Kamis, 27 Juni 2013

TANPA JUDUL


“Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang.

Ya Allah, limpahkanlah kesejahteraan kepada Muhammad dan keluarganya.

Jadikanlah maut sebaik-baiknya hal gaib yang aku tunggu, dan sebaik-baiknya yang mengintai diriku. Anugerahilah aku di saat maut datang, di saat ia turun, dan di saat diliputi olehnya dan di saat nyawa berada di antara leher dan tenggorokan, di saat aku keluar dari dunia. Pada saat itulah aku tidak memiliki kemampuan dalam mengendalikan diriku, dari bahaya maupun manfaat. Kesusahan maupun kesenangan. Karuniakan aku kelembutan dari rahmat-mu, keberuntungan dan keridhoan-Mu, kegembiraan dari kemuliaan-Mu. Anugerahkan semua itu sebelum nyawaku tercabut dan sebelum Engkau mematikan aku, dan sebelum Engkau kuasakan malaikat maut untuk melepas nyawaku. Dan dengan kabar gembira dari-Mu, bukan dari selain-Mu. Hal itu akan membuat hatiku senang, nyawaku gembira, mataku riang, dan wajahku bercahaya, kulitku ceria, hatiku tenang, dan seluruh anggota tubuhku gembira.

Kemudian setelah aku wafat dan ruh telah dicabut, gabungkanlah ruhku bersama ruh-ruh yang tentram, dan jadikanlah jiwaku bersama jiwa-jiwa yang saleh, jasadku bersama jasad-jasad yang disucikan, amalku bersama amal-amal yang diterima. Lalu berilah aku rezeki dari bagianku di bumi, dan tempat berlindung aku, pada saat daging-dagingku diluluhkan dan tulang-tulangku dikuburkan, lalu aku ditinggalkan sendirian tak punya daya apa-apa. Dunia telah meninggalkan aku, manusia telah mencampakkan aku dan aku hanya membutuhkan rahmat-Mu, dan aku hanya memerlukan amal-amalku yang saleh, lalu aku mendapatkan apa yang telah aku persiapkan untuk diriku, yang aku bekalkan untuk akhiratku, yang aku lakukan pada hari-hari hidupku, sebagai perolehan dari kasih-Mu, pancaran dari cahaya-Mu, peneguhan dari anugerah-Mu, dengan firman yang teguh dalam kehidupan dunia dan akhirat.”
( Fatimah az-Zahra)

“Ya Allah, limpahkanlah kesejahteraan kepada Muhammad dan keluarganya.

Jauhkan kami dari angan yang panjang, pendekkanlah itu dengan amal yang benar, hingga kami tidak mengkhayalkan segala sesuatu dari waktu ke waktu, dari ke hari ke hari, dari satu embusan napas ke embusan berikutnya, dari satu langkah ke langkah berikutnya.
Selamatkanlah pula diriku dari segala kesesatan yang menipu, tampakkanlah kematian di depan mata agar kami tidak akan pernah luput mengingat-Mu. Jadikan kebaikanku sebagai amalan yang membuatku kembali kepada-Mu dan mendorong untuk segera menjumpai-Mu, sehingga kematian menjadi hiburan dan tempat kami menumpahkan rasa rindu, juga pelindung yang membuat kami terus dekat dengan-Nya,
Apabila Engkau ingin menurunkan kematian dan akan mencabut nyawaku maka gembirakanlah hatiku dalam menerima kehadirannya, jangan Engkau membuat kami celaka dan merugi dengan kedatangannya. Jadikan kematian itu sebagai salah satu pintu maghfiroh-Mu dan sebagai salah satu kunci rahmat-Mu.

Wafatkanlah aku sebagai orang yang hidayat, tidak sesat, dan berbakti, pasrah tanpa keterpaksaan, dalam keadaan tobat tanpa kedurhakaan. Wahai Yang menjamin pahala orang0orang yang bertobat baik, yang memperbaiki amalan orang yang berbuat kerusakan.

( Ali bin Husain bin Ali bin Abi Tholib)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berikan komentar terbaikmu:)

Serunya Oreo 110th Birthday Celebration Bareng Keluarga di Rumah

  Hal yang paling dirindukan dari seorang anak perempuan yang sudah berumah tangga adalah momen saat bisa kumpul bareng sama orangtua ters...