Kamis, 27 Juni 2013

MENGINGAT MATI JILID II


“Engkau berangan-angan panjang di dunia, padahal engkau tidak tahu ketika malam gelap gulita tiba. Apakah engkau akan tetap hidup hingga fajar? B
erapa banyak orang yang sehat mati tanpa menderita penyakit, dan berapa banyak orang yang sakit berumur panjang? Berapa banyak pemuda yang sore dan pagi dalam keadaan sehat, padahal kain kafannya telah ditenun, sementara dia tidak tahu. ( Al-Mu’min)

“Manusia selalu dalam keadaan tidur, dan baru terbangun saat mereka mati.”

Kemudian dia dibungkus kain kafan, dan saat itu di diam saja dan sepenuhnya tunduk kepada orang lain. Lalu dia diletakkan di atas papan dalam kondisi sedemikian rupa, sehingga didera berbagai kesulitan, kesusahan, dan derita. Sejumlah pemuda dan saudara membawanya ke rumah kesendiriannya. Di sini tak ada lagi orang yang menemuinya. Kemudian orang-orang yang menyertainya pergi meninggalkannya. Dan orang-orang yang meratapinya pulang ke rumah masing-masing.
Setelah itu dia didudukan di dalam kuburnya untuk menghadapi pemeriksaan yang mengerikan. Bencana besar dalam kubur berupa air panas dan masuk neraka. Kobaran api abadi dan lautan api yang dahsyat. Tak ada waktu untuk istirahat. Tak ada kesempatan untuk lepas dari kesulitan. Tak ada kekuatan yang bisa melakukan interfensi. Tak ada kematian yang bisa mendatangkan pelipur lara. Tak ada tidur yang bisa membuatnya lupa akan rasa sakit dan kesedihan. Dia justru didera beberapa jenis kematian dan siksaan detik demi detik. Kita berlindung kepada Allah.                   (Ali bin Abi Tholib)
Bagaimana kau merasa bangga
Akan dunia yang sementara
Bagaimanakah bila semua hilang
Dan pergi meninggalkan dirimu.
Bagaimanakah bila saatnya
Waktu terhenti tak kau sadari
Masihkah ada jalan bagimu
Untuk kembali mengulangkan masa lalu
Dunia dipenuhi dengan hiasan
Semua dan segala yang ada akan kembali pada-Nya
Bila waktu t’lah memanggil
Teman sejati hanyalah amal
Bila waktu telah terhenti
Teman sejati tinggallah sepi
-Opick-

Hidup di dunia hanya sementara. Semua akan kembali kepada-Nya. Mengingat mati tak akan memperpendek umur ataupun sebaliknya. Karena semua sudah tercatat dalam lauful mahfudz.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berikan komentar terbaikmu:)

Serunya Oreo 110th Birthday Celebration Bareng Keluarga di Rumah

  Hal yang paling dirindukan dari seorang anak perempuan yang sudah berumah tangga adalah momen saat bisa kumpul bareng sama orangtua ters...