Ku nyalakan, ku matikan
Namun hanya diam, tak bisa mencegah
Terbujur kaku di dinding
Badannya yang terhubung dengan lampu kamarku
Membuatnya pasrah terhadap apa yang ku
lakukan
“SAKLAR” begitulah menyebutnya
Sama dengan nyawa ini? Yang pasrah pada penciptanya
Sebagai penguasa atas SAKLAR
KEHIDUPAN.
Lalu kapan sang Maha akan mematikannya?
Allohu A’lam
Hanya bisa pasrah menunggu giliran tiba
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berikan komentar terbaikmu:)