Pernah
berbuat salah? Pernah melakukan kesalahan? Atau justru ada yang belum pernah
melakukan kesalahan? Kalau boleh saya tebak, 99,99% setiap manusia pernah
mengalami yang namanya berbuat kesalahan, baik kesalahan kecil ataupun besar.
Ada
yang takut saat melakukan kesalahan? # itu hal yang
wajar
Ada
yang tidak merasa takut setelah melakukan kesalahan? #
itu tidak wajar dan perlu dihajar biar segera sadar.
Tapi
kalau cuma takut doang namun tak ada tindakan untuk memperbaikinya. BUAT APA JUGA KALEEEEEE!!!!!
Kesalahan
itu WAJAR, tapi kalau menyalahkan orang lain itu
KURANG AJAR namanya.
Kesalahan
juga hal yang BIASA, tapi kalau menyalahkan
orang lain namanya KEBIASAAN (buruk)!!!
Kalau
ada pertanyaan. Siapa yang paling pantas dicela dan disalahkan? Jawabannya adalah……………..
Namun
tak banyak orang yang mau mengakui bahwa dirinyalah yang salah. ( termasuk yang
nulis ini blog) haha. Kenapa sih rasanya berat banget buat bilang “ SAYA SALAH”. ( Padahal kalau difikir-fikir beratan
juga kalau manggul beras dah). Saat kita
ngalamin seperti itu, bisa dipastikan bahwa kita tipe orang yang EGOIS!.
Menurut
mentoring saya, pada umumnya setiap manusia memilik ego. Namun saat ego kita
tak bisa menghargai ego orang lain. Maka kata ego dalam diri kita berubah makna
menjadi EGOIS! Dan kalau sudah begitu perbanyklah minum obat, uppps maksudnya
obatnya itu istigfar. Tidak selamanya bukan hal yang kita anggap benar itu
memang benar?
Lalu
apa yang harus saya katakan apabila saya terbukti melakukan kesalahan?
“ SAYA SALAH, SAYA BERTOBAT, SAYA AKAN MEMPERBAIKI DIRI SAYA DAN
CARA SAYA AGAR TIDAK MENGULANGI KESALAHAN YANG SAMA!”
Tidak
perlu takut kawan, manusia pertama yang Allah ciptakan pun pernah melakukan
kesalahan. Nabi Adam dan Hawa yang sudah diberi kenikmatan untuk tinggal
disyurga ternyata pernah melakukan kesalahan dan membuat Allah kecewa. Berbagai
upaya syetan yang tak kenal pantang menyerah akhirnya bisa menggoda hati
keduanya, sehingga mereka tergoda untuk memakan buah khuldi, dimana buah khuldi
adalah buah yang sudah dilarang oleh Allah untuk jangan dimakan. Setiap kesalahan
mempunyai konsekuensi tersendiri. Nabi Adam dan Hawa pun dikeluarkan dari
syurga yang penuh dengan kenikmatan dan diturunkan ke bumi. Bukan perkara mudah
untuk tinggal dibumi, karena saat itu bumi benar-benar masih alami seperti
hutan belantara, masih terdapat jurang-jurang besar dan hewan-hewan buas
lainnya. Dan konsekuensi mau tidak mau harus dijalankan agar menjadi suatu
pembelajaran kedepannya.
Saat
kita mau mengakui kesalahan yang kita lakukan, menerima segala konsekuensi
dengan ikhlas, dan bertekad untuk memperbaiki diri. Maka tanpa kita sadari
bahwa kita sedang melakukan suatu pembelajaran yaitu BELAJAR
DARI KESALAHAN.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berikan komentar terbaikmu:)