Kimia di UI?
Karena Ilmu Kimia di UI terbagi 3 menjadi Hayati, Non-hayati, Bioteknologi. Untuk menunjang ide Tesis saya, saya membutuhkan ilmu kimia organic dan biokimia yang bisa saya dapatkan di Ilmu Kimia Hayati. Sedangkan di Universitas lain jurusannya sangat detail seperti jurusan kimia organic saja, jurusan kimia fisik saja.
9.      Coba jelaskan judul Tesis yang sudah kamu siapkan?
Saya menjelaskan judul Tesis saya (mohon maaf tidak dijelaskan di sini ya)
10.  Mengapa kamu pindah jurusan dari pendidikan kimia (S1) kini menjadi Ilmu Kimia Murni? Saya lihat, nilai-nilai matakuliah kimia murni di ijazah tidak lebih besar daripada nilai matakuliah pendidikan
Saya memutuskan ke kimia murni karena saya merasa kurang mendapatkan ilmu terkait kimia-nya ketika kuliah di Pendidikan Kimia. Sedangkan selama S1 saya tertarik dengan penelitian-penelitian kimia terbukti dengan judul-judul karya tulis saya tentang kimia murni. Saya juga punya impian besar untuk bangsa ini dan hal itu dapat diwujudkan dengan materi kimia murni. Terkait nilai matakuliah kimia murni yang lebih kecil dari matakuliah pendidikan karena karakter penilaian matakuliah kimia murni jauh lebih ketat dan detail, karakter materinya juga jauh lebih complicated.
11.  Jika saya meminta kamu untuk pindah daftarnya ke Pendidikan Kimia, bagaimana?
Seperti yang sudah saya jelaskan, bahwa saya memiliki ketertarikan dengan kimia murni dan hal tersebut sudah dibuktikan dengan penelitian-penelitian semasa S1. Akan tetapi, jika Negara ini lebih membutuhkan saya di pendidikan kimia. Maka, saya siap untuk kembali ke pendidikan kimia. Karena tujuan utama saya memang untuk berkontribusi pada bangsa ini.

Setelah pertanyaan selesai maka ada 1 dosen laki-laki yang memberikan pesan kepada Wanda. Isi pesannya berikut ini, “Wanda, kamu itu ibarat kueh di atas meja, pasti akan ada semut yang mencoba memakan kueh tersebut. Maka kamu harus mencoba tidak begitu saja memberikan untuk semut-semut tersebut. Semoga sukses”

Saya mengucapkan terimakasih ke setiap pewawancara dengan konsisten menyebutkan nama pewawancara. Kemudian bersalaman satu per satu sesuai adab bersalaman kepada yang bukan muhrim. Mengucapkan salam penutup dan tetap tersenyum.

Setelah keluar dari ruangan tersebut, rasanya lelah ini berubah menjadi lega. Setidaknya saya berhasil tidak menyerah pada hari ini!!!

***
#Waktunya penulisan esai on the spot

Hari Rabu pagi tepat waktunya untuk tes penulisan esai on the spot. Kondisi paska kejadian kemarin masih membekas. Saya harus menerima kondisi bahwa sepatu saya jebol di stasiun. Mungkin karena kemarin dipakai lari ke sana ke sini demi mengejar berkas toefl. Alhasil saya beli sandal jepit di stasiun. Saya-pun datang ke lokasi seleksi menggunakan sandal jepit-_- Allah yang sudah banyak membantu saya untuk tetap melewati serangkaian tes dengan tetap penuh keyakinan walaupun kondisi sandal berbeda 180 derajat dengan peserta yang lainnya. Saya harus memilih 1 topik dari 2 topik yang diberikan. Untuk mempersiapkan tes yang satu ini. Wanda rajin sekali membaca berita baik berita nasional dalam negeri maupun luar negeri. Tips dan trik dari Wanda untuk penulisan esai:

1.      Penulisan terdiri dari latar belakang topic, ide/solusi/gagasan, penutup yang berisi kesimpulan.
2.      Mengaitkan topic yang dipilih dengan background jurusan kita.
3.      Tulis dengan rapih sesuai aturan penulisan yang benar.
4.      Manajemen waktu

Wanda waktu itu memilih topic tentang “Hoax”. Wanda kaitkan dengan isu-isu di kehidupan sehari-hari yang ternyata setelah dibuktikan menggunakan konsep kimia, ternyata isu tersebut Hoax. Wanda juga menjelaskan penemuan terbaru dari ITB terkait alat pendeteksi Hoax. Sehingga walaupun topiknya umum, isi esai Wanda tetap bermuatan sains sesuai background pendidikan Wanda yang berasal dari kimia.

#Waktunya LGD yeaayyy

Waktu itu kita yang terdiri dari 8 orang kalau tidak salah dikumpulkan dalam satu ruangan. Masing-masing dari kita diberikan kertas yang berisi penjelasan isu yang akan dibahas. Kertas tersebut tidak boleh kita coret-coret. Hati-hati ya! Ada pula kertas kosong yang disediakan untuk coret-coret kita. Waktu itu bukan Wanda yang membuka diskusi karena jujur, Wanda kurang paham dengan isu yang diberikan yaitu tentang “start up”. Wanda mencoba menyimak dengan ekspresi wajah yang penuh perhatian kepada siapa saja yang memberikan pendapat. Sambil berupaya mencari celah untuk memberikan pendapat, atau sekedar penguatan terhadap suatu pendapat. Karena Wanda benar-benar kurang menguasai isu tersebut. Oh iya, sebelum kita mulai berdiskusi, akan diberikan waktu untuk kita membaca baik-baik isu yang diberikan.

Saya-pun mengucapkan banyak syukur kepada Allah atas kemudahan yang Allah berikan di tengah kesulitan yang dialami. Harapan untuk lolos pada awalnya nyaris sedikit, melihat kejadian yang telah sempat bikin heboh pihak LPDP-_- Sembari saya-pun banyak memohon ampun karena sangking prepare-nya kadang saya jadi kelewat percaya diri dan lupa kalau ada Allah Yang Maha Berkuasa atas segala sesuatu. Sempat terucap dalam hati, sekiranya saya tidak lolos LPDP sekiranya saya telah berjuang sampai titik akhir darah penghabisan. Sekiranya tidak lolos, saya bisa menceritakan kisah perjuangan ini ke Wanda junior kelak (hehehe) bahwa Ibunya pernah berjuang sebegitu kerasnya bukan untuk mengejar dunia secara berlebihan tapi sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT.
#wandamenatapmasadepan




***
Waktu sebentar lagi sudah masuk waktu maghrib. Setelah selesai mengantarkan adek tingkat ke Masjid tempat I’tikaf saat itu, tiba-tiba bunyi wA sudah ramai. Ternyata pengumuman seleksi LPDP sudah dikirim ke email. Allah Maha Besar, nama Wanda Amelia Rahma dinyatakan lulus seleksi substansi LPDP dan dinyatakan sebagai awardee LPDP. MasyaAllah. Begitu indahnya Allah mengemas hadiah ini menjadi hadiah yang indah dibalut dengan rasa syukur yang tiada tara. Kejadian itu menunjukkan ketika kita yakin dengan kekuatan Allah, maka Allah akan mengabulkan dan membantu kita. Karena Allah bersama prasangka hambanya.

-WAR-







4 komentar:

  1. Maa syaa Allah. ๐Ÿ˜๐Ÿ˜๐Ÿ˜

    BalasHapus
  2. Maa syaa Allah. ๐Ÿ˜๐Ÿ˜๐Ÿ˜

    BalasHapus
  3. Maasya Allah. Kakak bisa ingat semua pertanyaan dan jawaban itu? Ini kisi-kisi yang baik sekali, hehe. Sekaligus menginspirasi!

    Terus nulis yang kayak gini lagi dong, Kak! Investasi waktu baca jadi lebih seru dan bisa sambil panen hikmah, hehehe. Barakallah, Kak Wanda ๐Ÿ’•

    BalasHapus

Berikan komentar terbaikmu:)

Serunya Oreo 110th Birthday Celebration Bareng Keluarga di Rumah

  Hal yang paling dirindukan dari seorang anak perempuan yang sudah berumah tangga adalah momen saat bisa kumpul bareng sama orangtua ters...