Rabu, 22 Januari 2014

SISKOM XXII

Assalamu’alaykum wr.wb




Sudah pernah pergi ke Bogor???? Sudah dong, malahan dua kali. Yeeeeeeeeeeee. # wanda gitu loh

Sungguh katro sekali anak ini, baru ke bogor saja bahagianya luar biasa, bagaimana jika anak ini ke luar rumah? # huh menyebalkan ( sebel kok sama diri sendiri)

Waktu itu saya ke Bogor karena ada acara kampus yaitu SISKOM XXII dan PKMJ.  Sebenarnya acara itu tidaklah wajib, tapi seorang Wanda Amelia rela meluangkan waktunya untuk ikut acara kampus tersebut ( sok sibuk sekali dia). Hebat bukan?????. Jika boleh jujur, alasannya ikut acara tersebut karna saya ingin jalan-jalan ke bogor, kalau ke bogor dengan acara kampus kan biaya irit. # Wah…MNPO( Mahasiswa Ndak Punya Ongkos ).


Tapi memang benar kok, saya tertarik dengan  2 acara tersebut. Siskom dibidang keagamaan, dan pkmj di bidang kepemimpinan. Subhanallah kampus ini, acaranya benar-benar untuk mencetak generasi pemimpin yang religius. # prok prok bangga

 Semuanya memberikan kisah yang berarti untuk hidup, jiwa, raga, batin, dan sukmaku.  Kisah yang pertama diawali dari siskom terlebih dahulu. Kami yang terdiri dari ikhwan dan akhwat pergi ke Bogor menggunakan mobil tronton. Saya duduk hampir mendekati pojok dari mobil tersebut dan agak terjepit-jepit karena jumlah penumpang sangat banyak. Sangking terjepitnya hingga keberadaan saya pun sulit untuk dideteksi apalagi saat itu gelap gulita karena kami berangkat pada malam hari tepatnya ba’da isya. Indahnya malam membuat saya ingin bernyanyi “ Naik naik ke puncak gunung tinggi-tinggi sekali.” ( tapi malu kalau liat umur hahaha)


Sesampainya di villa, kami yang telah terbagi menjadi beberapa kelompok menuju kamar kami masing-masing. Tidur kami diatur serapih dan seefisien mungkin tidak jauh beda seperti ikan asin lagi dijemur. Tapi karena kami akhwat yang girly sekali, maka pose tidur kami pun masih nampak unyu-unyu seperti ratu inggris lagi tidur dipengungsian korban banjir # Sanking unyunya sampai tak ada camera yang mampu mendokumentasikannya.

Saat sepertiga malam, kami dibangunkan untuk segera melaksanakan sholat malam. Subhanallah sekali acara ini bukan? Banyak hal yang menarik ketika sedang jamaah sholat malam. Mungkin karena acara saat itu sangtalah berbau islami, maka imam sholat pada saat itu membacakan surat yang panjanggggggggggggggggggggggggggg sekali. Subhanallah….di tengah kesibukannya , kaka tingkat kami sangatlah rajin menghafal Al-Qur’an , hal itu terbukti dari bacaan surat dalam sholat yang kebanyakan mengambil dari juz 29, jikalau membaca juz 30 pun pastinya antara surat an-naba sampai al-fajr mungkin yang dibaca karena surat itu agak panjang dibandingkan surat pendek yang sangat terkenal yaitu kalau tidak al-ikhlas, ya al-falaq, atau an-nas. Allohu Akbar!


Tapi mungkin karena kondisi malam itu sangatlah melelahkan dan ngantuk, tak jarang dari kami yang ketiduran saat sholat dikarenakan belum terbiasa sholat dengan surat yang amat begitu panjang . Saya sebelll banget sama diri saya sendiri, saya ingin khusyuk tapi syaiton lagi-lagi pinter bingit mengoda mata saya. Yang lain sudah mau iktidal, saya masih berdiri ketiduran. Istigfar wanda….Sehabis salam, imam pun berdiri lagi untuk raka’at selanjutnya. Saya pun bertekad untuk lebih khusyuk lagi.  Sebelum niat saya berdo’a untuk dijauhkan dari rasa ngantuk. Aamiin.  Namun, ketika saya berdiri untuk mengikuti imam, banyak dari teman saya yang belum berdiri juga, saya fikir mungkin mereka duduk sebentar dulu. Akan tetapi, hingga imam selesai membaca surat Al-Fatihah pun mereka belum juga bangun, khususnya yang ada di samping kanan dan kiri saya. Konsentrasi saya mulai pecah, padahal rasa ngantuk sudah tidak ada. Walaupun mata saya memandang lurus ke tempat sujud, namun karena fikiran saya tergoda akan kelakukan teman saya yang berada di samping saya, membuat saya mengetahui aktivitas mereka. Mereka membuka Al-Qur’an lalu segera mencari surat yang dibaca oleh imam, mereka  baca mengikuti bacaan imam, dan jika sudah 3 ayat terakhir, mereka baru berdiri untuk sholat. Astagfirullah………( Tak kuat rasanya ingin  tertawa, bagaimana tidak, Orang yang berada di samping kanan dan kiri saya kompak seperti itu tanpa kompromi dulu dengan saya). # Saya kan ingin ikutan. ( istigfar wanda, syaiton memang paling jago menggoda manusia apalagi dalam kondisi lemah alias kecapean).

Setelah melakukan ibadah, kami pun berebut kamar mandi.
“ Siapa cepat, di dapat” itulah jargon kalau lagi ngantri kamar mandi. Karena kelompok saya hampir terdiri dari para akhwat tangguh. Kenapa tangguh??? Karena kami semua adalah para atlet. Yups…ATLET BOLA, lebih tepatnya bola bekel. Segala jurus telah kami keluarkan, salto, koprol, handstand, backroll, akan kami lakukan untuk dapat memasuki yang namanya kamar mandi. Dan jika kami kalah satu langkah dibanding yang lain, kami akan mengeluarkan jurus special kami yaitu JURUS BULU. ( Bukan bulu ayam ya). Melainkan, Buluaaaaaannnnnnnn dong dikamar mandinya (sambil garuk-garuk pintu.) 

Waktunya sarapan pun tiba. Alhamdulillah…hore, hore, hore!. Hidangan untuk sarapan pun tiba, semua sudah pada posisinya masing-masing. Mata tertuju khusyuk pada makanan,  tangan sudah berada pada posisi bersedia. Siapppp! Mulllllllll, STOP!, salah satu temanku mengingatkan untuk membaca do’a terlebih dahulu. Hampir saja kami  makan bareng dengan syaiton. Kata Aaminn pun menandakan bahwa perang sudah dimulai. Hitungan 10 mundur, 9,8,7,6,5,4,3,2,1 ya…habisssssssss. Alhamdulillahirrobbil’alamiin. Kelompok kami habis duluan.
( Maklum rata-rata anggota kelompok kami adalah anak kosan yang mungkin ketemu makanan enak skalanya agak jarang, jadi tidak ada kata jaim dalam kamus kami).

Dalam acara inipun kami diberikan mentor untuk memberikan materi-materi yang luar biasa untuk kami. Seorang akhwat cantik dengan kerudungnya yang panjang membuatnya terlihat anggun sekali. Namanya Ka Yuni, beliau sekarang adalah murrobi liqo. Beliau bukanlah dari fakultas yang sama dengan kami, beliau dari fakultas ilmu keolahragaan. Hal tersebut sangatlah menampar kami khususnya yang menulis blog ini. Beliau saja yang dari fakultas keolahragaan yang notabennya sangat menguras tenaga tetap bisa tampil islami dan berkelakukan sangatlah islami dan akhwaatttt banget. Sedangkan aku????????? Huhuhuhuhuhu. Banyak kekurangan sekali diri ini.

Setelah bertemu dengan Ka Yuni, sedikitnya aku pun harus berubah. Tak ada lagi rebutan makanan, tak ada lagi rebutan kamar mandi, kecuali kalau kebeleeettt banget baru rebutan lagi. Lo???? Akhwat cantik harus sabar, kalau buru-buru temannya?????? Hayo temennya siapa????? Hehehe

Setelah mengikuti acara ini, saya mengerti bahwa banyak hal yang harus sedikit demi sedikit saya rubah. Kini, saya bukan lagi anak SMA .  Salah satu yang harus di rubah adalah tidur saat mendengarkan materi. Seharusnya sudah tidak lagi memperebutkan tempat duduk di belakang hanya untuk bisa tidur saat materi atau untuk mendapatkan snack gratis. Karena kalau duduk di depan jarang dapat snack biasanya. Wanda pasti bisa……Kalau belum bisa juga, mungkin jika ada materi di acara berikutnya saya akan bawa cabai rawit, atau kalau perlu snacknya diganti saja dengan cabai rawit sehingga mengurangi resiko terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan yaitu TIDUR. Dengan cabai rawit, mata melek, kamar mandipun penuh. Hehehe. #Saran tanpa penyelesaian.


Acara yang paling menyentuh adalah saat kami semua ditutup matanya dan dikumpulkan di suatu tempat. Saat itu semua kaka tingkat menyetting suasananya seperti ada di dekat neraka. Kaka tingkat saya memang kreatif sekali dalam memberikan kesan ruhani yang tak pernah bisa dilupakan. Untuk memberikan kesan di dekat neraka, kami didekatkan ke api yang menyala, dan sesekali kami ditetesi cairan seperti cairan api neraka yang panas. Dan ternyata cairan itu adalah cairan lilin yang dibakar ( kelewat kreatif kaka-kaka kami). Teman sekamar saya dikosan menjadi korbannya, lebih tepatnya rok kesayangannya terkena tetesan lilin. Kami berdua sempat bingung untuk menghilangkannya. Kami telah berusaha menghilangkan noda lilin tersebut menggunakan rumus luas lingkaran, tapi tidak bisa hilang juga. -__-

Hal yang paling tidak terlupakan juga terjadi saat saya jatuh sakit. Saya memang kalau terlalu lama di cuaca dingin, akan timbul penyakit PusKesMas ( Pusing, Keseleo, Masuk Angin). 
-__- Apalagi kaos kaki saya basah, namun tetap saya pakai karena kaos kaki satu-satunya. Huaaaaaa. Saat sedang sholat malam, raka’at pertama, saya pun terjatuh ke tempat sujud, tak kuat lagi menahan rasa sakit, ingin menyerah dengan melambaikan tangan ke camera, tapi saya cariin cameranya dari tadi tidak ada. Yah sudah saya pun tergeletak di sajadah. Setelah imam mengucapkan salam, teman disamping saya pun langsung memberikan pertolongan pertama dan dengan sigap membawa saya ke kaka bagian kesehatan.

A: kamu sakit apa de????

B: Kurang tau juga ka, Cuma kepala pusing, badan lemes.

A: Wah..,kaos kaki kamu basah tuh, kamu pasti masuk angin

B: Hehe..mungkin iya kak, habis saya tidak punya kaos kaki lagi.

A: Ya ampun kasian sekali kamu de. Ini kaka ada kaos kaki

B: Dalam hati ( subhanallah kaka ini baik sekali, kaos kaki baru diberikan pada saya # terharu)

A: Harga kaos kakinya 10.000 ya…uangnya bisa dibayar ke kakak kapan aja kalau kamu sudah agak mendingan ya dek

B: (muka kaget namun tak berdaya).oooh iiyaa ka. Terima kasih ka. # ingin rasanya gigit jari

A: Oh ya, kakak juga ada tolak angin nih..

B: ( aduhhh, tolak anginnya bayar lagi gak ya????) terima, enggak, terima, enggak

Karena dipaksa melulu, akhirnya diminum juga tolak anginnya, dan kabar baiknya bahwa tolak anginnya ternyata gratis. Alhamdulillah…..

Semua yang terjadi pastilah ada hikmahnya. Berbuat salah itu biasa, tapi kalau mau terus memperbaiki kesalahan itu luar biasa.


-Wanda Amelia Rahma-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berikan komentar terbaikmu:)

Serunya Oreo 110th Birthday Celebration Bareng Keluarga di Rumah

  Hal yang paling dirindukan dari seorang anak perempuan yang sudah berumah tangga adalah momen saat bisa kumpul bareng sama orangtua ters...