Kamis, 02 Mei 2013

“GARA-GARA WANDA


CATATAN HARIAN (MADIUN: 2013)
BAGIAN 1


Terik matahari tak menyurutkan langkah kaki. Berat sekali rasanya. Mudik yang terkesan terburu-buru dan agak sedikit memaksa memang melelahkan. Persiapan perbekalan yang hanya disipkan dalam hitungan menit itupun sudah campur tangan syetan karena emosi sangat mendominasi dikala itu. Waktu mudik yang dimajukan, dan semua orang bilang “ ini gara-gara wanda”. It’s okay
Adikku yang paling ganteng karena memang hanya dia adikku satu-satunya harus rela bolos sekolah. Tak ada raut was-was karena harus ketinggalan pelajaran. Entah karena sanking polosnya atau sanking malesnya, “ Tenang ja, nanti pulangnya bawa oleh-oleh trus kasihin deh ke walikelas Fawzi. Beres deh”. Entah ada maksud apa dibalik kalimat “Beres deh” ???

Bus Rosalia Indah nomer 283 jurusan Tangerang-Madiun kini menjadi incaran pandangan mata. “Mana sih busnya, kok lama bangeuut”, terucap berapakali dari mulutku. Menunggu memang hal yang paling melelahkan dan membosankan. Cukup sabar selama 2 jam aku duduk terpaku diterminal. Huhhh :(

Berkat keridakikutsertaan sang kepala keluarga, memaksaku menjadi pengganti beliau saat ini. Masukin semua barang ke bekasi upps maksudnya bagasi. Aku terlihat seperti wonder women sambil membawa kardus-kardus besar dan memasukannya ke dalam bagasi bus berulang kali. Sudah kulihat ibu dan adikku duduk manis di nomer kursi 9a dan 9b. Dan sudah pasti 9c menjadi milikku.

“Aduhh..,sebelahku masih kosong, belum ada yang nempatin. Semoga aja perempuan yang duduk disamping aku”, itulah do’a singkat yang kupanjatkan saat tau bahwa bangku sebelahku masih kosong. Maklum bus rosalia hanya memiliki susunan bus 2-2.

Kusipitkan pandangan, ada sesosok laki-laki yang tidak muda dan juga tidak tua mendekat ke arahku. Yupps, dialah yang duduk di sebelahku. “ yah bukan perempuan deh” :(

Duduk, terima sms, ketawa mendadak gak jelas, terus tidur sambil mulut mangap keatas, bangun, jonkok di bangku bus padahal badannya tinggi. “ Laki-laki yang aneh, ya Robb lindungi hamba”, do’a yang terkesan lebay tapi serius aku gak mau ikutan aneh kaya gitu. Euuuuuuuuuuhhhhh

Tampang yang agak serem rasanya kurang pantas menyanyikan lagu Bunda karangan Melly Goeslaw. Dan laki-laki itu menyanyikannya berulangkali sampai aku gak bisa tidur. Kesal campur tawa susah ditahan kala itu. Kualihkan semuanya dengan berdzikir pada sang khalik. “astagfirullahal’adzim..” beri hidayah padanya. Hehe:)

Namun ada hal yang sungguh memilukan hati. Tepatnya saat bus berhenti di rumah makan. Duduk termenung melihat malam di kota solo (tempat istirahat bus) begitu dingin menusuk tulang tak heran banyak penumpang yang berbondong-bondong mencari panganan hangat. Begitupun denganku, segelas popmie cukup menemani perutku yang lapar. Duduk dipinggiran dekat bus, seorang bapak yang cukup tua tersenyum padaku. Kumulai ajak bicara namun beliau tak mau membalasnya. Kucoba Tanya menggunakan bahasa jawa, namun sama saja. Akupun baru mengerti setelah ada 2 orang laki-laki yang memberitahuku bahwa bapak itu bisu dan tuli. Astagfirullahal’adzim…”Jika ingin bicara padanya, gunakan sandi-sandi atau bahasa tubuh yang dimengerti oleh orang yang bisu dan tuli”, itulah saran dari mas-mas. Jelas saja aku gak ngerti bahasa tubuh, kalau bahasa kalbu baru wanda jagonya, hehe. Tanpa ada pendaftaran pertama, mas-mas langsung mengajariku sandi-sandi tubuh bagi orang yang bisu dan tuli. Beberapa perbendaharaan kata membuatku kini bisa berkomunikasi dengan bapak tersebut. “ Saya punya temen yang juga bisu dan tuli tapi kini ia sukses dan mampu berkomunikasi dengan baik melalui sandi tubuh, sayapun belajar darinya”, itulah alasan mengapa mas-mas ntu pinter bahasa tubuh.
Tangan berbentuk segitiga: menanyakan rumah
Tangan mengepal dibelakang kepala layaknya konde: ibu
Tangan membentuk kumis: bapak
Kira-kira seperti itulah….
Yah peristiwa ini membuatku harus banyak bersyukur.
Senyum bapak-bapak tersebut membuatku mengerti bahwa indahnya hidup bukan dikarenakan seberapa banyak hidup memberi kita sejuta warna , melainkan seberapa banyak kita memberikan warna untuk hidup ini. Allahu akbar. Syukurku pada-Mu ya Robb. Tuhan yang menciptakan keindahan.

To be continue……

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berikan komentar terbaikmu:)

Serunya Oreo 110th Birthday Celebration Bareng Keluarga di Rumah

  Hal yang paling dirindukan dari seorang anak perempuan yang sudah berumah tangga adalah momen saat bisa kumpul bareng sama orangtua ters...