Sudah pernah pergi ke
Bogor???? Sudah dong, malahan dua kali. Yeeeeeeeeeeee. # wanda gitu loh
Sungguh katro sekali anak ini, baru
ke bogor saja bahagianya luar biasa, bagaimana jika anak ini ke luar rumah? # huh
menyebalkan ( sebel kok sama diri sendiri)
Waktu itu saya ke Bogor karena ada
acara kampus yaitu SISKOM XXII dan PKMJ.
Sebenarnya acara itu tidaklah wajib, tapi seorang Wanda Amelia rela
meluangkan waktunya untuk ikut acara kampus tersebut ( sok sibuk sekali dia).
Hebat bukan?????. Jika boleh jujur, alasannya ikut acara tersebut karna saya
ingin jalan-jalan ke bogor, kalau ke bogor dengan acara kampus kan biaya irit.
# Wah…MNPO( Mahasiswa Ndak Punya Ongkos ).
Tapi memang benar kok, saya
tertarik dengan 2 acara tersebut. Siskom
dibidang keagamaan, dan pkmj di bidang kepemimpinan. Subhanallah kampus ini,
acaranya benar-benar untuk mencetak generasi pemimpin yang religius. # prok prok bangga
Semuanya memberikan kisah yang berarti untuk
hidup, jiwa, raga, batin, dan sukmaku. Kisah yang pertama diawali dari siskom
terlebih dahulu. Kami yang terdiri dari ikhwan dan akhwat pergi ke Bogor
menggunakan mobil tronton. Saya duduk hampir mendekati pojok dari mobil
tersebut dan agak terjepit-jepit karena jumlah penumpang sangat banyak. Sangking
terjepitnya hingga keberadaan saya pun sulit untuk dideteksi apalagi saat itu
gelap gulita karena kami berangkat pada malam hari tepatnya ba’da isya.
Indahnya malam membuat saya ingin bernyanyi “ Naik naik ke puncak gunung
tinggi-tinggi sekali.” ( tapi malu kalau liat umur hahaha)
Sesampainya di villa, kami yang
telah terbagi menjadi beberapa kelompok menuju kamar kami masing-masing. Tidur
kami diatur serapih dan seefisien mungkin tidak jauh beda seperti ikan asin
lagi dijemur. Tapi karena kami akhwat yang girly sekali, maka pose tidur kami
pun masih nampak unyu-unyu seperti ratu inggris lagi tidur dipengungsian korban
banjir # Sanking unyunya sampai tak ada camera yang mampu mendokumentasikannya.
Saat sepertiga malam, kami
dibangunkan untuk segera melaksanakan sholat malam. Subhanallah sekali acara
ini bukan? Banyak hal yang menarik ketika sedang jamaah sholat malam. Mungkin
karena acara saat itu sangtalah berbau islami, maka imam sholat pada saat itu
membacakan surat yang panjanggggggggggggggggggggggggggg sekali. Subhanallah….di
tengah kesibukannya , kaka tingkat kami sangatlah rajin menghafal Al-Qur’an ,
hal itu terbukti dari bacaan surat dalam sholat yang kebanyakan mengambil dari
juz 29, jikalau membaca juz 30 pun pastinya antara surat an-naba sampai al-fajr
mungkin yang dibaca karena surat itu agak panjang dibandingkan surat pendek
yang sangat terkenal yaitu kalau tidak al-ikhlas, ya al-falaq, atau an-nas.
Allohu Akbar!
Tapi mungkin karena kondisi malam
itu sangatlah melelahkan dan ngantuk, tak jarang dari kami yang ketiduran saat
sholat dikarenakan belum terbiasa sholat dengan surat yang amat begitu panjang
. Saya sebelll banget sama diri saya sendiri, saya ingin khusyuk tapi syaiton
lagi-lagi pinter bingit mengoda mata saya. Yang lain sudah mau iktidal, saya
masih berdiri ketiduran. Istigfar wanda….Sehabis salam, imam pun berdiri lagi
untuk raka’at selanjutnya. Saya pun bertekad untuk lebih khusyuk lagi. Sebelum niat saya berdo’a untuk dijauhkan dari
rasa ngantuk. Aamiin. Namun, ketika saya
berdiri untuk mengikuti imam, banyak dari teman saya yang belum berdiri juga,
saya fikir mungkin mereka duduk sebentar dulu. Akan tetapi, hingga imam selesai
membaca surat Al-Fatihah pun mereka belum juga bangun, khususnya yang ada di
samping kanan dan kiri saya. Konsentrasi saya mulai pecah, padahal rasa ngantuk
sudah tidak ada. Walaupun mata saya memandang lurus ke tempat sujud, namun
karena fikiran saya tergoda akan kelakukan teman saya yang berada di samping
saya, membuat saya mengetahui aktivitas mereka. Mereka membuka Al-Qur’an lalu
segera mencari surat yang dibaca oleh imam, mereka baca mengikuti bacaan imam, dan jika sudah 3
ayat terakhir, mereka baru berdiri untuk sholat. Astagfirullah………( Tak kuat
rasanya ingin tertawa, bagaimana tidak,
Orang yang berada di samping kanan dan kiri saya kompak seperti itu tanpa
kompromi dulu dengan saya). # Saya kan ingin ikutan. ( istigfar wanda, syaiton
memang paling jago menggoda manusia apalagi dalam kondisi lemah alias
kecapean).
Setelah melakukan ibadah, kami pun
berebut kamar mandi.
“ Siapa cepat, di dapat” itulah
jargon kalau lagi ngantri kamar mandi. Karena kelompok saya hampir terdiri dari
para akhwat tangguh. Kenapa tangguh??? Karena kami semua adalah para atlet.
Yups…ATLET BOLA, lebih tepatnya bola bekel. Segala jurus telah kami keluarkan,
salto, koprol, handstand, backroll, akan kami lakukan untuk dapat memasuki yang
namanya kamar mandi. Dan jika kami kalah satu langkah dibanding yang lain, kami
akan mengeluarkan jurus special kami yaitu JURUS BULU. ( Bukan bulu ayam ya).
Melainkan, Buluaaaaaannnnnnnn dong dikamar mandinya (sambil garuk-garuk pintu.)
Waktunya sarapan pun tiba.
Alhamdulillah…hore, hore, hore!. Hidangan untuk sarapan pun tiba, semua sudah
pada posisinya masing-masing. Mata tertuju khusyuk pada makanan, tangan sudah berada pada posisi bersedia.
Siapppp! Mulllllllll, STOP!, salah satu temanku mengingatkan untuk
membaca do’a terlebih dahulu. Hampir saja kami
makan bareng dengan syaiton. Kata Aaminn pun menandakan bahwa perang
sudah dimulai. Hitungan 10 mundur, 9,8,7,6,5,4,3,2,1 ya…habisssssssss.
Alhamdulillahirrobbil’alamiin. Kelompok kami habis duluan.
(
Maklum rata-rata anggota kelompok kami adalah anak kosan yang mungkin ketemu
makanan enak skalanya agak jarang, jadi tidak ada kata jaim dalam kamus kami).
Dalam
acara inipun kami diberikan mentor untuk memberikan materi-materi yang luar
biasa untuk kami. Seorang akhwat cantik dengan kerudungnya yang panjang
membuatnya terlihat anggun sekali. Namanya Ka Yuni, beliau sekarang adalah
murrobi liqo. Beliau bukanlah dari fakultas yang sama dengan kami, beliau dari
fakultas ilmu keolahragaan. Hal tersebut sangatlah menampar kami khususnya yang
menulis blog ini. Beliau saja yang dari fakultas keolahragaan yang notabennya
sangat menguras tenaga tetap bisa tampil islami dan berkelakukan sangatlah
islami dan akhwaatttt banget. Sedangkan aku????????? Huhuhuhuhuhu. Banyak
kekurangan sekali diri ini.
Setelah
bertemu dengan Ka Yuni, sedikitnya aku pun harus berubah. Tak ada lagi rebutan
makanan, tak ada lagi rebutan kamar mandi, kecuali kalau kebeleeettt banget
baru rebutan lagi. Lo???? Akhwat cantik harus sabar, kalau buru-buru
temannya?????? Hayo temennya siapa????? Hehehe
Setelah
mengikuti acara ini, saya mengerti bahwa banyak hal yang harus sedikit demi sedikit
saya rubah. Kini, saya bukan lagi anak SMA .
Salah satu yang harus di rubah adalah tidur saat mendengarkan materi.
Seharusnya sudah tidak lagi memperebutkan tempat duduk di belakang hanya untuk
bisa tidur saat materi atau untuk mendapatkan snack gratis. Karena kalau duduk
di depan jarang dapat snack biasanya. Wanda pasti bisa……Kalau belum bisa juga,
mungkin jika ada materi di acara berikutnya saya akan bawa cabai rawit, atau
kalau perlu snacknya diganti saja dengan cabai rawit sehingga mengurangi resiko
terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan yaitu TIDUR. Dengan cabai rawit, mata
melek, kamar mandipun penuh. Hehehe. #Saran tanpa
penyelesaian.
Acara
yang paling menyentuh adalah saat kami semua ditutup matanya dan dikumpulkan di
suatu tempat. Saat itu semua kaka tingkat menyetting suasananya seperti ada di
dekat neraka. Kaka tingkat saya memang kreatif sekali dalam memberikan kesan
ruhani yang tak pernah bisa dilupakan. Untuk memberikan kesan di dekat neraka,
kami didekatkan ke api yang menyala, dan sesekali kami ditetesi cairan seperti
cairan api neraka yang panas. Dan ternyata cairan itu adalah cairan lilin yang
dibakar ( kelewat kreatif kaka-kaka kami). Teman sekamar saya dikosan menjadi
korbannya, lebih tepatnya rok kesayangannya terkena tetesan lilin. Kami berdua
sempat bingung untuk menghilangkannya. Kami telah berusaha menghilangkan noda
lilin tersebut menggunakan rumus luas lingkaran, tapi tidak bisa hilang juga.
-__-
Hal
yang paling tidak terlupakan juga terjadi saat saya jatuh sakit. Saya memang
kalau terlalu lama di cuaca dingin, akan timbul penyakit PusKesMas ( Pusing,
Keseleo, Masuk Angin).
-__- Apalagi kaos kaki saya basah, namun tetap saya
pakai karena kaos kaki satu-satunya. Huaaaaaa. Saat sedang sholat malam, raka’at
pertama, saya pun terjatuh ke tempat sujud, tak kuat lagi menahan rasa sakit,
ingin menyerah dengan melambaikan tangan ke camera, tapi saya cariin cameranya
dari tadi tidak ada. Yah sudah saya pun tergeletak di sajadah. Setelah imam
mengucapkan salam, teman disamping saya pun langsung memberikan pertolongan
pertama dan dengan sigap membawa saya ke kaka bagian kesehatan.
A:
kamu sakit apa de????
B:
Kurang tau juga ka, Cuma kepala pusing, badan lemes.
A:
Wah..,kaos kaki kamu basah tuh, kamu pasti masuk angin
B:
Hehe..mungkin iya kak, habis saya tidak punya kaos kaki lagi.
A:
Ya ampun kasian sekali kamu de. Ini kaka ada kaos kaki
B:
Dalam hati ( subhanallah kaka ini baik sekali, kaos kaki baru diberikan pada
saya # terharu)
A:
Harga kaos kakinya 10.000 ya…uangnya bisa dibayar ke kakak kapan aja kalau kamu
sudah agak mendingan ya dek
B:
(muka kaget namun tak berdaya).oooh iiyaa ka. Terima kasih ka. #
ingin rasanya gigit jari
A:
Oh ya, kakak juga ada tolak angin nih..
B:
( aduhhh, tolak anginnya bayar lagi gak ya????) terima, enggak, terima, enggak
Karena
dipaksa melulu, akhirnya diminum juga tolak anginnya, dan kabar baiknya bahwa
tolak anginnya ternyata gratis. Alhamdulillah…..
Semua yang terjadi pastilah ada hikmahnya. Berbuat salah
itu biasa, tapi kalau mau terus memperbaiki kesalahan itu luar biasa.
-Wanda Amelia Rahma-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berikan komentar terbaikmu:)